Liputan6.com, Jakarta - Amoeba adalah organisme mikroskopis yang tak terlihat oleh mata manusia dan hanya dapat terlihat melalui penggunaan alat mikroskop. Organisme ini sering ditemukan di lingkungan air tawar yang memiliki suhu hangat, seperti danau, sungai, mata air panas, bahkan di dalam tanah.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Amoeba berkembang biak dengan cara aseksual. Salah satu cara berkembang biaknya adalah melalui fragmentasi atau pembelahan diri. Amoeba dapat menghasilkan keturunan dengan cara membelah dirinya sendiri. Sel-sel induk atau inti sel akan membelah diri dan membentuk sel-sel baru yang nantinya akan menjadi individu yang mandiri.
Selain fragmentasi, amoeba juga dapat berkembang biak dengan cara melakukan pertumbuhan tunas. Biasanya, tunas-tunas ini muncul pada amoeba yang sudah dewasa dan kemudian tumbuh menjadi individu yang baru dengan ciri-ciri yang serupa dengan amoeba yang menghasilkannya. Simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang amoeba berkembang biak dengan cara fragmentasi dan pembentukan tunas, lengkap ciri-cirinya, Kamis (5/10/2023).
Cara Berkembang Biak Amoeba
Amoeba adalah salah satu jenis hewan mikroskopis yang memiliki kemampuan untuk berkembang biak tanpa melalui proses perkawinan, yang sering disebut sebagai reproduksi vegetatif. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, amoeba adalah organisme bersel tunggal yang hidup bebas.
1. Membelah Diri
Dalam Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 1: Selamatkan Makhluk Hidup (2015) yang disusun oleh Afriki, Angie Siti Anggarti, dkk, dijelaskan bahwa amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri atau fragmentasi. Proses reproduksi aseksual amoeba ini tidak melibatkan materi genetik dari individu lain, karena setiap sel amoeba memiliki materi genetiknya sendiri.
Proses reproduksi aseksual amoeba dimulai dengan replikasi materi genetik yang terdapat dalam inti selnya. Selanjutnya, terjadi proses mitosis, nukleus sel membelah, dan akhirnya, sitoplasma serta membran luar sel terbelah menjadi dua. Setiap sel baru yang dihasilkan mengandung materi genetik yang identik dengan sel aslinya. Proses reproduksi ini disebut pembelahan biner.
Tahap akhir dari reproduksi amoeba adalah ketika ada potongan sempit yang menghubungkan dua sel baru. Melansir dari Sciencing, para ilmuwan di Institut Weizmann menjelaskan bahwa terkadang proses reproduksi amoeba dapat berhenti pada tahap ini, tergantung pada kondisi lingkungan.
Amoeba memiliki inti sel sebagai komponen utama dalam proses reproduksinya. Masih mengutip dari sumber yang sama, inti sel amoeba nantinya akan membelah menjadi dua bagian awalnya, dan kemudian dikelilingi oleh dinding dan cairan sel. Hasil dari pembelahan ini akan menjadi dua amoeba baru yang mandiri.
Advertisement
2. Membentuk Tunas
Selain menggunakan metode pembelahan biner, amoeba juga memiliki cara reproduksi aseksual yang lain, yaitu dengan membentuk tunas. Cara berkembang biak ini terjadi ketika amoeba berada dalam lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan yang optimal.
Melansir dari mastah.org, ketika situasi lingkungan menjadi tidak menguntungkan, amoeba akan mengadopsi strategi pembentukan tunas sebagai respons adaptifnya.
Pada saat-saat tertentu, amoeba yang telah mencapai tahap usia tertentu akan memulai proses pembentukan tunas ini. Tunas ini dapat dianggap sebagai "anak" amoeba yang baru akan tumbuh dan berkembang menjadi individu amoeba yang mandiri. Proses ini mirip dengan perkembangan tunas pada tanaman, organisme baru tumbuh dari organisme yang sudah ada.
Proses pembentukan tunas ini memberikan keunggulan adaptif kepada amoeba dalam menghadapi perubahan lingkungan yang mungkin mengganggu reproduksi aseksual mereka yang lainnya. Cara ini, membuat amoeba dapat mempercepat proses reproduksi aseksual secara keseluruhan, sehingga mereka dapat berkembang biak lebih efisien dalam kondisi yang tidak ideal.
Hal ini menunjukkan tingkat adaptabilitas yang luar biasa dari amoeba dalam menjaga kelangsungan hidupnya. Mereka mampu mengubah strategi reproduksi mereka sesuai dengan perubahan kondisi lingkungan, memastikan bahwa populasi amoeba dapat bertahan dan berkembang bahkan di dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Ciri-Ciri Amoeba
Dalam buku berjudul Cerdas Belajar Biologi (2007) yang disusun oleh Oman Karmana, dijelaskan beberapa ciri-ciri amoeba yang menjelaskan sifat dan karakteristik organisme ini:
- Sensitif terhadap Perubahan Cahaya dan Lingkungan: Amoeba memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap perubahan cahaya dan lingkungan tempat hidupnya. Ini menunjukkan bahwa organisme ini dapat merespons perubahan dalam lingkungannya, yang merupakan salah satu cara mereka untuk bertahan hidup.
- Reproduksi Vegetatif dan Pembelahan Sel: Amoeba bereproduksi dengan cara vegetatif atau melakukan pembelahan sel. Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi aseksual di mana amoeba membelah diri menjadi dua individu baru. Proses ini dapat mempercepat pertumbuhan populasi amoeba.
- Tidak Memiliki Dinding Sel: Salah satu ciri khas amoeba adalah bahwa mereka tidak memiliki dinding sel. Ini berarti tubuh amoeba tidak dilindungi oleh dinding sel yang keras seperti pada banyak organisme lain. Ketidakberadaan dinding sel ini memungkinkan amoeba untuk berubah-ubah bentuk dan bergerak dengan fleksibel.
- Bersel Tunggal (Uniseluler): Amoeba umumnya terdiri dari satu sel tunggal. Mereka adalah organisme bersel tunggal, yang berarti bahwa seluruh organisme terdiri dari satu sel saja. Hal ini berbeda dari organisme bersel banyak (multiseluler) yang terdiri dari banyak sel yang bekerja bersama dalam tubuh mereka.
- Heterotrof: Amoeba bersifat heterotrof, yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis atau proses anorganik lainnya. Sebagai gantinya, mereka bergantung pada memakan partikel makanan kecil seperti bakteri atau alga kecil yang ada di lingkungan mereka.
- Berkembang Biak dengan Pembelahan Biner: Salah satu metode reproduksi amoeba adalah melalui pembelahan biner. Proses ini melibatkan pembelahan sel amoeba menjadi dua sel baru yang identik. Ini adalah cara umum reproduksi aseksual pada amoeba.
- Eukariotik: Amoeba adalah organisme eukariotik, yang berarti mereka memiliki membran inti. Membran inti ini mengelilingi materi genetik amoeba dan memisahkannya dari sitoplasma. Ini adalah salah satu karakteristik utama organisme eukariotik.
- Bergerak dengan Pseudopodia: Salah satu ciri unik amoeba adalah kemampuannya untuk bergerak bebas. Mereka melakukan gerakan ini dengan menggunakan alat gerak berupa kaki semu yang disebut pseudopodia. Pseudopodia memungkinkan amoeba untuk mengubah bentuk tubuh mereka dan bergerak ke arah makanan atau menjauh dari ancaman.
Advertisement