Doa Kurban untuk Diri Sendiri Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW, Sah dan Diterima

Membaca doa kurban untuk diri sendiri, pada hakikatnya untuk penyempurna ibadah penyembelihan hewan kurban.

oleh Laudia Tysara diperbarui 30 Mei 2023, 15:50 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 15:50 WIB
FOTO: Berbagi Daging Hewan Kurban di Momen Idul Adha
Warga menguliti hewan kurban yang selesai dipotong di kawasan Kramat Pulo Gang 18 RT 1 RW 8, Jakarta, Minggu (10/7/2022). Panitia Majelis Taklim Al Iman memotong tiga sapi untuk kemudian dibagikan kepada fakir miskin sebagai bentuk rasa syukur atas rizki dari Allah pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Membaca doa kurban untuk diri sendiri adalah langkah penting dalam pelaksanaan ibadah penyembelihan hewan kurban. Saat membaca doa kurban, seorang Muslim menyatakan tulus ikhlas dalam berkurban dan mengakui bahwa kurban tersebut berasal dari Allah dan untuk Allah.

Dalam doa kurban tersebut, tandanya seorang Muslim menghadapkan diri kepada Allah SWT dengan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Membaca doa kurban untuk diri sendiri, pada hakikatnya untuk penyempurna ibadah penyembelihan hewan kurban.

Doa kurban untuk diri sendiri dibaca, tepatnya ketika sudah memiliki hewan kurban. Bacalah doa kurban secara batin pada saat itu juga. Lalu, ketika menyembelih hewan kurban, tidak perlu mengulang bacaan niat kurban atau doa kurban untuk diri sendiri. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa kurban untuk diri sendiri sesuai tuntunan Rasulullah SAW, Selasa (30/5/2023).

Doanya

FOTO: Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi COVID-19
Petugas menguliti hewan kurban Idul Adha di RPH Pulogadung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH Pulogadung menyembelih 50 sapi dan puluhan kambing dengan proses pemotongan sesuai syariat Islam dan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

نويت أن أاضحي للهِ تَعَالى

Nawaitu An Udhahhi Lillaahi Ta'ala.

“Saya niat berkurban karena Allah Ta'ala.”

Hukum berkurban Idul Adha dalam Islam adalah sunnah kafiyah, yang berarti jika salah satu anggota keluarga berkurban, maka tuntutan berkurban bagi anggota lainnya akan gugur. Hukum berkurban Idul Adha ini hanya berlaku bagi umat Muslim yang mampu. Allah SWT menegaskan hukum ibadah kurban dalam Al-Qur'an surat al-Kautsar ayat 1-2.

Dalam ayat tersebut, Allah berfirman, "Sungguh, Kami telah memberikanmu telaga kautsar, maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."

Ketika seseorang memutuskan berkurban khususnya untuk dirinya sendiri, sangat dianjurkan untuk membaca doa kurban untuk diri sendiri sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam buku "Panduan Qurban dari A Sampai Z: Mengupas Tuntas Seputar Fiqh Qurban" (2015) karya Ammi Nur Baits, dijelaskan mengenai niat Kurban atau doa kurban.

Membaca doa kurban Nabi Muhammad SAW sebagaimana diulas sebelumnya, dapat dilakukan secara batin mulai tanggal 1 Dzulhijjah. Tepatnya doa kurban dibaca ketika sudah memiliki hewan kurban, bacalah doa kurban secara batin pada saat itu juga. Lalu, ketika menyembelih hewan kurban, tidak perlu mengulang bacaan niat kurban atau doa kurban untuk diri sendiri. Cukup mengucapkan Basmallah, Takbir, Sholawat, dan doa saat menyembelih kurban.

Sebelum melaksanakan kurban pada Hari Raya Idul Adha, umat Muslim diwajibkan mengucapkan niat atau membaca doa kurban untuk diri sendiri, kenapa? Penting digaris bawahi, niat ini harus diucapkan sebelum proses penyembelihan dilakukan. Tanpa niat atau doa kurban yang jelas, pelaksanaan kurban tidak akan sempurna, bahkan dapat dikatakan bahwa kurban tersebut tidak akan diterima. Menghafal niat kurban atau membaca doa kurban untuk diri sendiri sangat penting untuk memastikan pelaksanaan ibadah qurban yang sempurna.

"Nabi Muhammad SAW berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri. (HR Al-Bukhari)"

Tata Caranya

FOTO: Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi COVID-19
Petugas menguliti hewan kurban Idul Adha di RPH Pulogadung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH Pulogadung menyembelih 50 sapi dan puluhan kambing dengan proses pemotongan sesuai syariat Islam dan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain membaca doa kurban, ada langkah-langkah yang dianjurkan ketika menyembelih kurban. Dalam pelaksanaan kurban, terdapat beberapa langkah penting yang perlu diikuti.

1. Pakai Alat Tajam

Pertama, penggunaan alat penyembelihan yang tajam sangat ditekankan. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Syaddad ibn Aus RA dari Rasulullah SAW, di mana Beliau bersabda bahwa ketika kita menyembelih, kita harus memperhatikan cara dan keadaan dalam menyembelih, termasuk menajamkan pisaunya dan menenangkan hewan yang akan disembelih.

"Ada dua hal yang senantiasa aku jaga yang berasal dari Rasulullah saw. Rasulullah bersabda: "Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan kepada segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, maka baguskanlah cara dan keadaan dalam membunuh, dan apabila kamu menyembelih, maka baguskanlah penyembelihannya, dan hendaklah menajamkan pisaunya, dan menenangkan hewan sembelihannya." (HR Muslim)

2. Dihadapkan Kiblat

Selanjutnya, saat menyembelih hewan kurban, hewan tersebut harus dihadapkan ke arah kiblat. Rasulullah SAW juga mengajarkan doa yang harus dibaca sebelum menyembelih, yang menegaskan tulus ikhlas dalam menjalankan ibadah kurban. Doa ini mencerminkan pengabdian dan kesetiaan kepada Allah serta pengakuan bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya. Dalam doa tersebut juga disebutkan bahwa kurban ini berasal dari Allah dan untuk Allah, serta disebutkan pula nama pemilik kurban.

Ini doa menyembelih kurban:

إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ

"Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari Muhammad dan umatnya. Bismillahi Allahu Akbar. Kemudian beliau menyembelihnya." (HR Abu Dawud)

3. Memotong Tenggorokan

Setelah menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat dan membaca doa, langkah selanjutnya adalah menyembelih hewan tersebut. Sembelihan dilakukan dengan cara memotong tenggorokan hewan dan dua urat nadinya yang terletak di leher. Ini merupakan teknik penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan agama.

Dengan mengikuti tata cara menyembelih hewan kurban tersebut, pelaksanaan kurban akan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ibadah kurban benar-benar diterima oleh Allah SWT.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya