Liputan6.com, Jakarta Tujuan pengendalian sosial sangat penting ketika hidup berdampingan sesama manusia. Tidak ada dua orang yang sama dalam sifat, gagasan, sikap, dan minat. Jika setiap individu diberikan kebebasan tanpa batas untuk bertindak dan berperilaku, hal itu dapat menciptakan kekacauan sosial. Maka dari itu, diperlukan sebuah tujuan pengendalian sosial.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Tujuan pengendalian sosial akan memunculkan konformitas, solidaritas, dan kelangsungan suatu kelompok atau masyarakat tertentu. Tanpa pengedalian sosial, kesatuan sosial tak akan tercapai. Tujuan pengendalian sosial juga akan mempertahankan tatanan yang sudah berlaku dan disepakati bersama.
Tujuan pengendalian sosial berkaitan dengan pengaturan perilaku yang mengarah pada kesatuan di antara individu. Tujuan pengendalian sosial dapat menetapkan dan menegakkan standar perilaku bagi anggota masyarakat. Berikut tujuan pengendalian sosial, pengertian, dan wujudnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(12/08/2021).
Pengertian pengendalian sosial
Pengendalian sosial merupakan suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku serta bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Mekanisme ini menetapkan dan menegakkan standar perilaku bagi anggota masyarakat dan mencakup berbagai komponen, seperti rasa malu, paksaan, paksaan, pengekangan, dan bujukan.
Pengendalian sosial digambarkan sebagai seperangkat aturan dan standar tertentu dalam masyarakat yang membuat individu terikat. Terlepas dari sumbernya, tujuan kontrol sosial adalah untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.
Fungsi utama dari pengendalian sosial adalah sebagai alat kontrol agar masyarakat tertib dan teratur. Pengendalian sosial biasanya digunakan oleh anggota kelompok dalam menanggapi siapa pun yang dianggap menyimpang, bermasalah, mengancam, atau tidak diinginkan, dengan tujuan memastikan kesesuaian.
Advertisement
Pengertian pengendalian sosial menurut ahli
Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.
Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku.
Horton
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat.
Peter L. Berger
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya yang membangkang.
Bruce J. Cohen
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
Tujuan pengendalian sosial
Tujuan pengendalian sosial adalah untuk menjaga kesesuaian hidup masyarakat dengan norma dan aturan yang ditetapkan. Pengendalian sosial biasanya digunakan oleh anggota kelompok dalam menanggapi siapa pun yang dianggapnya menyimpang, bermasalah, mengancam, atau tidak diinginkan, dengan tujuan memastikan kesesuaian.
Tujuan pengendalian sosial adalah untuk memunculkan konformitas, solidaritas, dan kelangsungan suatu kelompok atau masyarakat tertentu. Tujuan penting dari kontrol sosial adalah untuk mempertahankan tatanan lama. Meskipun penegakan tatanan lama dalam masyarakat yang berubah dapat menghambat kemajuan sosial, namun perlu untuk menjaga kontinuitas dan keseragaman dalam masyarakat.
Tujuan pengendalian sosial yang paling utama adalah untuk mewujudkan konformitas dalam kelompok atau masyarakat tertentu. Ini mengatur kepentingan individu dan kelompok dengan cara yang bermanfaat bagi keduanya.
Advertisement
Macam-macam pengendalian sosial
Berdasarkan sifatnya, ada tiga macam pengendalian sosial. Ini meliputi tindakan preventif, represif, dan kuratif. Berikut penjelasannya:
Preventif
Preventif adalah tindakan dalam poengendalian yang bersifat mencegah. Tindakan ini dilakukan dengan mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Tujuan pengendalian sosial ini adalah mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di masa depan.
Represif
Represif adalah upaya individu, kelompok, atau aktor negara untuk mengontrol, membatasi, atau mencegah protes. Yang dimaksud represif adalah tindakan atau proses mengendalikan, menundukkan, atau menekan individu, kelompok, atau agregasi sosial yang lebih besar melalui sarana interpersonal. Tujuan pengendalian sosial ini adalah mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Kuratif
Kuratif adalah tindakan yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial. Tujuan pengendalian sosial ini adalah untuk memulihkan kekacauan yang terjadi sebelum penyimpangan terjadi.
Wujud pengendalian sosial
Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang. Melalui pendidikan seseorang mengetahui, memahami, dan sekaligus mempraktekkan sistem nilai dan sistem norma yang berjalan di tengah-tengah masyarakat.
Agama
Agama berperan dalam menuntun masyarakat agar selalu melaksanakan ajaran agamanya dengan baik. Jika seseorang meyakini dan patuh pada agamanya, makadengan sendirinya perilakunya akan terkendali dari bentuk perilaku menyimpang.
Advertisement
Wujud pengendalian sosial
Teguran
Teguran merupakan kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan membuka sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang telah diperbuat. Teguran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang diasumsikan melanggar etika dan/atau mengganggu kenyamanan warga masyarakat.
Hukuman
Hukuman adalah sanksi negatif yang diberikan kepada seseorang yang melanggar peraturan tertulis atau tidak tertulis. Lembaga formal yang berwenang melakukanhukuman adalah pengadilan. Selain pengadilan, terdapat juga lembaga adat yangmempunyai wewenang memberikan hukuman. Pada landasannya sanksi atau hukuman merupakan imbalan yang bersifat negatif yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang diasumsikan telah melakukan perilaku menyimpang.
Gosip
Gosip merupakan berita yang menyebar secara cepat baik melaluimedia massa maupun melalui mulut ke mulut. Rasa malu yang ditimbulkan oleh gosip membuat pelaku penyimpangan sosialyang didesas-desuskan sadar akan perbuatannya. Dia pun kembali berperilaku sesuaidengan norma-norma masyarakat. Gosip tidak bisa diketahui secara membuka, terlebih-lebih oleh orang yang merupakan objek gosip. Namun demikian gosip bisa menyebar dari mulut ke mulut sehingga nyaris seluruh anggota masyarakat kenal dan terlibat dalam gosip.