Liputan6.com, Jakarta Kejadian tragis di Pantai Pesisir Barat, Lampung, telah mengguncang hati banyak orang. Herry Isai Pangihutan Tobing, seorang mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera), hilang terbawa ombak saat bermain di pantai bersama teman-temannya selama program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Baca Juga
Advertisement
Dalam peristiwa yang memilukan ini, seorang ayah datang ke tempat kejadian dengan harapan dapat menemukan anaknya yang hanyut. Video viral tentang kehadiran sang ayah dan upaya pencarian yang dilakukan oleh tim penyelamat telah menyentuh banyak hati.
Namun, setelah empat hari pencarian yang penuh dengan kesedihan, jasad Herry akhirnya ditemukan. Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber kronologi kejadian hingga akhirnya Harry berhasil ditemukan, pada Minggu (9/7/2023).
Kejadian Tragis di Pantai Pesisir Barat, Lampung
Sebuah peristiwa tragis terjadi di Pantai Pesisir Barat, Lampung, saat seorang mahasiswa bernama Herry Isai Pangihutan Tobing (22) hanyut terbawa arus. Herry adalah mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada Rabu, 5 Juli 2023, sekitar pukul 16.00 WIB, Herry dan dua temannya sedang bermain sepak bola di pinggiran pantai.
Ketika bola terlempar ke tengah laut, Herry dan teman-temannya berusaha mengambilnya. Namun, ketiganya tiba-tiba terseret ombak yang datang. Meskipun dua teman Herry berhasil selamat menuju daratan, Herry terbawa arus dan hilang tenggelam. Kejadian ini mengguncang hati banyak orang, termasuk keluarga Herry.
Advertisement
Ayah Herry Mencari Anaknya dengan Penuh Kesedihan
Kabar mengenai kejadian tersebut menyebar luas di media sosial, terutama setelah video ayah Herry datang ke Pantai Pesisir Barat menjadi viral. Dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @kruinsta, terlihat ayah Herry mengenakan baju dan celana lengan panjang. Ketika tiba di pinggir pantai, ia melepas sepatu dan kaos kaki yang dikenakannya.
Tanpa ragu, dengan suara getir, ayah Herry berjalan menuju deburan ombak di pinggir pantai sambil menyebutkan nama anaknya, "Bang, abang, papa datang nak." Ia terlihat menyentuh air laut sembari mengulang kata-katanya, berharap agar Herry bisa mendengarnya, "Bang, papa datang nak." Ayah Herry terus mengucapkan kata-kata yang sama, dengan suara yang semakin berat dan penuh tangis.
Ketika berjongkok di tepi pantai, kesedihan yang mendalam terpancar dari wajahnya. Ia berusaha menahan tangisnya yang tak terbendung. Video tersebut menjadi simbol kekuatan seorang ayah yang mencintai anaknya dan berjuang mencarinya dengan penuh harapan, meskipun dengan duka yang mendalam.
Penemuan Korban Setelah Empat Hari Pencarian
Pencarian Herry Isai Pangihutan Tobing dilakukan oleh tim penyelamat dan warga sekitar Pantai Pesisir Barat, Lampung. Koordinator Pos SAR Tanggamus, Roby Rusliansyah, menginformasikan bahwa setelah empat hari pencarian, jasad Herry akhirnya ditemukan sekitar 3 nautical mile (NM) dari lokasi terakhir terlihat, di Pantai Kerbang Dalam, Kabupaten Pesisir Barat.
Dalam kondisi yang menyedihkan, jasad Herry ditemukan pada Sabtu, 8 Juli 2023, sekitar pukul 07.45 WIB. Tim SAR gabungan yang terdiri dari petugas dan nelayan setempat terus berupaya mencari Herry selama empat hari. Setelah penemuan, jasad korban segera dievakuasi dan diserahkan kepada keluarganya di Puskemas Pugung.
Kejadian ini memberikan duka yang mendalam bagi keluarga Herry dan semua orang yang mengikuti berita tersebut. Meskipun upaya pencarian telah dilakukan dengan sepenuh hati, nasib tragis telah menimpa Herry, mengakhiri impian dan masa depannya yang cerah. Semoga keluarga yang ditinggalkannya dapat menemukan kekuatan dan penghiburan dalam menghadapi kehilangan ini.
Advertisement