Liputan6.com, Jakarta Pemandangan di Jalan Ikhwan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, bikin geleng-geleng. Banyak kabel semwarut, menggelantung di atas kepala pejalan kaki maupun pengguna kendaraan.
Kabel hitam berseliweran tak terarah. Ada yang tersangkut di pohon, atau dililitkan dengan kabel-kabel lain. Masyarakat pun dibuat risih dan terganggu.
Rini, misalnya. Saban hari berjalan kaki menggunakan trotoar di jalan tersebut. Kantornya tidak jauh dari situ. Rini mengatakan, keberadaan kabel semrawut sangat membahayakan, selain tentunya merusak pemadangan.
Advertisement
"Ya agak berisiko sih sebenarnya. Pertama, dilihat juga enggak enak. Kedua, kabelnya sudah agak turun ke Bawah. Makin lama makin turun agak berbahaya juga," kata Rini saat ditemui, Selasa (15/4/2025).
Rini berharap pemerintah turun tangan menata kabel-kabel pinggir jalan. Dia mengusulkan agar kabel-kabel di Jakarta ditanam ke bawah tanah, seperti di beberapa daerah. "Dipindah saja ke bawah tanah," ujar Rini.
Rini bukan satu-satunya pengguna jalan yang gerah dengan semrawutnya kabel. Suryo juga memberikan tanggapan serupa.
"Mengganggu yang jelas, agak membahayakan. Ini agak ke bawah. Saya enggak tahu kabel listrik atau internet. Yang jelas mengganggu dan enggak nyaman. Kenapa enggak dimasukkan ke bawah tanah saja," ujar Suryo.
Suryo kemudian membandingkan dengan kondisi di kawasan elite seperti Summarecon dan Galaxy yang dinilai lebih rapi dalam hal penataan kabel, baik kabel listrik maupun internet.
"Kalau di daerah lain kan sudah ada contohnya, semua kabel baik listrik maupun komunikasi sudah jalur bawah," ucap Suryo.
Baca juga HEADLINE: Teror Kabel Semrawut di Jakarta Menelan Korban, Tanggung Jawab Siapa?
Prihatin Lihat Kabel Semrawut di Jakarta
Teguh, warga lain yang tiap hari melintas menggunakan sepeda motor, juga turut mengeluhkan kabel semrawut. Dia mengaku sudah lama memperhatikan kondisi kabel di Jakarta.
Namun, sampai sekarang sama sekali tidak ada tindakan penataan yang dilakukan pemerintah setempat.
"Kalau maintenance kurang akhirnya membahayakan. Terus kurang estetik. Satu tiang aja bisa berapa kabel. Lumayan riskan sebenarnya. Saya juga sering lihat tiang karatan sampai turun ke bawah. Kita enggak ngerti ya kenapa enggak diurusin ini," ucap dia.
Terkait hal ini, Liputan6.com mencoba mengonfirmasi ke Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Heru Suwondo. Namun hingga berita ini ditulis belum juga merespons.
Advertisement
Infografis
