Liputan6.com, Jakarta Penyebab DBD perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, sampai saat ini DBD masih menghantui masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Apalagi, penyakit ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk.
Penyebab DBD adalah virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk ini.
Advertisement
Baca Juga
Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri tubuh berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kakinya. Nyamuk ini banyak hadir di tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.
Kamu perlu mengenali gejala DBD agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Gejala DBD pada orang dewasa biasanya mulai timbul 4 hingga 7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya berlangsung 3 hingga 10 hari. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/8/2021) tentang penyebab DBD.
Penyebab DBD
Penyebab DBD adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Biasanya jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.
Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri tubuh berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kakinya. Nyamuk ini banyak hadir di tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.
Penyebab DBD juga bisa terjadi karena penularan virus dengue, yang terjadi saat seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk perantara. Virus dari orang yang terinfeksi ini akan dibawa oleh nyamuk, kemudian akan menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut.
Virus Dengue ini hanya menular melalui nyamuk dan tidak dari orang ke orang. Ada empat tipe virus Dengue, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Apabila seseorang terinfeksi salah satu tipe virus dengue dan berhasil pulih, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut.
Selain karena virus Dengue, faktor risiko penyebab DBD lainnya adalah mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Faktor risiko lainnya yang bisa menjadi penyebab DBD adalah bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah.
Advertisement
Gejala DBD
Selain penyebab DBD, kamu perlu mengenali pula gejala-gejalanya agar dapat ditanangi dengan tepat.
Gejala DBD Ringan
Gejala DBD dapat muncul hingga 7 hari setelah digigit nyamuk yang membawa virus. Gejala biasanya hilang setelah seminggu, dan demam berdarah ringan jarang melibatkan komplikasi serius atau fatal.
Berikut beberapa gejala DBD ringan:
- Otot dan sendi yang sakit
- Ruam tubuh yang bisa hilang kemudian muncul kembali
- Demam tinggi
- Sakit kepala hebat
Gejala DBD Dengue Hemorrhagic Fever
Gejala DBD satu ini merupakan tahap dimana gejala mungkin ringan, namun secara bertahap memburuk dalam beberapa hari. Gejala DBD dengue hemorrhagic fever seperti gejala demam berdarah ringan, namun disertai gejala pendarahan internal. Tanpa perawatan segera, gejala dengue hemorrhagic fever ini bisa berakibat fatal.
Berikut gejala DBD dengue hemorrhagic fever:
- Pendarahan dari mulut, gusi, atau hidung
- Kulit lembab
- Kerusakan getah bening dan pembuluh darah
- Pendarahan internal, yang dapat menyebabkan muntah dan feses hitam atau berdarah.
- Jumlah trombosit yang lebih rendah dalam darah
- Perut sensitif
- Bintik merah di kulit
- Nadi lemah
Gejala DBD Sindrom Syok Dengue
Gejala DBD Sindrom Syok Dengue ini merupakan perkembangan dari dengue hemorrhagic fever. Perdarahan hebat, syok, dan kematian bisa dialami dalam fase ini. Sindrom syok dengue atau dengue shock syndrome adalah bentuk demam berdarah yang parah dan bisa berakibat fatal. Tanpa perawatan, gejala ini bisa berakibat kematian.
Gejala DBD sindrom syok dengue adalah sebagai berikut:
- Pendarahan berat
- Sakit perut yang hebat
- Disorientasi
- Hipotensi mendadak, atau penurunan cepat tekanan darah
- Muntah teratur
- Pembuluh darah bocor
Pengobatan DBD pada Orang Dewasa
Tidak ada obat khusus untuk mengobati demam berdarah. Biasanya, pengobatan demam berdarah adalah dengan cara menangani gejala yang ada. Maka dari itu, sangat penting memperhatikan gejala yang berlangsung dan menghindari penyebab DBD.
Untuk bentuk DBD yang lebih ringan, perawatan meliputi:
- Pencegahan dehidrasi: Demam dan muntah yang tinggi dapat mendehidrasi tubuh. Untuk menghindari dehidrasi, dokter akan menyarankan minum banyak air putih bersih. Garam rehidrasi juga dapat membantu mengganti cairan dan mineral yang hilang.
- Obat penghilang rasa sakit: Penghilang rasa sakit seperti Tylenol atau parasetamol dapat membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit dari gejala yang ada.
- Obat antiinflamasi non steroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen, tidak disarankan, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.
Untuk demam berdarah parah, perawatan biasanya meliputi:
- suplementasi cairan intravena (IV), atau tetesan, jika tidak dapat minum cairan melalui mulut.
- transfusi darah, untuk pasien dengan dehidrasi parah.
Rawat inap akan memungkinkan individu untuk dipantau dengan benar, jika gejala memburuk.
Advertisement
Pencegahan DBD
Penyebab DBD dapat kamu hindari dengan beberapa tindakan pencegahan. Menurut rilis resmi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI pada 2016 silam, pencegahan DBD melalui Program PSN meliputi:
- Menguras. Merupakan kegiatan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain
- Menutup. Yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya;
- Memanfaatkan kembali. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Sementara itu adapun yang dimaksud dengan 3M Plus dalam Pencegahan DBD adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti:
1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan;
2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
3) Menggunakan kelambu saat tidur;
4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
5) Menanam tanaman pengusir nyamuk,
6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;
7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue.
Â