Bahtera Nuh, Kisah Nabi Nuh AS Menyelamatkan Umatnya dari Banjir Besar

Kisah Bahtera Nuh dan makna penting yang bisa diambil dari kisah ini.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 18 Agu 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2023, 16:00 WIB
Kisah Kapal Nabi Nuh AS yang Terbuat Dari Kayu Indonesia
Kisah satu ini bakal membelalakkan mata. Kabarnya kayu digunakan membuat kapal Nabi Nuh AS didatangkan dari Indonesia!

Liputan6.com, Jakarta Kisah Bahtera Nuh, yang terdapat dalam berbagai kitab suci termasuk Al-Quran, adalah sebuah narasi yang kaya akan pesan moral dan spiritual. Dalam tradisi agama-agama Samawi, seperti Islam, Bahtera Nuh menjadi simbol penting tentang taat kepada Allah, ketekunan dalam menghadapi cobaan, dan makna taubat yang mendalam.

Al-Quran merinci peristiwa ini dalam beberapa surah, menggambarkan bagaimana Nabi Nuh, diutus oleh Allah untuk memperingatkan umat manusia yang tenggelam dalam kejahatan dan kesesatan, membangun sebuah bahtera sebagai tanda penyelamatan dari bencana yang akan datang. 

Melalui kisah Bahtera Nuh, kita diingatkan akan betapa pentingnya menjaga iman dan berpegang teguh kepada ajaran-Nya di tengah keterpurukan moral. Kisah ini juga mengajarkan tentang kemurahan Allah yang senantiasa memberi peluang untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.

Untuk lebih memahami kisah tentang Bahtera Nuh, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (18/8/2023). Kisah Bahtera Nuh dan makna penting yang bisa diambil dari kisah ini.

Apa Itu Bahtera Nuh

[Bintang] Suara Terompet Dari Langit dan Usaha Menghindari Kiamat
Kapal Nuh, China (Via: memobee.com)

Bahtera Nuh adalah kapal yang dalam kisah Alkitab dan Quran diyakini dibangun oleh Nabi Nuh (Noah) untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan berbagai jenis hewan dari banjir besar yang dipicu oleh perintah Tuhan. Kisah Bahtera Nuh ditemukan dalam kitab-kitab suci agama-agama Samawi, seperti Alkitab (Kitab Kejadian) bagi umat Kristen dan Yahudi, serta dalam Quran bagi umat Islam.

Ketika Tuhan merasa tidak puas dengan keadaan umat manusia yang penuh kejahatan, Nabi Nuh diberi perintah untuk membangun bahtera yang besar dan kuat untuk menyelamatkan dirinya dan mewakili berbagai jenis hewan. Setelah bahtera selesai dibangun, Nuh, keluarganya, dan hewan-hewan yang dipilih masuk ke dalam bahtera menjelang datangnya banjir besar.

Bahtera Nuh diyakini mendarat di Gunung Ararat setelah banjir mereda. Kisah Bahtera Nuh memiliki makna spiritual dan alegoris dalam banyak agama, mengajarkan nilai-nilai tentang ketaatan, ketekunan, dan pemeliharaan lingkungan alam.

 

Kisah Nabi Nuh AS

Kisah Nabi Nuh AS adalah salah satu kisah penting dalam agama-agama Samawi, termasuk Islam, Kristen, dan Yahudi. Berikut adalah ringkasan kisah Nabi Nuh dalam konteks Islam:

Nabi Nuh adalah seorang rasul dan nabi yang diutus oleh Allah untuk memberikan peringatan kepada umat manusia yang telah menyimpang dari jalan yang benar dan terjerumus dalam kejahatan dan penyembahan berhala. Nabi Nuh tampil di tengah-tengah masyarakat yang semakin jauh dari ajaran Allah.

Dalam rangka untuk memberi peringatan dan menyelamatkan umatnya, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun sebuah bahtera yang besar. Bahtera ini akan menjadi tempat perlindungan bagi Nabi Nuh, keluarganya, dan berbagai jenis hewan dari bencana yang akan datang. Nabi Nuh taat dan memulai proses membangun bahtera ini.

Nabi Nuh juga memperingatkan umatnya tentang datangnya hukuman Allah dalam bentuk banjir besar yang akan menghancurkan semua yang jahat. Dia mengajak orang-orang untuk bertaubat dan kembali kepada Allah, tetapi sebagian besar umatnya menolak mendengarkan dan tetap dalam kesesatannya.

Ketika waktu yang telah ditentukan tiba, banjir besar itu pun datang. Nabi Nuh dan mereka yang berada di dalam bahtera - keluarganya serta hewan-hewan yang telah dipilih dari setiap jenis - selamat dari bencana ini. Bahtera tersebut mengapung di atas air selama berhari-hari, dan akhirnya mendarat di suatu tempat setelah banjir mereda.

Setelah banjir berakhir, Allah mengutus Nabi Nuh untuk memulai kembali peradaban manusia. Nabi Nuh dan umatnya yang selamat memulai kembali kehidupan baru dengan keyakinan yang lebih kuat kepada Allah. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat kembali menyimpang dari ajaran Allah, dan kisah ini mengajarkan pentingnya taat kepada Allah dan konsekuensi dari ketidaktaatan.

Kisah Nabi Nuh dalam Islam memiliki makna spiritual dan moral yang mendalam, mengajarkan tentang pentingnya kepatuhan, taubat, dan kepercayaan kepada Allah, serta akibat dari perbuatan dosa dan kesesatan.

 

Dalil Tentang Bahtera Nuh di Al Quran

Di Al-Quran, kisah Bahtera Nuh (Nuh's Ark) dan peristiwa banjir besar dijelaskan dalam beberapa surah. Berikut adalah beberapa ayat yang berkaitan dengan kisah Bahtera Nuh:

Surah Al-A'raf (Surah 7), Ayat 64-72:

"Dan Kami wahyukan kepada Nuh: 'Bahwasanya tidak ada umatmu yang akan beriman kepadamu, selain dari pada orang-orang yang telah beriman. Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap apa yang mereka kerjakan.' Dan hendaklah kamu buat bahtera itu di bawah pengawasan Kami dan wahyukanlah kepada Kami (tentang) apa yang harus di dalam bahtera itu; dan janganlah kamu berbicara kepada Aku tentang orang-orang yang dzalim; sesungguhnya mereka itu akan diajak (kepada siksa)!" (Al-A'raf: 7:64-65)

Surah Hud (Surah 11), Ayat 36-48:

"Dan diwahyukanlah kepada Nuh: 'Bahwa tidak akan ada dari umatmu yang beriman melainkan orang-orang yang telah beriman telah beriman.'... Dan diwahyukanlah kepada Nuh: 'Keluarlah kamu dari dalam bahtera ini dengan selamat dari Kami dan dengan doa yang berkat dan zikir untukmu. Janganlah kamu melihat kepada (sesuatu yang ada) di sini, yaitu sebagian dari (orang-orang yang) Kami kurniakan kepada mereka (sebagai) bahan uji. Dan (ingatlah) Tuhanmu, agar kamu tidak termasuk orang-orang yang melalaikan." (Hud: 11:36, 48)

Surah Al-Qamar (Surah 54), Ayat 9:

"Sesungguhnya telah berlalu keputusan (kami) kepada Nuh, bahwasanya (umatnya) itu tidak akan beriman lagi." (Al-Qamar: 54:9)

Surah Al-Mu'minun (Surah 23), Ayat 23-30:

"Kemudian Kami wahyukan kepada Nuh, 'Bahwa sesungguhnya tidak akan ada dari umatmu yang akan beriman, kecuali orang-orang yang telah beriman, maka janganlah kamu bersedih hati terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Dan buatlah bahtera itu di bawah pengawasan mata Kami dan dengan perintah Kami; dan janganlah kamu berbicara kepada Aku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan diajak (kepada siksa)!" (Al-Mu'minun: 23:27-28)

Dalam kisah Bahtera Nuh dalam Al-Quran, Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membangun bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan mereka yang beriman dari banjir besar yang akan datang. Bahtera tersebut adalah sarana penyelamatan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Nuh dan umatnya yang beriman.

Makna penting yang bisa diambil dari kisah Bahtera Nuh

Kisah Bahtera Nuh memiliki banyak makna penting yang dapat diambil dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa makna penting yang dapat dipelajari dari kisah Bahtera Nuh:

  1. Ketaatan kepada Allah: Nabi Nuh adalah contoh nyata tentang ketaatan dan kesetiaan yang tulus kepada Allah. Dia menjalankan perintah Allah untuk membangun bahtera tanpa ragu-ragu, meskipun menerima penolakan dari banyak orang. Makna penting dari ini adalah pentingnya taat kepada perintah-perintah Ilahi dalam hidup kita.
  2. Ketekunan dalam Menghadapi Cobaan: Proses membangun bahtera dan menghadapi penolakan dari masyarakatnya adalah contoh nyata ketekunan dan kesabaran. Kisah ini mengajarkan bahwa dalam menghadapi cobaan dan rintangan, penting untuk tetap teguh dan tidak menyerah.
  3. Percaya pada Janji Allah: Meskipun tidak selalu mudah untuk memahami atau melihat hasilnya, kisah Bahtera Nuh mengingatkan kita untuk percaya pada janji-janji Allah. Nabi Nuh mematuhi perintah Allah dan akhirnya dijaga dan diselamatkan oleh-Nya.
  4. Perlunya Membuat Keputusan Berani: Nabi Nuh membuat keputusan berani untuk membangun bahtera yang belum pernah dilihat sebelumnya, berdasarkan wahyu Allah. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengambil keputusan yang berani dan bijaksana, bahkan jika itu tidak selalu populer atau mudah.
  5. Perlunya Mengajak kepada Kebaikan: Nabi Nuh secara gigih dan sabar berusaha mengajak kaumnya untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Meskipun akhirnya kebanyakan orang menolak, ini menggarisbawahi pentingnya berkontribusi untuk menyebarkan kebaikan dan mengajak kepada jalan yang benar.
  6. Pentingnya Taubat dan Pemaafan: Kisah Bahtera Nuh menggambarkan bahwa Allah adalah Maha Pemaaf dan memberi peluang untuk taubat. Setelah banjir berakhir, Allah menerima taubat umat Nabi Nuh yang bertobat dan memberi kesempatan bagi mereka untuk memulai kehidupan baru.
  7. Hukuman dan Konsekuensi Perbuatan: Kisah ini juga mengingatkan akan hukuman Allah terhadap orang-orang yang terus-menerus dalam kesesatan dan kejahatan. Ini adalah pengingat tentang konsekuensi logis dari tindakan yang buruk.
  8. Kemurahan Allah dan Perlindungannya: Bahtera Nuh menjadi simbol kemurahan Allah yang memberikan perlindungan kepada mereka yang taat dan beriman. Ini mengajarkan pentingnya bergantung pada Allah dalam setiap aspek hidup.

Makna-makna ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana menghadapi tantangan, menjalani hidup dengan taat dan kepercayaan kepada Allah, serta pentingnya mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang terkandung dalam kitab suci.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya