Penyebab Batuk Berdahak Berdarah dan Gejalanya, Jangan Dianggap Sepele

Jangan anggap sepele batuk dahak berdarah.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 30 Mei 2023, 17:50 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 17:50 WIB
Penyebab Batuk Berdahak Berdarah
Batuk Berdahak

Liputan6.com, Jakarta Penyebab batuk berdahak berdarah sangat bervariasi. Batuk dahak berdarah atau biasa disebut dengan hemoptisis merupakan keadaan dimana seseorang mengalami batuk disertai dengan darah. Pada batuk yang berdarah ini merupakan suatu bentuk gejala yang bisa timbul akibat sejumlah kondisi.

Penyebab batuk berdahak berdarah biasa disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan dan kelainan kardiovaskuler. Ciri-ciri darah pada kasus batuk darah ini bisa bermacam-macam, ada yang berwarna merah muda atau merah terang, dan ada juga yang memiliki tekstur berbusa atau bahkan bercampur dengan lendir.

Batuk berdahak berdarah bukan merupakan kondisi yang boleh dianggap sepele, untuk itu penting bagi kamu memahami seputar batuk berdahak berdarah. Berikut ini Liputan6.com, Senin (2/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber membahas seputar penyebab batuk berdahak berdarah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal tentang Batuk Berdahak Berdarah

Penyebab Batuk Berdahak Berdarah
Ilustrasi Foto Batuk (iStockphoto)

Belum banyak yang tahu tentang penyebab batuk berdahak berdarah. Walaupun batuk berdahak merupakan penyakit umum yang dialami oleh orang banyak, namun dengan adanya darah yang menyertai menandakan ada indikator berbahaya yang perlu diwaspadai.

Batuk berdahak berdarah atau hemoptisis umumnya disebabkan oleh batuk parah yang terjadi dalam waktu lama. Batuk berdahak yang disertai darah tidak boleh disepelekan. Pasalnya, kondisi ini bisa saja menjadi gejala dari penyakit serius yang bisa mengancam nyawa.

Jenis batuk ini bisa terjadi karena paru-paru menghasilkan dahak secara berlebihan akibat terinfeksi. Melalui batuk inilah cara tubuh membersihkan saluran napas dari dahak agar bisa bernapas dengan lebih baik. Kondisi batuk berdahak berdarah ini bisa menyerang siapa saja.

Jika batuk berdarah dialami oleh kalangan usia muda dengan memiliki riwayat kesehatan baik, biasanya ini bukan merupakan pertanda dari suatu penyakit serius. Namun, apabila yang mengalaminya adalah orang-orang berusia lanjut atau diketahui kebiasaan merokok, maka akan kemungkinan bahwa batuk berdarah merupakan gejala dari suatu penyakit serius.

Ciri-ciri dalam kasus batuk berdahak berdarah ini bisa bermacam-macam, ada yang berwarna merah muda atau merah terang, dan ada juga yang memiliki tekstur berbusa atau bahkan bercampur dengan lendir.


Penyebab Batuk Berdahak Berdarah

Penyebab Batuk Berdahak Berdarah
Batuk Berdahak (Sumber Foto:NetDoctor)

Adanya darah dalam dahak saat sedang batuk umumnya dapat disebabkan karena batuk parah yang terjadi dalam waktu yang lama. Namun ada banyak kondisi lain yang dapat menjadi penyebab batuk berdahak berdarah, seperti:

Bronkitis

Penyabab batuk berdahak berdarah yang pertama adalah bronkitis. Penyakit ini merupakan peradangan pada jaringan paru-paru dan merupakan penyebab batuk berdahak berdarah yang paling sering terjadi. Bronkitis dapat dipicu oleh banyak penyebab, seperti infeksi paru-paru yang pernah dialami dan menghirup unsur polusi.

Edema Paru

Penyebab batuk berdahak berdarah bisa terjadi apabila pendrita sedang mengalami edema paru yang juga terdiagnosis memiliki masalah pada jantung. Darah yang keluar saat batuk akan memiliki tekstur berbusa dan berwarna merah muda.

Kanker Paru

Penyakit ini lebih umum terjadi pada perokok aktif berusia di atas 40 tahun. Namun ternyata tidak hanya perokok aktif saja, orang-orang yang sering menghirup asap rokok tapi tidak pernah merokok juga memiliki risiko terhadap penyakit ini. Gejala utama dari kanker paru, terutama pada stadium akhir adalah batuk darah, mengi, serta sesak napas.

Tuberkulosis

Tuberkulosis atau yang dikenal juga dengan TBC termasuk infeksi paru-paru yang cukup serius. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan sangat menular. Pada TBC yang tidak segera diobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi berupa penurunan fungsi paru-paru yang ditandai dengan batuk yang mengeluarkan dahak berdarah.

Pneumonia

Pneumonia atau yang dikenal dengan paru-paru basah merupakan infeksi yang memicu peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantong-kantong udara ini kemudian akan membengkak dan dipenuhi dengan cairan.

Umumnya, penderita pneumonia ditandai dengan gejala batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, ataupun disertai darah. Selain itu, gejala pneumonia lainnya yang biasanya muncul adalah demam, berkeringat dan menggigil, napas pendek atau terengah-engah, mual atau muntah, dan diare.


Gejala Batuk Berdahak Berdarah

Gejala yang dapat dikeluhkan penderita batuk berdahak berdarah tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Misalnya saja jika penyebab dari batuk darah adalah infeksi Tuberkulosis, maka gejala yang dikeluhkan adalah adanya keringat malam, sesak napas, dan penurunan berat badan.


Pengobatan Batuk Berdahak Berdarah

Langkah awal dan yang paling penting dalam pengobatan batuk darah adalah mempertahankan kondisi jalan napas. Hal ini diperlukan karena darah pada saluran napas dapat menyebabkan gagal napas dan berakibat fatal. Pemberian suplementasi oksigen, dan mempertahankan keadaan hemodinamik sangat diperlukan.

Jika keadaan sudah lebih stabil, pada kondisi batuk berdahak berdarah yang banyak dapat dilakukan prosedur bronkoskopi untuk mencari sumber dan penyebab perdarahan. Setelah diketahui sumbernya, suntikan epinefrin atau penekanan dengan balon dapat dilakukan.


Cara Mencegah Batuk Berdahak Berdarah

Sebagian besar kasus batuk berdarah disebabkan oleh kelainan pada paru-paru dan saluran napas. Nah, agar tidak memanjang dan menyebabkan komplikasi lain, tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan gaya hidup sehat, menjauhi polusi udara dengan menggunakan masker, berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok, dan mengonsumsi obat batuk atau obat-obatan penunjang lainnya sesuai dengan resep dokter.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya