Doa ketika Kita Dihina Orang, Ini Cara Menyikapi Hinaan dan Manfaat yang Didapatkan

Daripada membalas hinaan dengan hinaan juga, lebih baik kita memohon kepada Allah SWT agar diberikan kesabaran dan membaca doa ketika dihina orang.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 14 Jul 2023, 19:45 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 19:45 WIB
Persekusi Disakiti Dihina
Ilustrasi Foto Persekusi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Daripada membalas hinaan dengan hinaan juga, lebih baik kita memohon kepada Allah SWT agar diberikan kesabaran dan membaca doa ketika dihina orang. Membaca doa ketika kita dihina orang adalah hal yang pernah dilakukan ketika Rasulullah SAW menerima hinaan dari kaum kafir ketika berdakwah.

Tidak diragukan lagi jika dalam ajaran agama Islam, mengina atau merendahkan orang lain adalah perbuatan yang dilarang dan berdosa. Oleh karena itu, ketika dihina pun, seorang muslim yang baik hendaknya tidak membalas hinaan dengan hinaan pula.

Ada sikap yang lebih baik dalam menghadapi hinaan, yakni bersabar. Selain bersabar, kita juga bisa mengamalkan doa ketika kita dihina orang. Doa ini pernah diajarkan Rasulullah SAW, ketika menerima hinaan dari kaum kafir.

Dengan membaca doa ketika kita dihina orang, kita dapat merasa lebih tenag dan meredam amarah akibat direndahkan. Bagi kamu yang merasa kesulitan dalam menghadapi penghinaan, berikut adalah bacaan doa ketika kita dihina orang seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (14/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bacaan Doa Ketika Kita Dihina Orang dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan

Sebagai manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan, tentu sangat lumrah jika kadang kita menerima penghinaan dari orang lain. Bahkan Rasulullah SAW sebagai sosok manusia yang sempurna pun juga pernah mendapat penghinaan ketika mendakwahkan ajaran Islam di masa-masa awal.

Rasulullah SAW tidak hanya menerima penghinaan, ada yang memukulinya hingga ia berdarah. Namun, bukannya membalas atau merespon secara negatif, Nabi malah membaca doa ketika kita dihina orang.

Bahkan dalam doa ketika kita dihina orang, Rasulullah SAW juga memohon kepada Allah SWT, agar dosa-dosa orang yang telah menghina beliau diampuni. Adapun bacaan doa ketika kita dihina orang yang pernah diajarkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut,

اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون

Allahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun.

Artinya: “Ya Allah ampunilah kaumku, (mereka berbuat demikian) karena mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Cara Menyikapi Hinaan dari Orang Lain

Menghina Bentuk Tubuh Kurus Melalui Pujian yang Satire
Ilustrasi Body Shaming Credit: pexels.com/pixabay

Tidak diragukan lagi jika menghina atau merendahkan orang lain adalah perbuatan yang tercela dan dilarang dalam agama Islam. Meski banyak orang yang menyadari hal itu, bukan berarti kita bisa lolos begitu saja dari hinaan. Bahkan saat kita merasa tidak melakukan hal yang keliru pun, kita bisa saja menerima penghinaan dan cemoohan dari orang lain.

Hal itu tentu tidak bisa kita cegah. Namun yang lebih penting adalah tentang bagaimana kita bisa menghadapi hinaan dari orang lain. Salah satu cara menghadapi hinaan orang lain adalah dengan membaca doa ketika kita dihina orang seperti yang telah diajarkan Rasulullah SAW, di bagian sebelumnya.

Selain membaca doa ketika kita dihina orang, tentu hal itu perlu tidak lanjut yang bisa kita tunjukkan dengan sikap nyata. Adapun cara bersikap yang benar dalam menghadapi hinaan adalah sebagai berikut:

1. Tidak Membalas Hinaan

Selain membaca doa ketika kita dihina orang, penting untuk membalasnya dengan kebaikan, minimal dengan tidak membalas hinaan mereka dengan hinaan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ

Artinya: “Bila ada seseorang yang mencaci dan mencelamu dengan aib yang ada padamu, janganlah engkau membalas mencelanya dengan aib yang ada padanya, karena dosanya akan dia tanggung.” (H.R. Abu Dawud)

Dari penjelasan di atas, sangat jelas bahwa ketika seseorang menghina kita, sebaiknya kita tidak membalasnya dengan hinaan. Sebab, tindakan tersebut akan mengakibatkan dosa-dosa kita bertambah. Justru jika kita membalasnya dengan hinaan, kita akan terjerumus dalam dosa yang sama dengan orang yang menghina kita.

2. Kelola Amarah

Sebagian besar orang pasti akan marah ketika mendapatkan penghinaan. Hanya saja itu bukan reaksi yang tepat untuk menghadapi hinaan. Sebab, amarah hanya akan menunjukkan lebih banyak hal buruk tentang diri kita. Amarah hanya akan menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang tidak memiliki kesabaran.

Tersinggung dan marah hanya menunjukkan kalau diri kita adalah manusia yang lemah karena kita tidak punya kendali pada diri kita, termasuk emosi kita. tersinggung dan marah juga menunjukkan bahwa kita telah dikendalikan oleh faktor luar, dalam hal ini adalah hinaan orang lain.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melatih diri agar dapat mengontrol emosi, sehingga kita dapat memiliki kendali terhadap diri kita sendiri sehingga dapat menahan atau mengendalikan amarah.

Selain menunjukkan menunjukkan kelemahan kita, tersinggung dan marah jugg berisiko untuk menyebabkan lebih banyak konflik. Saat bertindak karena amarah, kita tidak benar-benar berpikir jernih. Akibatnya, kita sering mengambil keputusan yang salah, sehingga lebih banyak masalah yang muncul di kemudian hari.

3. Mencoba Memahami Orang Lain

Seperti dalam bacaan doa ketika kita dihina orang, Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah SWT memberikan ampunan pada kaumnya yang menghina beliau. Alasan Rasulullah SAW memohonkan ampun karena beliau mengerti karena orang-orang menghinanya tidak mengerti tentang ajaran yang didakwahkan.

Terkadang, orang tidak benar-benar menyadari perilakunya, sehingga mereka mungkin membuat komentar negatif yang dapat mengubah sikap positif orang lain tanpa mereka sadari. Faktanya, mereka mungkin hanya memproyeksikan ketakutan dan prasangka mereka sendiri kepada kita.

Cara menyikapi penghinaan semacam itu bisa dilakukan dengan hanya menerima bahwa apa yang dikatakan orang itu berbicara tentang situasi yang dia hadapi, tetapi tidak harus tentang situasi kita. Dengan demikian, Anda akan memiliki empati yang lebih besar untuk orang lain dan tidak akan membiarkan komentarnya menyakiti kita.


Keuntungan Menyikapi Hinaan dengan Cara yang Tepat

Persekusi Disakiti Dihina
Ilustrasi Foto Persekusi (iStockphoto)

Jika kita bisa menyikapi hinaan dengan cara yang tepat tanpa membalas hinaan dengan reaksi negatif, sebenarnya ada keutungan yang kita dapatkan, yakni pahala dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita tidak boleh bersedih apabila ada seseorang yang dengan sengaja menghina dan merendahkan kita.

Ketika seseorang menghina kita, sebenarnya dia sedang memberikan kebaikannya (pahalanya) kepada kita. Lalu, jika kita menyikapi hinaan tersebut dengan tepat, maka Allah menghapus dosa-dosa kita dari celaan yang kita dapatkan.

Sedangkan bagi orang yang menghina tersebut, maka Allah sudah menyiapkan neraka dan siksa baginya. Karena mencela adalah sebuah perbuatan yang zalim, Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujarat: 11)

Dan orang yang mencela itu adalah orang yang sedang memikul kebohongan dan dosa yang sangat besar, Allah telah menegaskannya:

"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Ahzab: 58)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya