Liputan6.com, Jakarta Remaja berusia 12 tahun asal Selandia Baru, Bayleigh Teepa-Tarau, baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan prestasinya yang luar biasa di dunia golf. Meskipun hanya memiliki pengalaman bermain tiga ronde golf sepanjang hidupnya, Bayleigh berhasil meraih kemenangan dalam turnamen golf nasional.
Pencapaiannya menjadi bukti nyata bahwa bakat dan hasrat bisa mengalahkan segala rintangan. Kisah Bayleigh banyak menginspirasi karena ia adalah seorang penyandang autisme. Selain itu dirinya juga berasal dari sebuah kota kecil di Selandia Baru bernama Tāneatua yang bahkan tidak memiliki lapangan golf sendiri.
Perjalanan luar biasa Bayleigh ini tidak akan mungkin tanpa dukungan besar dari keluarganya dan guru yang menemukan bakatnya, Whetu Wiremu. Berikut kisah mengagumkan Bayleigh Teepa-Tarau yang berhasil menjuarai turnamen golf nasional meski hanya memiliki pengalaman bermain 3 ronde utuh seumur hidupnya, dirangkum Liputan6.com dari laman odditycentral.com, Kamis (21/9/2023).
Advertisement
Bakatnya Ditemukan Oleh Guru Pendamping
Bayleigh yang akrab disapa dengan nama Bay oleh teman-temannya, adalah seorang anak yang berada dalam spektrum autisme. Kisah inspiratifnya dimulai ketika seorang guru pendampingnya, Whetu Wiremu, memperhatikan bahwa Bayleigh senang sekali mengayunkan tongkat. Tanpa ragu, Whetu mengusulkan agar Bayleigh mencoba bermain golf, dan dengan penuh semangat, Bayleigh menerima tantangan tersebut.
Meski awalnya Bayleigh tidak memiliki pengetahuan teknis tentang golf dan hanya menggunakan tongkat golf yang dipinjamkan serta memakai sepatu basket, hasratnya terhadap olahraga ini menjadi motor penggeraknya. Whetu Wiremu, yang juga menjadi pelatih golf Bayleigh, menjelaskan bahwa permainan Bayleigh sederhana, yaitu hanya untuk berdiri dan memukul bola.
“Tentu saja, Bayleigh tidak tahu tentang teknik bermain golf. Permainannya hanya untuk berdiri dan memukul bola. Jadi, itulah yang dia lakukan. Dia tidak khawatir jika dia melakukan pukulan buruk atau pukulan bagus atau jika dia membutuhkan waktu terlalu lama untuk memukul. Dia hanya mencintai olahraga itu, dan saya pikir hanya passion itu saja yang mendorongnya untuk bermain golf dengan baik," ucap menjelaskan.
Advertisement
Berhasil Menjuarai Turnamen Nasional
Prestasi Bayleigh yang mengesankan terjadi dalam turnamen golf Association of Intermediate and Middle Schools (AIMS) Games tahun ini. Dengan hanya bermain tiga putaran sembilan lubang sepanjang turnamen, Bayleigh berhasil mengumpulkan 87 poin Stableford yang mengesankan. Pencapaian ini menjadi lebih luar biasa karena sebelumnya dia hanya pernah bermain tiga putaran golf lengkap dalam hidupnya.
Kisah Bayleigh Teepa-Tarau bukan hanya tentang bakat alami yang luar biasa, tetapi juga tentang bagaimana kegigihannya dan dukungan dari guru pendampingnya menemukan bakat ini. Sebagai anak yang pada awalnya tidak berbicara dengan siapa pun di sekolah, Bay kini diakui sebagai seorang anak ajaib golf.
Whetu Wiremu, juga mencatat bahwa autisme Bayleigh mungkin menjadi sebuah keuntungan selama turnamen. Bay tidak terlalu terganggu jika dia melakukan pukulan buruk, yang mungkin merupakan keunggulan psikologis dalam dunia golf yang sering kali menuntut konsentrasi tinggi.
Prestasi gemilang Bayleigh di AIMS Games tahun ini adalah bukti bahwa hasrat dan ketekunan dapat mengatasi segala rintangan. Meskipun baru bermain tiga ronde seumur hidupnya, dia memenangkan turnamen golf nasional dengan kegembiraan yang murni terhadap olahraga yang dicintainya. Kemenangan Bayleigh adalah inspirasi bagi kita semua untuk mengikuti hasrat kita, bahkan ketika kita menghadapi tantangan yang besar.