Sate Balanga, Sate Khas Gorontalo yang Diolah dengan Cara Ungkep

Sate balanga menggunakan bahan dasar daging seperi sate pada umumnya. Daging yang biasa digunakan sebagai bahan dasar adalah potongan daging sapi, kambing, atau ayam.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 27 Apr 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2025, 15:00 WIB
Sate Gorontalo Masuk MURI
Sejumlah tusuk sate dalam memeriahkan Festival Pesona Danau Limboto di Gorontalo, Senin (24/9). Pemkab Gorontalo mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan meyajikan sate sebanyak 88.950 tusuk. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Sate balanga adalah sebuah sajian sate unik khas Gorontalo. Sate ini diolah dengan cara berbeda tanpa ditusuk dan dibakar, melainkan diungkep.

Sate balanga menggunakan bahan dasar daging seperi sate pada umumnya. Daging yang biasa digunakan sebagai bahan dasar adalah potongan daging sapi, kambing, atau ayam.

Mengutip dari laman Indonesia Kaya, nama balanga berasal dari bahasa Gorontalo yang berarti belanga atau wajan. Belanga kerap menjadi wadah utama masyarakat Gorontalo ketika memasak, termasuk dalam mengolah sate balanga.

Kehadiran sate balanga diyakini merupakan hasil adaptasi dari makanan Timur Tengah. Hal itu bisa dilihat dari aneka rempah yang digunakan dalam sajian ini, sehingga tercipta sate balanga yang kaya rasa.

Secara spesifik, sate balanga menghadirkan cita rasa gurih dan manis yang berpadu dengan aroma rempah. Daging sate ini dimasak langsung dalam belanga atau wajan dengan teknik tumis atau ungkep. Selain lebih terasa bumbunya, proses memasak dengan teknik ini membuat daging menjadi lebih empuk.

Proses memasaknya dimulai dengan mengolah daging yang telah dipotong dadu dengan beragam bumbu rempah, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit, ketumbar, dan jintan. Untuk memperkaya aroma dan rasa, ada juga yang menambahkan serai, daun salam, dan lengkuas.

 

Masak di Belanga

Menariknya lagi, sate balanga dimasak dalam belanga selama sekitar 2-3 jam. Hasilnya berupa sajian sate balanga dengan tekstur daging empuk dengan bumbu yang meresap sempurna.

Sate balanga biasanya disantap dengan nasi putih, nasi kebuli, atau nasi kuning. Tak jarang, masyarakat Gorontalo juga menikmati sajian ini dengan ketupat. Sebagai pelengkap, beberapa orang akan menambahkan sambal khas Gorontalo.

Bagi masyarakat Gorontalo, sate balanga bukan sekadar hidangan biasa. Makanan ini merepresentasikan nilai kebersamaan dalam budaya Gorontalo.

Hal itu pula yang menyebabkan sate balanga kerap hadir dalam acara penting, seperti perayaan Iduladha, pernikahan, dan acara adat lainnya. Sate balanga dianggap sebagai simbol untuk mempererat kebersamaan dan kegembiraan.

Saat ini, sate balanga hadir dalam banyak variasi. Ada yang menambahkan santan untuk menciptakan sate balanga berkuah kental dan gurih. Ada pula yang menambahkan potongan cabai rawit untuk memberikan sensasi pedas.

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya