Arti dan Makna Pentakosta Bagi Umat Kristen, Turunnya Roh Kudus dan Pembentukan Gereja

Pentakosta mengingatkan umat Kristen untuk hidup dalam kuasa dan hikmat Roh Kudus, serta memberitakan Injil dengan penuh kasih kepada dunia.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 16 Mei 2023, 11:15 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi salib, Yesus
Ilustrasi salib, Yesus. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Arti dan makna Pentakosta bagi orang Kristen tentu sangat penting, karena membawa misi pemberitaan dan pekerjaan pewartaan Injil. Secara historis, peristiwa Pentakosta dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul dalam Alkitab. Pada hari Pentakosta para pengikut Yesus yang berkumpul di Yerusalem, dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda. 

Arti dan makna Pentakosta juga penting dalam konteks kehidupan rohani, di mana peristiwa turunnya Roh Kudus adalah janji yang diberikan Yesus kepada para pengikut-Nya, sebelum Ia naik ke surga. Roh Kudus diberikan untuk memberikan kekuatan, pengertian, dan hikmat kepada umat Kristen agar mereka dapat menjalankan misi Yesus di dunia ini.

Arti dan makna Pentakosta juga mengilustrasikan penerimaan Injil Yesus oleh semua orang, tanpa memandang perbedaan budaya, bahasa, atau latar belakang sosial. Pentakosta menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam Kristus. Pentakosta juga menandai permulaan gereja Kristen, karena setelah turunnya Roh Kudus, para pengikut Yesus menjadi berani dan termotivasi untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sekitar mereka.

Berikut ini arti dan makna Pentakosta yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/5/2023). 

Mengenal Pentakosta

Ilustrasi salib, Kristen, Kristiani
Ilustrasi salib, Kristen, Kristiani. (Gambar oleh sspiehs3 dari Pixabay)

Pentakosta adalah perayaan turunnya Roh Kudus kepada para pengikut Yesus Kristus, yang diyakini terjadi pada hari raya Yahudi Shavuot. Istilah "Pentakosta" berasal dari bahasa Yunani "Pentēkostē," yang berarti "lima puluh," mengacu pada hari ke-50 setelah perayaan Paskah. Setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, para pengikut-Nya mengalami periode yang penting dalam kehidupan mereka. Meskipun mereka telah menyaksikan kebangkitan-Nya, mereka masih mengalami ketakutan dan keraguan. Namun, sebelum Yesus naik ke surga, Ia berjanji kepada mereka bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus sebagai Pembantu atau Penolong bagi mereka.

Peristiwa Pentakosta terjadi pada hari raya Yahudi Shavuot, yang biasanya jatuh 50 hari setelah Paskah. Pada hari itu, para pengikut Yesus berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem. Tiba-tiba, terdengarlah bunyi seperti angin kencang yang datang dari langit, dan lidah-lidah api muncul dan mendarat di atas masing-masing dari mereka. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda, sesuai dengan yang diberikan oleh Roh Kudus.

Peristiwa Pentakosta ini mengingatkan pada peristiwa di dalam Kitab Perjanjian Lama, ketika Allah memberikan Taurat kepada bangsa Israel di Gunung Sinai. Dalam peristiwa Pentakosta, Allah mengutus Roh Kudus-Nya sebagai suatu tanda dan penggenapan janji Yesus kepada para pengikut-Nya. Bunyi angin kencang dan lidah api melambangkan manifestasi kuasa dan kehadiran Roh Kudus. Para pengikut Yesus penuh dengan Roh Kudus, dan diberkati dengan karunia-karunia rohani seperti pengajaran, nubuatan, mukjizat, penyembuhan, dan karunia-karunia lainnya.

Salah satu momen penting dalam peristiwa Pentakosta adalah ketika para pengikut Yesus mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai bangsa dan bahasa yang hadir di Yerusalem pada saat itu. Ini adalah tanda yang jelas bahwa Injil Yesus ditujukan untuk semua orang, tanpa memandang perbedaan budaya, bahasa, atau latar belakang sosial. Pentakosta juga menjadi permulaan gereja Kristen. Dalam sekejap, gereja Kristen terbentuk sebagai tubuh Kristus yang hidup, di mana semua pengikut Yesus menjadi anggota yang saling bergantung satu sama lain. 

Arti dan Makna

Ilustrasi Paskah, Kristiani, salib
Ilustrasi Paskah, Kristiani, salib. (Photo by Cdoncel on Unsplash)

1. Turunnya Roh Kudus

Hari Pentakosta memiliki makna yang dalam, di mana turunnya Roh Kudus kepada umat Kristen. Setelah Yesus naik ke surga, Ia mengutus Roh Kudus kepada para pengikut-Nya. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dalam Tritunggal, dan hadir untuk memberikan penghiburan, bimbingan, dan kekuatan rohani kepada umat Kristen. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus turun dengan kuasa dan nyata dalam bentuk bunyi angin kencang dan lidah-lidah api, memberikan tanda yang jelas akan kehadiran-Nya. Keberadaan Roh Kudus membawa pengalaman yang mendalam dan menyentuh hati umat Kristen, memampukan mereka untuk mengenal Allah lebih dekat, mengerti kehendak-Nya, dan hidup dalam kuasa-Nya.

2. Pembentukan Gereja

Pentakosta juga memiliki makna penting dalam pembentukan gereja Kristen. Pada hari itu, para pengikut Yesus yang sedang berkumpul menerima penuh kuasa Roh Kudus. Mereka menjadi satu dalam Roh, membentuk persekutuan rohani yang dikenal sebagai gereja. Gereja menjadi tubuh Kristus di dunia ini, di mana setiap orang percaya adalah anggota yang saling bergantung satu sama lain. Pentakosta menekankan pentingnya persatuan, kerjasama, dan kasih dalam kehidupan gereja. Roh Kudus memampukan gereja untuk hidup dalam kasih Kristus, melayani sesama, memberitakan Injil, dan membangun Kerajaan Allah di dunia ini.

3. Pemberitaan Injil

Makna Pentakosta yang signifikan adalah pemberitaan Injil. Setelah menerima kuasa Roh Kudus, para pengikut Yesus diberkati dengan karunia-karunia rohani, yang memampukan mereka untuk menjadi saksi-saksi Kristus yang efektif. Mereka memulai tugas pemberitaan dengan penuh keberanian dan otoritas, membawa kabar sukacita tentang keselamatan melalui Yesus Kristus ke seluruh dunia. Pentakosta mengingatkan kita akan pentingnya misi pemberitaan dan pekerjaan pewartaan Injil. Roh Kudus memberikan kebijaksanaan, kuasa, dan ketajaman dalam memberitakan kasih Allah kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya.

4. Persatuan dan Keanekaragaman

Pentakosta juga memiliki makna penting dalam konteks persatuan, dan keanekaragaman dalam tubuh Kristus. Ketika Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, para pengikut Yesus mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Ini adalah tanda nyata bahwa Injil Yesus adalah bagi semua orang, tanpa memandang perbedaan budaya, bahasa, atau latar belakang sosial. Pentakosta mengajarkan pentingnya menghormati dan merangkul keberagaman, serta memperkuat persatuan dalam Kristus di antara umat Kristen. 

Perbedaan Paskah dan Pentakosta

Ilustrasi Kristiani, salib
Ilustrasi Kristiani, salib. (Image by jcomp on Freepik)

Makna dan Fokus

  1. Paskah adalah perayaan paling penting dalam tradisi agama Kristen. Makna utamanya adalah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Paskah mengarahkan perhatian kita pada penebusan dosa manusia melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, dan kemenangan-Nya atas kematian. Fokus utama Paskah adalah pada karya penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus, dan pentingnya iman dalam menerima pengampunan dosa dan hidup yang baru melalui kebangkitan-Nya.
  2. Pentakosta, di sisi lain merayakan turunnya Roh Kudus kepada para pengikut Yesus setelah kenaikan-Nya ke surga. Makna utama Pentakosta adalah pemberian Roh Kudus yang memberikan kuasa, karunia, dan penghiburan kepada umat Kristen. Fokus utama Pentakosta adalah pada peran Roh Kudus dalam kehidupan individu dan gereja, serta pentingnya hidup dalam kuasa-Nya untuk memenuhi tugas-tugas pelayanan dan pemberitaan Injil.

Waktu Perayaan

  1.  Paskah dirayakan pada hari Minggu setelah perayaan Paskah Yahudi, yang jatuh pada waktu yang bervariasi setiap tahunnya. Perayaan Paskah berlangsung selama beberapa hari, termasuk Jumat Agung yang memperingati kematian Yesus di kayu salib dan hari Minggu Paskah yang merayakan kebangkitan-Nya.
  2. Pentakosta dirayakan pada hari Minggu ke-50 setelah Paskah, yaitu tujuh minggu setelah perayaan Minggu Paskah. Pentakosta juga dikenal sebagai Hari Raya Tuhan Kudus. Waktu perayaan ini mengacu pada peristiwa yang terjadi pada hari Pentakosta di masa Rasul, ketika Roh Kudus turun secara khusus kepada para pengikut Yesus.

Simbol dan Tradisi

  1. Simbol-simbol yang terkait dengan Paskah meliputi salib, telur, kelinci, dan bunga. Salib adalah simbol penebusan dan kebangkitan Yesus, sedangkan telur melambangkan kehidupan baru dalam Yesus. Kelinci adalah simbol kesuburan dan bunga melambangkan kehidupan baru yang muncul setelah musim dingin. Beberapa tradisi Paskah termasuk Misa Paskah, berburu telur, dan makan bersama keluarga.
  2. Simbol-simbol Pentakosta termasuk api, angin, dan burung merpati. Api melambangkan kuasa Roh Kudus yang turun pada hari Pentakosta, sedangkan angin menggambarkan kehadiran-Nya yang menggerakkan dan mengisi seluruh ruangan. Burung merpati adalah simbol Roh Kudus yang menyatakan kehadiran-Nya secara lembut dan damai. Banyak gereja menggunakan dekorasi merah pada hari Pentakosta, yang melambangkan Roh Kudus. Tradisi Pentakosta meliputi pemberian karunia rohani, perayaan Misa Pentakosta, dan pelayanan khusus yang menghormati turunnya Roh Kudus. 

Makna Teologis

  1. Paskah memiliki makna teologis yang dalam dan penting bagi umat Kristen. Perayaan Paskah menekankan pengorbanan Yesus Kristus sebagai Anak Allah, yang mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus membawa keselamatan dan pengampunan dosa kepada mereka yang percaya pada-Nya. Paskah juga mengingatkan umat Kristen akan harapan akan kehidupan kekal melalui iman pada Yesus, karena kebangkitan-Nya adalah jaminan bahwa kita juga akan bangkit bersama-Nya.
  2. Pentakosta, di sisi lain menekankan peran Roh Kudus dalam kehidupan umat Kristen dan gereja. Roh Kudus diberikan sebagai penghibur, pembimbing, dan pemberi kuasa bagi umat Kristen. Pentakosta mengajarkan bahwa dengan kuasa Roh Kudus, kita diberkati dengan karunia-karunia rohani yang berbeda-beda untuk memperkuat, melayani, dan membangun tubuh Kristus. Pentakosta juga menekankan pentingnya hidup dalam ketaatan, dan tergantung pada Roh Kudus dalam setiap aspek kehidupan kita, serta memperbarui misi gereja untuk memberitakan Injil dan memenuhi panggilan-Nya dalam dunia.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya