Keimanan dalam Islam, Pahami Rukun Iman dan Maknanya

Keimanan dalam Islam dikenal dengan adanya rukun iman.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Agu 2023, 15:15 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 15:15 WIB
Keimanan dalam Islam
Keimanan dalam Islam. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Keimanan adalah istilah yang berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan seseorang. Penggunaan istilah iman biasanya berhubungan dengan konteks atau topik keagamaan. Keimanan merupakan bagian penting dalam menjalankan perintah agama.

Orang yang beriman merupakan orang yang memiliki isi hati, ucapan, dan tindakan yang selaras. Iman adalah meyakini dan mempercayai. Hal ini berkaitan dengan keyakinan pada tuhan. Iman adalah wujud keyakinan atau kepercayaan yang kuat. Setiap orang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda dan setiap kepercayaan tersebut juga memiliki keimanannya masing-masing.

Keimanan dalam Islam dikenal dengan adanya rukun iman. Rukun iman adalah kepercayaan pada Allah SWT, Nabi, kitab, dan sebagainya yang menjadi pedoman umat Islam. Rukun iman ini harus dimiliki dan dijalankan oleh setiap Muslim.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023) tentang keimanan.

Keimanan adalah

Ilustrasi Islam, muslim
Ilustrasi Islami, muslim. (Photo by Paras Upadhyay on Pexels)

Sebelum mengenali keimanan dalam Islam, kamu perlu memahami apa itu keimanan terlebih dahulu. Secara etimologi, iman adalah istilah yang berasal dari bahasa arab iman, yang berarti kepercayaan; keyakinan; kejujuran. Sementara itu, secara etimologis arti iman adalah percaya dan yakin. Kata ini berasal dari āmana yang berarti memberikan rasa tenang; memercayai sesuatu. Arti iman juga terkait dengan amina yang berarti merasa tenang; memercayai sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keimanan adalah keyakinan; ketetapan hati; keteguhan hati. Sementara itu, iman adalah kepercayaan (yang berkenaan dengan agama). Iman adalah keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya. Iman adalah ketetapan hati, keteguhan batin, atau keseimbangan batin.

Arti iman yaitu sikap batin, keyakinan, atau kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan tertinggi atau keselamatan tertinggi. Iman sering dikaitkan dengan keagamaan. Dalam tradisi keagamaan yang menekankan ketuhanan, arti iman adalah ketetapan batin. Tiap agama memiliki keimanannya masing-masing. Keimanan dalam agama menjadi penuntun umatnya dalam menjalani hidup.

Keimanan dalam Islam

Dalam Islam, iman adalah kepercayaan pada Allah SWT, Nabi, kitab, dan sebagainya yang menjadi pedoman umat Islam. Dalam Islam, ada enam rukun iman yang harus dimiliki dan dijalankan oleh tiap Muslim. Rukun iman menjadi pilar keimanan Islam.

Enam rukun iman adalah mempercayai adanya Allah SWT, malaikat, kitab-kitab Allah, Rasul Allah, hari akhir, dan takdir yang baik dan buruk. Keimanan ini diwujudkan dalam keyakinan dalam hati, perkataan dalam lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.

Rukun Iman

Ilustrasi salat, Muslim, Islam
Ilustrasi salat, Muslim, Islam. (Foto oleh Monstera dari Pexels)

Keimanan dalam Islam tentunya merujuk para Rukun Iman. Rukun Iman diamalkan dalam keyakinan dalam hati, perkataan dalam lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan, dan berkurang dengan maksiat. Keimanan merupakan sikap batin, keyakinan, atau kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT. Rukun Iman terdiri dari 6, yaitu:

1. Iman kepada Allah SWT

2. Iman kepada para Malaikat

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

4. Iman kepada Nabi dan Rasul

5. Iman kepada hari akhir (kiamat)

6. Iman kepada Qada dan Qadar

Makna Rukun Iman

Makna Iman kepada Allah SWT

Makna dari Rukun Iman yang pertama, yakni seorang muslim meyakini bahwa tiada Tuhan yang layak disembah selain Allah SWT. Hal ini berarti bahwa kamu harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di langit, bumi, dan seluruh alam semesta.

Seorang muslim meyakini sifat-sifat Allah SWT dalam Al-Qur'an (Asmaul Husna) dan hanya kepada Allah SWT tempatnya memohon perlindungan dan pertolongan dengan berdzikir, bersujud dan berdoa. Meyakini atau Iman kepada Allah SWT bisa diwujudkan dari amal perbuatan baik dengan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Makna Iman Kepada Malaikat 

Iman kepada para malaikat berarti percaya jika malaikat itu ada dan senantiasa mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia. Malaikat merupakan makhluk gaib ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya (Nur) dan bertugas untuk menjalankan perintah dari Allah untuk mengawasi seluruh umat manusia dan jin.

Malikat merupakan ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Meski begitu Allah menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya. Malaikat adalah satu-satunya mahluk yang paling yang taat kepada Allah.

Makna Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT 

Makna dari Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah, seorang muslim harus meyakini jika seluruh kitab yang diturunkan kepada Nabi datangnya dari Allah SWT, terutama Al-Quran. Sebagai umat Islam, kamu harus berpedoman pada kitab suci Al-Quran.

Ada 4 kitab yang diturunkan Allah pada umat-Nya lewat para Rasul. Ini meliputi Zabur (Nabi Daud AS), Taurat (Nabi Musa AS), Injil (Nabi Isa AS), dan Al Qur'an (Nabi Muhammad SAW). Sebagai Muslim, wajib mempercayai adanya kitab ini sebagai ajaran dari Allah SWT.

Makna Iman kepada Nabi dan Rasul 

Makna rukun Iman keempat ini ialah meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Allah SWT yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman di muka bumi. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun mengkuti jejak suri tauladan Nabi dan Rasul. Sebagian besar utusan Allah diutus untuk suatu bangsa tertentu kecuali Nabi Muhammad, yang diutus untuk memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia.

Makna Iman kepada Hari Kiamat

Iman kepada hari Kiamat ialah memercayai jika hari akhir benar-benar ada. Kiamat merupakan hari dimana seluruh alam semesta dihancurkan dan dimusnahkan. Beriman kepada hari Akhir adalah percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian, dimana kehidupan yang kekal sesungguhnya ada di Akhirat. 

Hari kiamat adalah hari perhitungan untuk semua perbuatan; jahat atau baik, besar atau kecil. Dalam hidup, umat Islam perlu percaya bahwa semua yang dilakukan akan ada kaitannya dengan Hari Akhir. Tidak ada seorang pun selain Allah SWT   yang tahu kapan hari ini akan datang.

Makna Iman kepada Qada dan Qadar 

Qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada secara istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Sementara Qadar adalah ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar juga sering disebut dengan takdir. 

Makna beriman kepada Qada dan Qadar ialah mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi juga kepada diri sendiri sebagai manusia, baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah SWT. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya