Berpangku Tangan Artinya dan Contoh Kalimatnya, Kenali Peribahasa Indonesia

Berpangku tangan artinya merujuk pada seseorang yang tidak melakukan apa-apa.

oleh Husnul Abdi diperbarui 05 Okt 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 14:50 WIB
Berpangku Tangan Artinya
Berpangku Tangan Artinya Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta Berpangku tangan artinya mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Padalah, peribahasa satu ini cukup sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya tidak asing lagi di telinga. Kamu tentunya perlu mengenali makna dari peribahasa dalam bahasa Indonesia ini.

Peribahasa biasa dipelajari dalam bahasa Indonesia di sekolah. Berbagai peribahasa dalam bahasa Indonesia mengandung makna tersirat yang perlu kamu pahami. Berpangku tangan juga memiliki arti tersirat yang tidak dapat dipahami dari kata-kata yang membentuk kalimat itu saja.

Berpangku tangan artinya merujuk pada seseorang yang tidak melakukan apa-apa. Biasanya, orang yang mendapatkan kalimat ini merupakan orang-orang yang suka bermalas-malasan, tidak peduli dengan sekitar, dan tidak mau melakukan sesuatu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/10/2023) tentang berpangku tangan artinya.

Berpangku Tangan Artinya

Berpangku Tangan Artinya
Berpangku Tangan Artinya. (Photo by Andrea Piacquadio/Pexels)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berpangku tangan artinya tidak berbuat (bekerja) apa-apa. Peribahasa satu ini biasanya dipakai untuk menjelaskan seseorang yang tidak ingin melakukan apapun dan suka bermalas-malasan. Hal ini dapat dilihat dalam bekerja sama, orang yang berpangku tangan artinya tidak akan membantu apa-apa dan tidak berguna.

Berpangku tangan artinya juga bisa dimaknai sebagai suka bermalas-malasan dan tidak peduli. Ungkapan ini diberikan kepada orang-orang yang tidak mau bekerja dan memilih untuk tidak melakukan apa-apa karena malas. Jika kamu memiliki teman yang sukanya bermalas-malasan di rumah saja tak melakukan apa-apa, maka ungkapan berpangku tangan artinya bisa disematkan kepadanya.

Jadi, berpangku tangan artinya orang yang tidak berbuat atau bekerja apa-apa. Berpangku tangan artinya disematkan kepada orang yang suka bermalas-malasan.

Contoh Kalimat Berpangku Tangan

Setelah memahami berpangku tangan artinya tidak berbuat apa-apa, kamu perlu lebih memahami peribahasa satu ini melalui contoh penggunaannya. Contoh kalimat yang menggunakan peribahasa berpangku tangan yaitu sebagai berikut:

  1. Jadon adalah seorang rekan yang sering berpangku tangan, Ia selalu malas latihan menari.
  2. Paul tak pernah berkontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok, Ia dijuluki sebagai seorang yang hobi berpangku tangan oleh teman-temannya.
  3. Dele tidak punya pekerjaan dan tidak pernah mau mencarinya. Dele memang terkenal sebagai anak yang kerap berpangku tangan di kampungnya.

Kumpulan Peribahasa Indonesia Populer

Berpangku Tangan Artinya
Berpangku Tangan Artinya (Photo by Aleksandra Sapozhnikova on Unsplash)

Setelah mengenali berpangku tangan artinya, kamu tentu perlu mengenali peribahasa lainnya, yaitu sebagai berikut:

1. Hangat-hangat tahi ayam (Kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat)

2. Setali tiga uang (Semuanya sama saja, tak ada bedanya)

3. Bak kacang lupa kulitnya (Seseorang yang melupakan asal-usulnya)

4. Seperti katak dalam tempurung (Wawasannya kurang luas)

5. Jauh di mata dekat di hati (Walaupun terpisah jarak, namun selalu teringat)

6. Ada udang di balik batu (Ada maksud tersembunyi di balik perilaku seseorang)

7. Ada asap, ada api (Jika ada akibat, pasti ada sebabnya)

8. Bagai bumi dan langit (Perbedaannya terlalu jauh)

9. Air beriak tanda tak dalam (Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya)

10. Menggunting dalam lipatan (Mencelakakan atau menipu kawan sendiri)

11. Nasi sudah menjadi bubur (Sesuatu yang sudah terlanjur terjadi tak bisa diurungkan lagi)

12. Sambil menyelam minum air (Mengerjakan dua hal sekaligus)

13. Bagai musuh dalam selimut (Orang terdekat yang berkhianat)

14. Senjata makan tuan (Sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tapi justru melukai dirinya sendiri)

15. Menjilat air ludah sendiri (Meminta kembali barang yang sudah diberikan kepada orang lain atau mengingkari perkataannya sendiri)

Kumpulan Peribahasa Indonesia yang Sering Terdengar

Berikut beberapa peribahasa lainnya yang mungkin sering kamu dengar:

1. Sedia payung sebelum hujan (Berjaga-jaga sebelum musibah tiba)

2. Bagaikan telur di ujung tanduk (Suatu keadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka)

3. Dikasih hati minta jantung (Orang yang tidak tahu diri. Diberi sedikit, malah meminta lebih banyak)

4. Bagai pinang dibelah dua (Dua orang atau dua hal yang benar-benar serupa, sulit dibedakan)

5. Gali lubang, tutup lubang (Melunasi utang lama dengan utang yang baru)

6. Bagai memancing di air keruh (Mengambil keuntungan dari perselisihan orang lain)

7. Lubuk akal tepian ilmu (Orang yang pandai adalah tempat untuk bertanya)

8. Bagai pungguk merindukan bulan (Mengharapkan sesuatu yang sulit digapai)

9. Seperti air dan minyak (Tidak pernah bisa akur)

10. Bagaikan air di daun talas. (Tidak punya pendirian tetap)

11. Pucuk dicinta ulam pun tiba (Mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan)

12. Bagaikan burung di dalam sangkar (Suatu kehidupan yang penuh kekangan)

13. Pagar makan tanaman (Seseorang yang memanfaatkan/mencelakakan sesuatu yang seharusnya dia lindungi)

14. Besar pasak daripada tiang. (Pengeluaran lebih besar daripada penghasilan alias rugi)

15. Fajar menyingsing, elang menyongsong (Menyambut hari dengan semangat dalam bekerja atau berusaha)

Kumpulan Peribahasa Indonesia

Berpangku Tangan Artinya
Berpangku Tangan Artinya. Credit: pexels.com/pixabay

Berikut beberapa peribahasa lainnya yang pastinya cukup familier di telinga:

1. Tong kosong nyaring bunyinya (Orang yang miskin ilmu biasanya banyak bicara/membual)

2. Sudah jatuh tertimpa tangga (Mengalami kesialan beruntun)

3. Tak ada gading yang tak retak (Tidak ada seseorang atau sesuatu yang sempurna)

4. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing (Senang dan susah dijalani bersama)

5. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (Kondisi yang adil dan berimbang)

6. Habis manis, sepah dibuang (Tak dipedulikan atau ditelantarkan jika dianggap sudah tidak berguna)

7. Di atas langit masih ada langit (Nasihat agar seseorang tidak sombong dan merasa hebat, karena selalu ada seseorang yang lebih hebat lagi darinya)

8. Lempar batu sembunyi tangan (Orang yang bersikap pengecut dengan tidak bertanggungjawab/mengakui perbuatannya)

9. Sudah banyak makan asam garam (Sudah banyak pengalamannya dalam menjalani hidup)

10. Tak ada rotan, akar pun jadi (Mencari solusi alternatif jika suatu hal tidak bisa dilakukan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya