Kata-kata Galau Paling Sedih, Cocok Buat Hati yang Sedang Patah

Liputan6.com, Jakarta Galau selalu diidentikkan dengan patah hati yang membawa perasaan sedih. Ada berbagai cara untuk meredakan kondisi ini. Salah satunya lewat rangkaian kata-kata galau paling sedih.

Ketika dirundung rasa sedih karena galau, sebagian orang hanya ingin didengar tanpa dihakimi. Namun, cukup sulit menemukan pendengar seperti itu. Solusinya, kamu bisa membaca kata-kata galau paling sedih untuk mengekspresikan kondisimu.

Ada banyak kata-kata galau paling sedih yang bisa kamu temukan untuk segera memulihkan kondisimu. Karena, berlarut-larut dalam kesedihan juga tak akan menyelesaikan masalah. Kamu perlu berjalan ke depan untuk memikirkan hal-hal penting lainnya.

Berikut ada beberapa kata-kata galau paling sedih yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/10/2019).

1. “Apa pun yang membuat Anda tersenyum, pertahankan. Apa pun yang membuat Anda sedih, tinggalkan.” – Mario Teguh

2. “Hilangmu kini tak lagi menarik perhatianku. sebab aku sadar, harusnya jika kau sayang kau pilih adalah pulang, bukan hilang.” – Boy Chandra

3. “Tau Banjarnegara? Banyak janji kau umbar, tapi kau pergi tanpa bicara.” - Wira Setianagara

4. “Lagi dan lagi, kau aku maafkan. Aku kau manfaatkan.” – Fiersa Besari

5 . “Tidak peduli seberapa ingin kamu kembali ke masa lalu, di sana tetap tidak akan ada hal baru yang bisa kamu lihat.”

1. “Tiba-tiba aku merasa tidak nyaman berada di mana pun. Entah itu di sekolah atau di rumah. Dan aku pun merasa orang-orang di sekitarku menjadi orang asing. Bahkan, aku merasa asing dengan diriku sendiri.” – Flipped

2. “Karena pernah dicintai olehmu, aku jadi tidak bisa merasakan cinta orang lain.” - You’re the Apple of My Eyes

3. “Tidak peduli seberapa ingin kamu kembali ke masa lalu, di sana tetap tidak akan ada hal baru yang bisa kamu lihat.”

4. “Seandainya tidak ada badai, pelangi tidak akan muncul. Untuk itu, belajarlah dari badai yang menimpamu.”

5. “Semua bisa berakhir, orang berubah. Dan kamu tahu apa? Hidup kan terus berjalan.”

1. “Terkadang, orang yang menyakitimu justru menjadi satu-satunya penyembuh lukamu.” - Nicholas Sparks

2. “Menangis. Memaafkan. Belajar. Move on. Biarkan air matamu menyirami benih-benih kebahagiaan masa depanmu.” - Steve Maraboli

3. “Baru kali ini aku menyadari bahwa satu orang yang sama bisa menyakitimu dua kali, dengan kesalahan yang sama pula. “ - Jodi Picoult, My Sister’s Keeper

4. “Aku pernah memiliki seseorang yang benar-benar membuatku merasa berarti. Tapi, sekarang ia telah pergi dan aku kehilangan arah. Tidak ada lagi yang cukup berarti buatku. “ - Ranata Suzuki

5. “Jika kamu berani mengucapkan selamat tinggal, kehidupan akan memberikanmu hadiah berupa lembaran baru.” - Paulo Coelho

1. “Jangan jadikan seseorang sebagai prioritas utamamu sementara kamu hanya jadi pilihannya saja.” - Mark Twain

2. “Apa lagi yang harus aku lakukan untukmu? Supaya kamu sadar, ia tidak akan pernah mencintaimu seperti aku mencintaimu.” – Sugarland

3. “Cemburu itu hanya untuk orang-orang yang tidak percaya diri. Jadi, ya sekarang aku sedang tidak percaya diri.” – Dilan

4. “Ketika seorang pria cemburu maka akan terlihat menggemaskan. Namun, ketika seorang wanita yang cemburu, akan ada perang dunia ketiga.

5. “Maaf kalau aku cemburu sama kamu. Bukannya aku tidak memercayaimu. Tapi, aku tidak memercayai mereka.”

1. “Saya selalu emosi tiap kali dipaksa mengenang masa lalu. Apalagi masa lalu yang tidak layak dimasukkan ke dalam curriculum vitae. Sebuah masa lalu yang ingin kita cut dan paste ke dunia paralel, agar tidak menjadi bagian sejarah diri kita. Masa lalu yang kita benci. Masa lalu yang ingin kita ubah, namun tidak bisa. Dan bagi saya, itu adalah masa lalu bersama mantan kekasih saya.” - Bernard Batubara

2. “Setelah kamu pergi, aku menjadi sadar bahwa orang baik akan bersanding dengan orang yang baik pula.”

3. “Terkadang seseorang akan menoleh ke belakang pada apa yang dia miliki, bukan karena dia ingin pergi ke sana tetapi untuk memotivasi untuk melakukan lebih baik.”

4. “Mungkin, kita sepenggal kisah yang lupa ditamatkan oleh penulisnya. Lalu, terkubur waktu hingga membuat tokoh utama terjebak kenangan.”

5. “Aku ingin mengatakan bahwa aku merindukanmu. Tapi, itu tidak akan mengubah apapun. Jadi, aku hanya memendamnya dan berpura-pura tidak merindukanmu.”