Liputan6.com, Jakarta Rangkuman adalah mengambil inti karangan. Rangkuman sendiri beriisi keseluruhan teks atau buku yang telah dirangkum secara utuh dan lengkap. Walupun demikian penyajian saat kita merangkum itu akan lebih padat dan ringkas yang telah mencangkup semua isi dalam buku tersebut. Di mana kita perlu memperhatikan hal yang penting dari bacaan itu tidak terambil atau terangkum.
Rangkuman adalah mengambil inti sari sebuah isi buku dan menuliskannya kembali menjadi sebuah catatan. Pada jenis ini kitab isa mengambil inti ataupun pokok informasi dalam sebuah bacaan. Kemudian bacaan tersebut kembali menyusun kata-kata serta kalimat yang di rangkai oleh penyusunnya sendiri.
Advertisement
Rangkuman adalah suatu hasil merangkum/meringkas tulisan menjadi lebih ringkas dengan perbandingan secara proporsional antara yang dirangkum dengan hasil rangkumannya. Di mana tujuan dalam menulis rangkuman itu sendiri untuk mengetahui hal-hal penting dari sebuah tulisan dari tulisan yang panjang dengan memehami teulisan tersebut.
Advertisement
Rangkuman adalah sebagai salah satu komponen strategi pembelajaran memegang peranan penting. Rangkuman itu sendiri mengambil inti sari sebuah isi buku dan menuliskannya kembali menjadi catatan ringkas kemudian di tulis kembali oleh orang yang merangkum. Penulisan dalam komunikasi akan memberikan gambaran tentang isi materi yang akan disajikan dan membantu penulis untuk menentukan sikap terhadap isi materi tersebut.
Berikut ini adalah manfaat keterampilan yang diperlukan dalam menulis rangkuman yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/8/2023).
Manfaat ketrampilan menulis rangkuman
Rangkuman adalah sebuah keterampilan berbahasa yang sangat dibutuhkan. Di mana keterampilan menulis ini tidak dimiliki dengan sendirinya, namun diperlukannya proses yang cukup lama agar bisa merangkum dengan baik dan benar. Menulis kita bisa mengekspresikan ide ide serta gagasan yang kita pikirkan. Keterampilan tersebut tentunya haruslah dalam konteks yang teratur, sistematis, dan logis.
Keterampilan dalam menulis rangkuman salah satu cara dalam berkomunikasi. Kemampuan seseorang dalam menyusun dan menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar. Kemudian pesan yang di tulis dapat diterima oleh orang yang membaca sesuai dengan isi pemikiran penulisnya. Apabila penulis tidak dapat membuat rangkuman dengan cermat dan tidak dapat membedakan tingkatan dari gagasan utama bukan hal yang menjadi masalah besar.
Pasalnya keterampilan menulis rangkuman hakikatnya adalah menuliskan kembali suatu tulisan atau karangan yang panjang dengan menuliskan hal-hal penting yang menggunakan bahasa yang tepat dan enak dibaca.Walaupun begitu keterampilan menulis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan menulis orang dapat mengeskpresikan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan yang di tuangkan dalam sebuah tulisan. Pengembangan keterampilan menulis yang sungguh-sungguh dapat melatih siswa untuk menghasilkan karangan yang singkat dan mudah dipahami tanpa mengurangi kualitas isi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Advertisement
Karakteristik rangkuman
1. Membaca naskah atau tulisan asli
Penulis ringkasan harus membaca tulisan asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud penulis, serta sudut pandangnya. Penulis harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Kemudian pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh. Lalu penulis bisa memulai untuk merangkum isi dari buku bacaan tersebut
2. Mencatat gagasan utama
Semua gagasan utama atau gagasan yang penting dicatat atau digaris bawahi. Orang yang akan merangkum diharuskan untuk membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.
3. Membuat reproduksi
Sebagai langkah ketiga bagaimana penulis menyusun kembali dan membuat ringkasan menjadi karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan-gagasan utama. Dengan berdasarkan hasil dari catatan, Penulis mulai membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa dari penulis itu sendiri. Hanya saja, apabila penulis merasa ada yang kurang enak, penulis tersebut dapat membuka kembali bacaan yang akan dirangkum.
4. Menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk
Penulis perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren. Dengan menyusun isi dari buku bacaan menggunakan kalimat tunggal daripada kaliamt jamak
5. Mempertahankan susunan gagasan asli
Penulis rangkuman perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil perbaikan danmemastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan bacaan yangdirangkum. Selain itu ringkaslah gagasan-gagasan itu dalam urutan seperti urutan tulisan aslinya agar ide dari pengarang asli sesuai.
6. Menggunaan bahasa yang baik dan benar
Penggunaan bahasa sangat diperlukan agar para pembaca paham apa yang di pikirkan penulis. Kemudian penulis dapat meminimalsisr kesalahpahaman arti dari tulisannya tersebut.
Advertisement
Jenis rangkuman
Rangkuman verbal adalah suatu rangkuman yang materinya disusun secara sistematis, kata-kata yang panjang dihindari agar struktur ilustrasi dari informasi dapat digunakan, serta menghindari kata-kata yang terlalu panjang.
Rangkuman diagram, rangkuman ini dipergunakan bilamana mengajar sistem dan komponen-komponennya.
Rangkuman tabulasi, rangkuman ini berguna untuk menampilkan bagian-bagian yang dibutuhkan saja dalam suatu daftar, dengan menghindari daftar yang terlalu panjang agar tidak membosankan.
Rangkuman rumpun pohon, rangkuman ini sering digunakan untuk menggambarkan susunan dan hirarkis suatu organisasi.
Rangkuman skemati, rangkuman ini digunakan untuk mengilustrasikan hubungan-hubungan yang menunjukkan urutan urutan dan atau aliran-aliran.
-----------------------------------
Reporter Magang
Dinda Hafid Hafifah
Universitas Teknologi Yogyakarta