Sukuisme adalah Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Suku Bangsa Sendiri, Ini Dampaknya

Sukuisme adalah sikap atau praktik yang mementingkan suku bangsa sendiri.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 18 Agu 2023, 14:45 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2023, 14:45 WIB
Sukuisme Adalah Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Suku Bangsa Sendiri, Ini Dampaknya
Ilustrasi Anak Remaja Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sukuisme adalah istilah yang masih familiar bagi masyarakat. Sukuisme juga dikenal sebagai primordil atau primordialisme yang berasal dari bahasa Latin yakni primus yang berarti pertama dan ordiri yang berarti tenunan atau ikatan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata primordialisme adalah perasaan kesukuan yang berlebihan. Hal ini sama dengan definisi sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan terhadap suku bangsa sendiri.

Sikap ini jika ditanamkan dalam diri secara terus menerus akan menimbulkan dampak yang negatif. Salah satunya dampak negatif dari sukuisme adalah adanya sikap individualisme di suatu suku atau wilayah yang secara tidak langsung akan menyebabkan perpecahan.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian sukuisme dan dampaknya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sukuisme Adalah

Sukuisme Adalah Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Suku Bangsa Sendiri, Ini Dampaknya
ilustrasi cuek/copyright freepik.com/wayhmestudio

Seperti yang telah dijelaskan diparagraf sebelumnya, sukuisme dikenal juga dengan istilah primordil atau primordialisme yang berasal dari bahasa Latin yakni primus yang berarti pertama dan ordiri yang berarti tenunan atau ikatan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata primordialisme adalah perasaan kesukuan yang berlebihan. Primordialisme adalah suatu perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu baru dilahirkan.

Sementara secara umum, sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan terhadap suku bangsa sendiri.

Sedangkan hal yang sama juga dijelaskan dalam buku yang berjudul Pendidikan Karakter: Buku Lovrinz Publishing (2021) karya Aat Agustini, menjelaskan bahwa sukuisme adalah paham yang mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain. Sukuisme juga dapat berupa sikap yang menganggap rendah atau merendahkan suku bangsa lain. Sukuisme dapat menyebabkan perpecahan dan permusuhan antarsuku sehingga mengancam persatuan dan kesatuan negara.


Faktor Terjadinya Sukuisme

Sukuisme Adalah Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Suku Bangsa Sendiri, Ini Dampaknya
Ilustrasi Cuek Credit: pexels.com/Archa

Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sikap sukuisme dalam diri seseorang adalah sebagai berikut ini:

  1. Adanya suatu hal yang dipercayai sebagai sesuatu yang istimewa oleh individu dalam kelompok ataupun perkumpulan sosial tertentu.
  2. Adanya sebuah sikap untuk mempertahankan kesatuan suatu kelompok ataupun kesatuan sosial dari ancaman yang datang dari luar.
  3. Adanya nilai-nilai yang memiliki kaitan dengan sistem keyakinan, misalnya nilai-nilai keagamaan serta ideologi tertentu.

Dampak Negatif dari Sukuisme

Sukuisme Adalah Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Suku Bangsa Sendiri, Ini Dampaknya
Ilustrasi permusuhan/credit: unsplash.com/Ben

Seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya, bahwa sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan terhadap suku bangsa sendiri. Secara sederhana, sukuisme adalah sikap atau praktik yang mementingkan suku bangsa sendiri.  

Sukuisme juga dapat berupa sikap yang menganggap rendah atau merendahkan suku bangsa lain. Sukuisme dapat menyebabkan perpecahan dan permusuhan antarsuku sehingga mengancam persatuan dan kesatuan negara, hal ini karena adanya sikap individualisme di suatu suku atau wilayah.

Selain itu, sikap sukuisme ini jika dibiarkan akan menjadi penyebab munculnya sikap etnosentrisme, yaitu cenderung memandang budaya orang lain secara subjektif. Hal tersebut akan berdampak fatal dalam kehidupan seseorang. Untuk itu, sebisa mungkin untuk menghindarinya atau bahkan mencegahnya.


Cara Mencegah Terjadinya Sukuisme

Sukuisme Adalah Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Suku Bangsa Sendiri, Ini Dampaknya
Ilustrasi respek, saling menghargai, toleransi, perbedaan, keragaman. (Image by pikisuperstar on Freepik)

Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya sukuisme adalah sebagai berikut ini:

1. Memahami Hak Warga Negara

Setiap manusia dan rakyat suatu negara memiliki hak warga negara yang perlu dilindungi, bahkan Indonesia juga menjamin akan memberikan perlindungan pada semua hak yang dimiliki warga negara. Sebagai salah satu contohnya, Indonesia memberikan kebebasan pada masyarakatnya untuk memeluk agama dan beribadah sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing. 

2. Menghargai Perbedaan

Sebagai negara yang memiliki banyak suku dan budaya, maka tak heran jika Indonesia menjadi negara yang banyak sekali perbedaan yang terjadi. Dengan menghormati dan menghargai perbedaan, konflik sukuisme dapat dicegah. Salah satunya dengan melakukan:

  1. Menghormati dan menghargai orang yang memiliki suku, budaya, asal daerah, agama, atau golongan yang berbeda dari kita.
  2. Bergaul dengan siapa saja tanpa melihat latar belakang suku, budaya, agama, dan golongan.
  3. Mau mengenal dan mempelajari kebudayaan dan adat dari daerah lain.

3. Selalu Berprasangka Baik

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita dikelilingi banyak orang yang memiliki latar belakang yang berbeda. Meski berbeda, kita tidak boleh memiliki prasangka buruk kepada orang atau kelompok yang memiliki perbedaan dan tetap berprasangka baik terhadap sesama.

Sikap nasionalisme adalah suatu gejala psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai bangsa. Untuk nmencegah terjadinya perpecahan dan permusuhan, anda perlu menumbuhkan sikap nasionalisme ini dalam diri. Contoh sikap nasionalisme adalah melestarikan budaya, melestarikan produk asli, membanggakan negara, dan sebagainya.

Selain itu, patriotisme adalah sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat rela berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa. Contoh sikap ini adalah menjaga kerukunan atau ketertiban, menyanyikan lagu-lagu nasional dan memahami maknanya, dan masih banyak yang lainnya.

5. Melakukan Nilai Persatuan dan Kesatuan

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa terdiri atas nilai yang menerapkan toleransi, gotong royong, serta tenggang rasa dan kesetiakawanan. Persatuan dan kesatuan merupakan kunci suatu negara dalam membangun suatu bangsa, tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam menjaga persatuan bangsa maka keadaan suatu negara mudah tergoyah oleh berbagai ancaman baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya