Liputan6.com, Jakarta Mengenal apa itu proposal adalah bentuk usulan tertulis yang berasal dari istilah bahasa Inggris “to propose” yang artinya mengajukan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan apa itu proposal sebagai bentuk rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Tujuan apa itu proposal, berupa perizinan, dukungan, hingga mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan.
Baca Juga
Advertisement
Ahli dalam bidang ini, Keraf menjelaskan apa itu proposal sebagai suatu sarana atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Hal yang sama ditegaskan oleh Jay, bahwa apa itu proposal adalah bagian dari alat bantu manajemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.
Dicontohkan, pada perguruan tinggi apa itu proposal adalah dirancang untuk melakukan sebuah penelitian. Dalam lingkup perusahaan, apa itu proposal adalah digunakan untuk modal awal mendirikan sebuah usaha hingga membangun kerja sama dengan dua atau lebih mitra kerja. Sementara pada sebuah kegiatan, apa itu proposal dipakai sebagai rencana kegiatannya.
Itulah gambaran sederhana tentang apa itu proposal yang bisa dipahami. Berikut Liputan6.com ulas lebih dalam tentang apa itu proposal, Selasa (14/12/2021).
Mengenal Ciri-Ciri Proposal
1. Berisi Ringkasan Kegiatan atau Penelitian
Ciri-ciri proposal yang utama adalah memuat sebuah ringkasan kegiatan atau penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam proposal ada sebuah perencanaan secara rinci dan detail, mulai dari latar belakang, tujuan, jadwal kegiatan, hingga teknis pelaksanaannya.
2. Pihak yang Mengajukan Proposal
Ciri-ciri proposal yang kedua adalah ada pihak yang mengajukan proposal. Dalam proposal kegiatan, pihak pembuat proposal adalah panitia kegiatan. Dalam proposal penelitian, pihak pembuat proposal adalah tim peneliti. Sementara dalam proposal bisnis, pembuat proposal adalah pelaku usahanya.
3. Pihak yang Dituju
Ciri-ciri proposal yang ketiga adalah ada pihak yang dituju. Paling umum dari pembuatan proposal, ditujukan pada pihak yang mempunyai otoritas perizinan atau kepada pihak sponsor dan donatur untuk memberi dukungan dana finansial agar bisa mencapai tujuan pembuatan proposal.
4. Sifatnya Pemberitahuan
Ciri-ciri proposal yang keempat adalah hanya bersifat sebagai pemberitahuan mengenai kegiatan atau penelitian yang akan dilaksanakan. Adanya proposal adalah guna memahamkan pihak yang dituju mengenai rancangan kegiatan atau bisnis yang akan dilaksanakan secara detail.
5. Menggunakan Bahasa Baku
Ciri-ciri proposal yang kelima adalah menggunakan bahasa baku dan formal. Pada setiap kata, ejaan, dan format penulisan harus sesuai dengan bahasa formal. Ada pengecualian untuk jenis proposal non-formal, bahasanya tidak menggunakan bahasa baku tetapi lebih santai dan tetap mudah dimengerti.
6. Memiliki Struktur Penulisan
Ciri-ciri proposal yang keenam adalah memiliki format dan struktur penulisan yang harus dipenuhi. Struktur pada proposal tergantung pada jenis proposalnya. Secara umum dalam sebuah proposal ada latar belakang, rumusan masalah, tujuan, teknis pelaksanaan, dan penutup.
7. Disusun Sistematis
Ciri-ciri proposal yang ketujuh adalah disusun secara urut dan sistematis. Penyusunan proposal harus urut dari awal sampai akhir, dimulai dari bagian latar belakang, metode pelaksanaan hingga penutup, tidak boleh dibolak-balik karena membuat pembaca menjadi bingung.
8. Isinya Bisa Dipertanggungjawabkan
Ciri-ciri proposal yang kedelapan adalah pada bagian isinya bisa dipertanggungjawabkan oleh pembuat proposal. Pada setiap penjelasan dan informasi yang ditulis memuat tentang kebenaran, sehingga proposal dapat diterima oleh pihak yang dituju.
Advertisement
Mengenal Jenis-Jenis Proposal
1. Proposal Formal
Proposal formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
- Bagian pendahuluan terdiri dari, sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
- Bagian isi terdiri atas, latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar, metodologi, fasilitas, personalia, keuntungan dan kerugian, waktu, hingga biaya.
- Bagian penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan lainnya.
2. Proposal Semi Formal
Proposal semi formal umumnya tidak lengkap seperti proposal formal, namun masih berbentuk baku. Biasanya disampaikan hanya dalam bentuk surat. Proposal semi formal biasanya berisikan informasi mengenai masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
3. Proposal Non Formal
Proposal non formal hampir sama dengan proposal semi formal dan disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. Proposal non formal berisi, seperti masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
Memahami Cara Membuat Proposal
1. Pendahuluan
Cara membuat proposal bagian pendahuluan merupakan bagian pengenalan. Uraikan bagaimana latar belakang usaha yang akan dirikan. Tuliskan visi dan juga misi dari usaha yang akan kamu dirikan.
2. Profil badan usaha
Dalam profil badan usaha ini, tuliskan jenis usaha, nama perusahaan serta lokasi usaha.
- Jenis Usaha: cukup jelaskan jenis usaha yang akan dirikan pada bagian ini. Perhatikan saat menuliskan jenis usaha, tuliskan secara singkat, padat, dan jelas.
- Nama perusahaan: memilih nama perusahaan ini akan menjadi brand pada produk yang dihasilkan.
- Lokasi: pilihlah lokasi bagi perusahaan atau sebuah usaha yang tepat, bisa mendukung bagaimana usaha yang akan jalani.
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Jika usaha yang dibuat sudah memiliki sistem manajerial baik, cukup tuliskan pemilik usaha, pengelola, marketing, dan lain sebagainya. Ini penting karena setiap calon investor tetap perlu mengetahui siapa pemilik dari perusahaan tersebut atau sistem apa yang dimiliki. Apakah sistem kerjasama franchise atau milik pribadi.
4. Produk Usaha
Pada bagian ini tuliskan jenis produk, pembuatan produk, dan keunggulan dari produk yang dimiliki.
- Jenis produk: sebutkan dan jelaskan jenis produk apa yang akan dipasarkan.
- Pembuatan produk: jelaskan secara rinci bagaimana cara pembuatan produk yang dihasilkan dari perusahaan tersebut.
- Keunggulan produk: jangan ragu menuliskan keunggulan produk dari perusahaan yang ditawarkan dan bandingkan dengan perusahaan lain.
5. Target Pasar
Dalam sebuah proposal, tuliskan target pasar yang akan dituju. Memuat daerah, umur, dan kelas yang akan menjadi sasaran produk.
6. Promosi dan pemasaran
Jelaskan strategi promosi dan pemasaran apa yang akan dilakukan untuk menjual produk. Promosi digunakan untuk mengembangan usaha yang akan dilakoni.
7. Laporan keuangan
Jangan ragu untuk menuliskan alokasi dana, perhitungan laba, dan perhitungan bagi hasil yang akan dilakukan. Tentu saja hal ini harus dilakukan secara realistis, karena semua usaha yang dibuat memiliki risiko masing-masing.
8. Penutup
Tuliskan kembali hal-hal yang meyakinan bagi para calon investor. Bila perlu, tambahkan doa serta harapan atas proposal yang diajukan. Ucapkan terima kasih karena calon investor bersedia membaca proposal yang telah dibuat.
9. Lampiran
Lampiran ada untuk mendukung dan meyakinkan atas proposal yang dibuat. Beberapa dokumen pendukung yang bisa disiapkan adalah biodata pemilik usaha, surat izin usaha, surat perjanjian usaha, dan sertifikat usaha.
Advertisement