Ciri-Ciri Benda Cair, Pahami Perubahan yang Dapat Terjadi pada Elemen ini

Memahami ciri-ciri benda cair dapat membantu menjaga ketersediaan air yang penting bagi kehidupan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 23 Jun 2023, 07:45 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 07:45 WIB
ilustrasi waktu yang tepat untuk minum air putih/unsplash
ilustrasi benda cair/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Benda cair merupakan salah satu materi yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pengertian, sifat, dan ciri-ciri benda cair dapat ditemukan dengan melakukan pengamatan benda-benda di sekitar. Hal ini akan mempermudah siswa memahami materi pelajaran fisika dan kimia satu ini.

Benda cair adalah benda yang mudah berubah karena memiliki kerapatan molekul yang rendah. Hal ini memungkinkan benda cair untuk mengalami perubahan bentuk dengan mudah. Benda cair juga dapat bercampur dengan zat lain karena partikel-partikelnya dapat berinteraksi dengan partikel-partikel zat lainnya.

Sebagai elemen yang banyak ditemui, benda cair memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Air menjadi contoh benda cair paling penting dalam kehidupan makhluk hidup. Tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan tanpa adanya air.

Memahami ciri-ciri benda cair dapat membantu menjaga ketersediaan air yang penting bagi kehidupan. Berikut ciri-ciri benda cair perubahan yang dapat terjadi padanya yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/6/2023).

1. Bentuk Selalu Menyesuaikan Wadahnya

Berbahaya, Ini 7 Senyawa Kimia yang Tak Boleh Dicampurkan
Ilustrasi benda cair mengikuti bentuk wadahnya(Foto: PublicDomainPictures/ Pixabay)

Salah satu ciri-ciri benda cair adalah selalu berubah bentuk sesuai dengan wadah yang menampungnya. Ketika dituangkan ke dalam wadah, benda cair akan berbentuk persis seperti bentuk wadah tersebut. Misalnya, air yang dituangkan ke dalam gelas akan mengisi gelas sesuai dengan bentuknya. Ini disebabkan oleh sifat molekul cairan yang renggang dan mudah mengalir.

2. Volumenya Tetap

Meskipun bentuk benda cair dapat berubah, volumenya tetap konstan. Hal ini berarti jumlah benda cair yang ada dalam wadah tidak berkurang atau bertambah ketika mengubah bentuknya. Contohnya, jika menuangkan air dari gelas ke dalam baskom, volumenya tetap sama, meskipun bentuknya berubah.

3. Permukaan Datar

Ciri-ciri benda cair selanjutnya adalah permukaannya selalu datar. Permukaan benda cair, seperti air, cenderung datar saat berada dalam kondisi diam. Permukaan tersebut akan menyesuaikan bentuk wadahnya dan tidak cembung atau bergelombang. Misalnya, permukaan air di dalam gelas akan terlihat datar jika diamati dari atas.

4. Mengisi Ruang

Benda cair akan mengisi seluruh ruang yang tersedia dalam wadah tempatnya berada. Ketika dituangkan ke dalam wadah, benda cair akan mengalir dan mengisi wadah tersebut secara keseluruhan. Sebagai contoh, ketika air dituangkan ke dalam gelas, air akan mengisi seluruh volume gelas tersebut.

5. Dapat Melarutkan zat Tertentu

Ciri-ciri benda cair selanjutnya adalah dapat melarutkan zat tertentu. Ini dapat menghasilkan perubahan fisik atau kimia, seperti perubahan warna, rasa, atau aroma.

6. Menekan Ke Segala Arah

Benda cair selalu membutuhkan ruang dan memiliki tekanan untuk bergerak ke segala arah. Ini terkait dengan sifat benda cair yang selalu membutuhkan ruang dan memiliki tekanan untuk bergerak ke segala arah. Benda cair dapat meresap melalui celah-celah kecil karena molekul dan volumenya yang dapat bergerak bebas. Jika benda cair berada di ruang yang bercelah atau berpori-pori, cairan tersebut dapat dengan mudah meresap ke dalamnya.

Perubahan Fisika pada Benda Cair

Masak Air Hingga Mendidih Belum Tentu Aman Dikonsumsi
Ilustrasiperubahan fisika. Foto: hebrewpod101

Perubahan bentuk fisik atau perubahan fisika pada benda cair terjadi tanpa mengubah komposisi kimianya. Ini berarti bahwa benda cair tetap memiliki zat dan molekul yang sama sebelum dan sesudah perubahan. Berikut contoh perubahan bentuk fisik pada benda cair.

Pemuaian dan Penyusutan

Ketika benda cair dipanaskan, energi panas yang diberikan menyebabkan molekul dalam benda tersebut bergetar lebih cepat. Akibatnya, jarak antara molekul-molekul tersebut menjadi lebih besar dan benda cair mengalami pemuaian. Sebaliknya, ketika benda cair didinginkan, molekul-molekul bergerak lebih lambat dan jarak antara molekul-molekul tersebut menjadi lebih kecil, menyebabkan penyusutan.

Membeku dan mencair

Membeku adalah perubahan fisik yang terjadi ketika benda cair berubah menjadi benda padat karena penurunan suhu di bawah titik bekuannya. Ketika benda cair mencapai titik beku, energi panas dalam benda tersebut dilepaskan dan molekul-molekul mulai mengatur diri dalam susunan kristal teratur, membentuk benda padat. Mencair adalah proses sebaliknya, di mana benda padat berubah menjadi benda cair saat suhu naik di atas titik leburnya.

Kondensasi dan evaporasi

Kondensasi terjadi ketika uap atau gas berubah menjadi bentuk cairan karena penurunan suhu. Ketika molekul-molekul uap kehilangan energi panas, mereka bergerak lebih lambat dan saling tarik-menarik, sehingga menjadi cairan. Evaporasi adalah proses sebaliknya, di mana benda cair menguap menjadi uap karena peningkatan suhu atau pemberian energi panas. Pada kondisi tertentu, molekul-molekul dalam benda cair memiliki energi kinetik yang cukup untuk melampaui tarikan antarmolekul dan berubah menjadi fase gas.

 

 

Perubahan Kimia pada Benda Cair

Ilustrasi kebiri kimia untuk pelaku pemerkosaan
Ilustrasi perubahan bentuk benda cair (dok.pexels)

Perubahan bentuk kimia pada benda cair terjadi ketika terjadi reaksi kimia di dalamnya, mengubah komposisi kimia dan sifat-sifatnya. Perubahan ini melibatkan perubahan ikatan antara atom atau molekul di dalam benda cair. Berikut contoh perubahan bentuk kimia pada benda cair.

Oksidasi dan Reduksi

Oksidasi adalah reaksi kimia di mana benda cair bereaksi dengan oksigen atau zat oksidator lainnya. Akibatnya, komponen benda cair tersebut kehilangan elektron atau mengalami peningkatan jumlah oksigen. Reduksi adalah reaksi kimia yang terjadi ketika benda cair menerima elektron atau kehilangan oksigen. Oksidasi dan reduksi sering kali terjadi bersamaan dalam reaksi redoks.

Reaksi Asam-Basa

Benda cair dapat mengalami reaksi dengan zat asam atau basa, menghasilkan perubahan dalam sifat keasaman atau kebasaannya. Reaksi ini melibatkan perubahan konsentrasi ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-) dalam benda cair, yang mempengaruhi sifat kimianya.

Reaksi Pembentukan atau Pemutusan Ikatan Kimia

Benda cair dapat mengalami reaksi kimia yang menyebabkan pembentukan ikatan kimia baru atau pemutusan ikatan kimia yang ada. Perubahan ini dapat menghasilkan benda baru dengan sifat-sifat yang berbeda secara drastis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya