Pengertian Kata Tugas, Pahami Fungsi, Ciri-Ciri, dan Contoh Penggunaannya

Kata tugas digunakan untuk menunjukkan hubungan atau peran suatu kata dalam kalimat.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 14 Nov 2023, 15:35 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2023, 15:35 WIB
Memperhatikan Kaidah Penulisan
Ilustrasi Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia Credit: pexels.com/Snapwire

Liputan6.com, Jakarta Kata tugas merupakan salah satu bagian yang penting dalam tata bahasa Indonesia. Biasanya, kata tugas digunakan untuk menunjukkan hubungan atau peran suatu kata dalam kalimat. Secara garis besar, kata tugas dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti kata depan, kata sambung, kata keterangan, dan sebagainya.

Penggunaan kata tugas secara tepat akan memperjelas makna atau hubungan antara kata-kata dalam kalimat. Misalnya, kata depan digunakan untuk menunjukkan hubungan antara sebuah kata dengan kata lain dalam kalimat, sedangkan kata sambung digunakan untuk menyambungkan dua kalimat atau frasa.

Terkadang, pemilihan kata tugas yang tidak tepat dapat membuat kalimat menjadi ambigu atau sulit dipahami. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran masing-masing kata tugas agar dapat menyusun kalimat dengan baik dan benar.

Penggunaan kata tugas dalam kalimat juga dipengaruhi oleh konteks dan tujuan komunikasi. Beberapa kata tugas memiliki variasi penggunaan yang berbeda tergantung pada konteksnya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai penggunaan kata tugas akan membantu kita dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif.

Untuk memahami lebih dalam apa yang dimaksud dengan kata tugas, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (14/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengertian Kata Tugas

Kata tugas merujuk pada kategori kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki fungsi khusus sebagai penanda hubungan antara kata-kata lain dalam kalimat. Kata tugas biasanya tidak memiliki arti yang mandiri, namun memberikan petunjuk mengenai hubungan antarkata dalam suatu kalimat.

Sebagai contoh, kata-kata yang termasuk dalam kategori kata tugas adalah "di", "ke", "dari", "dengan", "untuk", "pada", dan sebagainya. Kata-kata ini digunakan untuk mengindikasikan tempat, arah, asal, komitmen, atau tujuan dalam kalimat.

Penggunaan kata tugas dapat mempengaruhi makna dan struktur dalam suatu kalimat. Misalnya, perbedaan penggunaan kata "di" dan "ke" akan mempengaruhi arti kalimat dan memberikan informasi mengenai keberadaan subjek atau objek dalam kalimat tersebut.

Dalam penggunaan kata tugas, penting untuk memahami peran dan fungsi masing-masing kata tugas secara tepat agar kalimat yang dihasilkan dapat lebih jelas dan sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan. Sebagai penulis, pemahaman yang baik tentang penggunaan kata tugas akan membantu dalam menyusun kalimat yang lebih efektif dan mudah dimengerti oleh pembaca.


Fungsi Kata Tugas

20161220-Wawancara Khusus Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa-Jakarta
Kamus Besar Bahasa Indonesia dari jild I hingga V yang ada Badan Pemgembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (20/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kata tugas, atau preposisi, adalah kategori kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki fungsi khusus dalam kalimat. Fungsi utama kata tugas adalah untuk menghubungkan kata atau frasa dengan kata-kata atau frasa lain dalam kalimat.

Salah satu fungsi kata tugas adalah sebagai penghubung tempat atau waktu. Contohnya, kata "di" digunakan untuk menghubungkan kata benda dengan lokasi tempatnya, seperti "di rumah" atau "di sekolah". Selain itu, kata "pada" digunakan untuk menghubungkan kata benda dengan waktu tertentu, misalnya "pada hari Minggu" atau "pada pukul 9 pagi".

Selain itu, kata tugas juga berfungsi sebagai penghubung kalimat atau klausa. Kata "dengan" digunakan untuk menghubungkan dua kata benda yang memiliki hubungan, misalnya "buku dengan pena", sedangkan kata "agar" digunakan untuk menghubungkan dua kalimat dengan makna tujuan, contohnya "belajar agar pintar".

Fungsi lainnya adalah untuk menyatakan alasan atau sebab. Kata "karena" digunakan untuk menyatakan alasan dari suatu peristiwa atau keadaan, sedangkan kata "sejak" digunakan untuk menyatakan sebab atau awal dari suatu kejadian, misalnya "Dia tidak datang karena hujan" atau "Saya menunggu sejak pagi".

Dengan adanya kata tugas, kalimat dapat tersusun dengan baik dan memiliki makna yang jelas. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi dan penggunaan kata tugas sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia.


Ciri-Ciri Kata Tugas

Contoh ilustrasi kecerdasan berbahasa anak
Pemberian screen time berlebihan juga dapat mengancam kecerdasan berbahasa anak (Foto: Unsplash.com/BBC Creative)

Kata tugas adalah jenis kata yang digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menyatakan hubungan antara dua kata atau frasa dalam sebuah kalimat. Ciri-ciri dari kata tugas antara lain:

  1. Tidak dapat berdiri sendiri: Kata tugas tidak dapat membentuk kalimat sendiri, melainkan harus digabungkan dengan kata atau frasa lain untuk memiliki makna yang jelas. Contohnya, kata "dalam", "ke", atau "di" harus digabungkan dengan kata lain seperti "rumah", "kota", atau "taman" untuk memberikan pengertian yang lengkap.
  2. Memiliki fungsi grammatika: Kata tugas digunakan untuk memberikan fungsi tata bahasa dalam frasa atau kalimat. Sebagai contoh, kata "dari" digunakan untuk menyatakan asal atau sumber, sedangkan kata "untuk" digunakan untuk menyatakan tujuan atau alasan.
  3. Tidak mengalami perubahan: Kata tugas tidak mengalami perubahan bentuk atau disesuaikan dengan jenis kata di sekitarnya. Misalnya, kata "di" tetap sama bentuknya meskipun digabungkan dengan kata benda yang memiliki bentuk plural seperti "di kota" atau "di kamar".

Dalam menggunakan kata tugas, penting untuk memahami fungsi dan penggunaannya agar kalimat dapat disusun dengan baik serta memberikan makna yang jelas.


Jenis Kata Tugas dan Contohnya

Ilustrasi membaca buku, bahasa Inggris
Ilustrasi membaca buku, bahasa Inggris. (Photo by Rod Long on Unsplash)

Kata tugas adalah jenis kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kata benda, kata sifat, atau kata keterangan dengan kata-kata lain dalam suatu kalimat. Kata tugas ini juga dikenal dengan sebutan kata depan dan kata sambung. Contoh kata tugas yang sering digunakan antara lain "di", "ke", "dari", "untuk", "dalam", "sebelum", dan masih banyak lagi.

Fungsi utama dari kata tugas adalah untuk menghubungkan kata-kata dalam kalimat sehingga memiliki makna yang jelas dan terstruktur. Tanpa adanya kata tugas, kalimat akan kehilangan keterkaitan antara kata-kata yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang jenis kata tugas dan cara penggunaannya sangat penting dalam pembentukan kalimat yang benar dan efektif. Berikut adalah jenis-jenis kata tugas:

1. Kata Depan atau Preposisi

Kata Depan atau Preposisi adalah kata yang digunakan sebelum kata tugas jenis preposisi dalam sebuah kalimat. Kata jenis ini memiliki peranan sebagai penghubung antara nomina atau kata benda, adjektiva, atau kata keterangan dengan nomina atau kata benda lainnya dalam sebuah kalimat.

Dalam latar belakang informasi, penggunaan kata depan atau preposisi seperti "dalam", "di", "dengan", "atas", dan "untuk" sangat penting dalam memperjelas hubungan antara nomina dan kata sifat dalam sebuah kalimat. Misalnya, pada kalimat "Dia pergi ke sekolah dengan buku pelajaran", kata depan "dengan" mengindikasikan alat atau benda yang digunakan saat pergi ke sekolah, yaitu buku pelajaran.

Selain itu, relevansi fakta dalam penggunaan kata depan atau preposisi juga dapat diambil dari penggunaan nomina atau kata benda seperti "sekolah" dan "buku pelajaran". Kota kunci yang paling relevan dalam kalimat penutup adalah "kata tugas jenis preposisi", "kata depan", "adjektiva", "nomina", dan "adverbial". Dengan menggunakan kata-kata ini, penulis dapat menggambarkan pentingnya penggunaan kata depan atau preposisi dalam menyusun kalimat yang efektif dan jelas.

2. Kata Hubung atau Konjungsi

Kata Hubung atau Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam bahasa Indonesia. Kata hubung ini berperan penting dalam menyusun kalimat yang jelas dan terstruktur. Contoh-contoh kata hubung atau konjungsi antara lain: "dan", "atau", "juga", "tetapi", "karena", "sebab", "agar", "supaya", "jika", "seandainya", dan masih banyak lagi.

Kata hubung "dan" digunakan untuk menyatakan penggabungan dua ide atau hal yang sejalan, seperti "Dia beli buku dan pensil". Kata hubung "atau" digunakan ketika kita memilih salah satu di antara dua pilihan, seperti "Apakah kamu mau teh atau kopi?". Kata hubung "tetapi" digunakan untuk menyatakan kontras atau perbedaan di antara dua hal, seperti "Dia pintar, tetapi malas belajar".

Kata Kunci terkait yang bisa digunakan dalam artikel ini adalah "kata hubung", "konjungsi", "setara", "tidak setara", dan "kalimat". Kata ini akan membantu artikel ini muncul ketika seseorang mencari informasi terkait dengan kata hubung dan konjungsi dalam bahasa Indonesia.

3. Kata Sandang atau Artikula

Kata sandang atau artikula adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan status atau kedudukan seseorang atau sesuatu dalam suatu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa kata sandang atau artikula yang umum digunakan, antara lain "si", "yang", dan "para".

Kata sandang "si" digunakan untuk menyatakan status atau kedudukan yang tinggi atau istimewa, seperti "si guru" yang mengindikasikan bahwa orang tersebut adalah seorang guru yang dihormati. Kata sandang ini juga digunakan untuk menyebutkan anak atau keturunan, misalnya "si sulung" atau "si bungsu".

Kata sandang "yang" digunakan untuk menunjukkan suatu hal yang telah disebutkan sebelumnya dalam kalimat atau teks. Contohnya dalam kalimat "Novi adalah seorang mahasiswa yang rajin", kata sandang "yang" digunakan untuk menunjukkan bahwa Novi adalah mahasiswa yang telah disebutkan sebelumnya.

Kata sandang "para" digunakan untuk menunjukkan jamak atau kelompok orang atau benda. Misalnya "para siswa" yang mengacu pada kelompok siswa dalam suatu sekolah.

Penggunaan kata sandang atau artikula dalam bahasa Indonesia dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai status, kedudukan, atau jumlah orang atau benda dalam suatu kalimat. Dalam penulisan artikel SEO, penting untuk mempertimbangkan penggunaan kata-kata ini guna meningkatkan kualitas tulisan dan memenuhi kebutuhan pencarian pembaca yang mencari informasi terkait dengan kata sandang atau artikula.

4. Kata Seru atau Interjeksi

Kata Seru atau Interjeksi adalah jenis kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati seseorang terhadap suatu fenomena. Kata-kata seru ini dapat digunakan untuk menunjukkan rasa kagum, keterkejutan, kesedihan, kegembiraan, atau bahkan ketidaknyamanan. Pada dasarnya, kata seru ini dapat menggambarkan perasaan atau emosi yang muncul secara spontan dari dalam diri seseorang.

Contoh kata-kata seru yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah "ya ampun", "oh", dan "ah". "Ya ampun" digunakan untuk mengekspresikan kekaguman atau keheranan terhadap suatu hal yang menakjubkan atau luar biasa.

Sementara itu, "oh" sering kali digunakan untuk menunjukkan rasa keterkejutan atau pengertian terhadap suatu informasi yang baru didengar. Sedangkan "ah" biasanya digunakan untuk mengekspresikan rasa kekecewaan atau ketidaknyamanan terhadap sesuatu.

Dalam penggunaannya, kata seru ini memiliki peran penting dalam komunikasi verbal. Penggunaan kata seru yang tepat dapat membantu menjelaskan dan menguatkan ekspresi verbal seseorang. Selain itu, penggunaan kata seru juga dapat memberikan nuansa emosional yang kuat pada proses komunikasi.

Dalam kesimpulannya, kata seru atau interjeksi merupakan bagian penting dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati seseorang terhadap suatu fenomena. Contoh kata-kata seru yang umum digunakan seperti "ya ampun", "oh", dan "ah" membantu menggambarkan perasaan atau emosi secara spontan. Dengan penggunaan kata seru yang tepat, komunikasi verbal bisa menjadi lebih jelas dan bermakna.

5. Kata Penegas atau Partikel Penegas

Kata Penegas atau Partikel Penegas adalah jenis kata yang digunakan untuk memberikan penekanan atau penegasan terhadap suatu pernyataan dalam kalimat. Kata penegas ini berfungsi untuk menonjolkan makna atau intensitas suatu pernyataan, sehingga memberikan pengertian yang lebih kuat.

Kata penegas ini biasanya diletakkan pada awal atau akhir kalimat dan sering disertai dengan intonasi yang kuat dalam pengucapannya. Pada umumnya, kata penegas ini tidak memiliki makna yang khusus, tetapi memiliki peranan penting dalam menyampaikan maksud atau tujuan pembicara dalam sebuah kalimat. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan kata penegas ini menjadi hal yang penting dalam penyampaian suatu informasi yang lebih jelas dan tegas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya