Liputan6.com, Jakarta Kuda laut berkembang biak dengan cara? Cara kuda laut berkembang biak adalah proses khusus yang unik dalam dunia biologi. Dalam kasus kuda laut, peran utama dalam berkembang biak adalah dilakukan oleh jantan, bukan betina dan melibatkan transfer telur dari betina ke jantan. Bahkan, disebutkan dalam laman The Conversation, kuda laut adalah satu-satunya hewan yang pejantannya hamil.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kuda laut berkembang biak dengan cara? Proses berkembang biak dimulai dengan pemijahan, yang biasanya terjadi pada malam hari ketika kuda laut berkumpul bersama dalam kelompok. Betina meletakkan telur dalam kantung jantan melalui saluran khusus, yang ada di bagian bawah tubuhnya.
Kuda laut berkembang biak dengan cara? Kuda laut adalah sebutan umum untuk ikan dari keluarga Syngnathidae, yang juga mencakup keluarga pipa-pipa (pipefishes) dan ikan jarum (seahorses). Kuda laut berkembang biak dengan cara ovovivipar alias bertelur dan melahirkan.
Dalam rangka menjaga keberlanjutan kuda laut dan spesies laut lainnya, kerjasama global menjadi sangat penting. Dengan memahami cara kuda laut berkembang biak, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman hayati laut dan berperan aktif dalam upaya untuk melindungi mereka.
Berikut ini cara kuda laut berkembang biak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/10/2023).
Cara Kuda Laut Berkembang Biak
Kuda laut dikenal karena bentuk fisiknya yang unik dan menyerupai kuda, dengan tubuh panjang, ramping, dan berenang secara vertikal. Beberapa ciri khas kuda laut meliputi kulit yang keras, ekor yang prehensil (dapat memegang), serta keberadaan kantung di depan tubuh yang digunakan untuk melindungi dan merawat telur dan keturunan. Kuda laut berkembang biak dengan cara? Kuda laut adalah hewan yang mengundang kekaguman, karena metodenya dalam berkembang biak. Hewan laut ini menggunakan sistem bertelur dan melahirkan secara ovovivipar. Keunikan terbesar dalam reproduksi kuda laut adalah bahwa proses kelahirannya bukanlah tugas yang diemban oleh betina, melainkan oleh pejantan.
Melansir dari buku “Eksplorasi Kuda Laut” karya Redaksi Trubus (2021), Kuda laut memulai proses perkembangbiakan ketika mereka mencapai usia sekitar 7-8 bulan, meskipun titik optimal untuk perkawinan biasanya terjadi pada usia satu tahun. Musim kawin biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga November, terutama pada pagi, siang, atau sore hari. Dalam perburuan pasangan, kuda laut jantan akan berenang di depan kuda laut betina sebagai tindakan awal. Kemudian, betina akan bersaing untuk mendapatkan perhatian jantan.
Kuda laut jantan biasanya memilih betina yang memiliki ukuran tubuh hampir sama dengannya. Panjang rata-rata kuda laut jantan dewasa adalah sekitar 10,2 cm dengan berat sekitar 6,7 gram, sementara betina memiliki panjang sekitar 12,5 cm dan berat sekitar 6,4 gram. Proses perkawinan mereka melibatkan tarian bersama, di mana keduanya berpegangan dan melilitkan ekor mereka satu sama lain. Saat puncak perkawinan, betina akan mengarahkan lubangnya ke kantong pengeraman jantan untuk mengeluarkan sel telur yang berbentuk gumpalan merah. Selanjutnya, jantan akan melepaskan sperma ke dalam kantong pengeraman untuk membuahi sel telur.
Proses pengeraman berlangsung selama periode yang bervariasi, sekitar 10 hari hingga enam minggu, tergantung pada berbagai faktor. Akhirnya, kuda laut jantan melahirkan bayi-bayinya, yang jumlahnya dapat mencapai hingga 600-1.500 ekor. Bayi kuda laut ini merupakan replika miniatur dari tubuh kuda laut dewasa, dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup secara independen tanpa ketergantungan pada orang tua mereka.
Advertisement
Fakta Menarik Mengenai Kuda Laut
Melansir dari laman mastah.org, terdapat sejumlah fakta tentang kuda laut dalam berbagai aspek kehidupannya, dari metode reproduksi hingga adaptasi uniknya, dalam menghadapi tantangan lingkungan laut yang keras. Kuda laut bisa dibilang salah satu ovovivipar unik karena kuda laut lahir dari telur, yang diinkubasi di dalam kuda laut jantan. Selama pembuahan, kuda laut betina mentransfer telur ke jantan dan menampungnya di dalam kantong selama periode perkembangan dan telur ditetaskan.
Sebelum proses reproduksi dimulai, kuda laut jantan dan betina terlibat dalam tarian perkawinan yang khas. Mereka berpegangan erat satu sama lain, melilitkan ekor mereka dalam suatu ritual yang unik. Selain itu, kuda laut jantan seringkali memilih betina yang memiliki ukuran tubuh serupa sebagai pasangan perkawinan. Ini adalah contoh penyesuaian evolusi, yang memastikan kesuksesan reproduksi.
Pada saat kelahiran, kuda laut jantan dapat melahirkan sejumlah besar keturunan, dengan jumlah mencapai hingga 1.500 ekor dalam satu kelahiran. Dan yang lebih menakjubkan adalah bahwa anak-anak kuda laut ini lahir dalam bentuk yang sudah cukup berkembang, tidak seperti hewan lain yang baru menetas dari telur. Beberapa spesies kuda laut mempertahankan ikatan pasangan monogami selama musim kawin, yang berarti setiap individu hanya berkawin dengan satu pasangan selama periode perkawinan.
Kuda laut adalah makhluk yang telah mengembangkan berbagai adaptasi unik, untuk bertahan dalam lingkungan laut yang penuh tantangan. Salah satunya adalah bentuk tubuh pipih mereka, yang memungkinkan untuk menyelip di antara alga laut dan struktur lainnya untuk bersembunyi dari predator. Selain itu, kemampuan mereka dalam kamuflase dan mimikri di mana dapat menyesuaikan warna dan pola tubuh, dengan lingkungan sekitar untuk menghindari pemangsa.
Karakteristik Hewan Ovivipar
Hewan ovovivipar adalah makhluk yang memiliki karakteristik khusus dalam metode reproduksi mereka. Istilah "ovovivipar" mengacu pada hewan yang bertelur, tetapi telur itu menetas di dalam tubuh betina, dan keturunan mereka dilahirkan dalam keadaan sudah cukup berkembang. Berikut adalah beberapa karakteristik hewan ovovivipar:
- Hewan ovovivipar menghasilkan telur, tetapi berbeda dari hewan ovipar yang meletakkan telur di lingkungan eksternal. Telur ini berkembang di dalam tubuh betina.
- Betina membawa telur yang berkembang atau embrio dalam tubuhnya selama periode tertentu sebelum melahirkan. Selama ini, embrio berkembang dan menerima nutrisi dari ibunya.
- Salah satu karakteristik utama hewan ovovivipar adalah bahwa keturunan mereka dilahirkan dalam keadaan hidup, dan sudah cukup berkembang. Ini berbeda dari hewan ovipar yang menetas dari telur yang ditinggalkan di lingkungan eksternal.
- Hewan ovovivipar biasanya tidak memiliki plasenta, yang merupakan organ yang menghubungkan embrio dengan tubuh ibu dan menyediakan nutrisi serta pertukaran zat antara keduanya selama kehamilan. Sebaliknya, embrio dalam hewan ovovivipar menerima nutrisi dari kunyahan telur, atau dari reservasi dalam tubuh ibu.
- Lama kehamilan atau periode inkubasi internal bervariasi antara spesies. Ada yang memiliki kehamilan yang singkat, seperti beberapa jenis ular, sementara yang lain memiliki periode kehamilan yang jauh lebih lama, seperti hiu dan beberapa spesies ikan.
- Setelah melahirkan, hewan ovovivipar seringkali mampu berkembang biak lagi dalam waktu yang relatif singkat, tergantung pada spesiesnya. Proses reproduksi berulang ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan populasi mereka.
- Kehamilan internal dan kelahiran keturunan yang sudah cukup berkembang, memberikan perlindungan tambahan terhadap predator dan kondisi lingkungan yang tidak ideal.
Advertisement