Liputan6.com, Jakarta Contoh CV taaruf perlu dikenali oleh setiap orang yang berniat melakukannya. Pasalnya, CV ini sangat penting dalam proses taaruf. Taaruf adalah proses perkenalan untuk mendapatkan jodoh secara syar'i menuju ikatan pernikahan.
Proses taaruf dilakukan sebelum khitbah, yaitu meminang atau melamar seseorang untuk diajak menikah. Taaruf dilakukan agar seseorang terhindar dari perbuatan zina. Cara melaksanakan taaruf menjadi sesuatu yang penting diketahui oleh umat Islam.
Advertisement
Contoh CV taaruf menjadi salah satu hal yang penting dipersiapkan dalam prosesnya. Pasalnya, ini merupakan salah satu media yang digunakan untuk saling mengenal. Walaupun tidak diatur secara khusus dalam Islam, CV taaruf perlu kamu buat dengan baik dan tentunya wajib jujur.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/8/2023) tentang contoh CV taaruf.
Contoh CV Taaruf
Contoh CV taaruf perlu dipahami oleh setiap umat Islam yang akan melakukannya. Contoh CV taaruf bisa kamu temukan di internet. Paling penting dalam contoh CV taaruf adalah informasi yang diberikan benar dan jujur, serta tentunya lengkap.
Contoh CV taaruf biasanya berisi informasi data diri. Informasi dalam contoh CV taaruf ini terdiri dari data fisik dan kepribadian, keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan pengalaman, riwayat penyakit, sampai kriteria pasangan. Tidak hanya itu, contoh CV taaruf biasanya juga mencantumkan permintaan tertentu pada calon pasangan.
Berikut contoh CV taaruf yang bisa dijadikan referensi:
Advertisement
Proses Taaruf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taaruf adalah perkenalan. Melansir Dream, proses atau cara taaruf yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Niat yang Ikhlas
Setiap langkah dalam taaruf harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mencari pasangan hidup yang baik, berdasarkan ketentuan dan tuntunan agama Islam.
2. Mendatangi Kedua Orang Tua
Proses taaruf yang perlu dilakukan adalah dengan mendatangi kedua orang tua. Biasanya dalam proses taaruf, pihak laki-laki mendatangi keluarga perempuan untuk menyampaikan maksud tertentu. Agama Islam mengajarkan kepada pemeluknya, apabila ada seorang pria tertarik kepada seorang wanita, sangat dianjurkan untuk langsung menemui kedua orang tua si wanita kemudian mengutarakan niatnya.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan cara keluarga pihak perempuan mendatangi keluarga pihak laki-laki. Tentu saja selain mengenal antara pihak yang bersangkutan, kedua keluarga pun juga bisa sekalian saling mengenal. Sebab pernikahan bukan sekedar menyambung dua insan yang saling mencintai, melainkan menggabungkan dua keluarga besar.
3. Menjalin Komunikasi dan Menggali Informasi
Proses taaruf berikutnya adalah menjalin komunikasi dengan maksud menggali informasi lebih banyak mengenai satu sama lain. Namun tak dianjurkan saling bertemu tanpa didampingi keluarga, saudara, atau teman dekat.
Manfaatkan waktu taaruf semaksimal mungkin agar proses mengenal ini berjalan baik. Kamu bisa mengenal dirinya dengan baik, begitupun sebaliknya. Sebaiknya saling jujur saat proses taaruf ini, agar kedua belah pihak tidak menyesal ke depannya.
4. Tidak Berkhalwat
Proses taaruf harus dilalui dengan tidak berkhalwat atau berduaan. Pertemuan kedua pihak harus ditemani oleh pihak ketiga demi terhindar dari zina dan godaan setan. Tidak berkhalwat merupakan cara taaruf yang perlu diperhatikan. Sebab jika masih berkhalwat, maka proses taaruf tidak sempurna. Bahkan bisa menyebabkan masalah yang tak terduga.
5. Selalu Menundukkan Pandangan
Menundukkan pandangan dilakukan dengan maksud menundukkan nafsu agar tidak dilepas begitu saja tanpa kendali. Hal ini penting untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan selama bertemu dalam proses taaruf. Al-Quran pun menginstruksikan kepada kaum Muslim untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya.
6. Sholat Istikharah
Sholat istikharah sangat penting dalam melakukan langkah-langkah taaruf. Selain usaha bertemu dengan keluarga mempelai wanita, seorang muslim perlu memohon kepada Allah SWT demi kelancaran proses taaruf. Selain itu, sholat istikharah dilakukan agar Allah SWT segera memberikan jawaban terbaik.
Jawaban Allah biasanya berbentuk kemantapan hati untuk menuju jenjang pernikahan. Namun perlu diperhatikan, kamu harus meluruskan niat bahwa menikah karena ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah demi menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT.
7. Menentukan Waktu Khitbah
Cara taaruf yang selanjutnya dilakukan dengan menentukan waktu khitbah atau lamaran. Khitbah dilakuan apabila kedua belah pihak sudah benar-benar mantap dan siap untuk membangun bahtera rumah tangga. Sebab taaruf sebaiknya dilakukan tidak terlalu lama, karena taaruf yang terlalu lama bisa merugikan pihak wanita. Jarak ideal proses taaruf dan khitbah sekitar 1-3 minggu saja. Namun tentu saja semua disesuaikan dengan kondisi kedua belah pihak.
8. Melangsungkan Akad
Cara taaruf yang terakhir adalah melangsungkan akad nikah. Proses ini dilakukan apabila semua sudah disiapkan sebaik mungkin. Akad nikah tidak harus dilakukan dengan pesta yang mewah. Pasalnya, dalam Islam sebenarnya tidak dianjurkan menggelar pesta pernikahan yang terlampau mewah, melainkan semampunya saja dengan mengundang saudara dan fakir miskin.
Advertisement