Liputan6.com, Jakarta - Bintik merah awal demam berdarah (DBD) memiliki ciri-ciri yang khas menurut Sitaram Bhartia Institute of Science and Research. Salah satunya adalah bintik merah yang tampak seperti terbenam di dalam kulit. Perbedaan ini membuatnya mudah dibedakan dari bintik merah akibat alergi.
Bintik merah DBD cenderung sedikit menonjol ketika diraba dan tidak pudar saat ditekan, memberikan kesan yang berbeda dari bintik merah pada kondisi lain.
Advertisement
Ciri lain dari bintik merah DBD adalah lokasinya yang khas. Biasanya, bintik merah DBD tersebut muncul di area dada bagian atas, sekitar ketiak, dan pada bagian bawah tungkai. Ketika proses penyembuhan dimulai, bintik merah ini akan bergabung, menciptakan tampilan yang mirip dengan ruam.
Advertisement
Bali Royal Hospital juga mengonfirmasi bahwa bintik atau ruam merah pada demam berdarah akan tersebar luas di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, leher, dan dada. Bahkan, ruam ini dapat muncul di lengan dan kaki. Meskipun kulit ditarik, bintik merah tersebut akan tetap terlihat, membedakannya dari kondisi lain yang memiliki karakteristik yang serupa.
Kesadaran akan gejala bintik merah DBD seperti apa ini dapat membantu individu untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal demam berdarah. Juga mampu mengambil langkah-langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat waktu.
Berikut Liputan6.com ulas penjelasan lengkapnya tentang ciri bintik merah DBD yang dimaksudkan, Rabu (28/2/2024).
Bintik Merah DBD Gatal atau Tidak?
Berdasarkan penelitian dari Sitaram Bhartia Institute of Science and Research, bintik merah DBD seringkali menyebabkan rasa gatal. Bintik merah ini merupakan salah satu gejala yang umum terjadi pada pasien DBD. Gejala tersebut biasanya muncul saat suhu tubuh pasien mulai turun setelah mengalami demam tinggi. Sensasi gatal ini seringkali membuat penderita merasa tidak nyaman dan mengganggu kesehariannya.Â
Baca Juga
Penting untuk dicatat bahwa rasa gatal yang muncul pada bintik merah DBD terutama dirasakan oleh individu dengan kulit yang sensitif. Beberapa pasien DBD bahkan melaporkan adanya pembengkakan di area telapak tangan dan kaki, yang memperparah rasa tidak nyaman akibat gatal.
Reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap virus dengue merupakan salah satu penyebab munculnya bintik merah dan ruam pada kulit pasien.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa pelebaran pembuluh darah kapiler juga berperan dalam munculnya bintik merah pada pasien DBD. Pembuluh darah kapiler yang melebar dapat menyebabkan bercak kemerahan yang mudah terlihat di permukaan kulit. Meskipun demikian, penyebab pasti dari pelebaran pembuluh darah kapiler ini masih belum diketahui secara pasti dan membutuhkan penelitian lebih lanjut. Fenomena ini kemungkinan terkait dengan penurunan kadar trombosit darah pada pasien DBD.
Advertisement
Bintik Merah DBD Muncul Hari ke Berapa?
Melansir dari Bali Royal Hospital, bintik merah DBD biasanya mulai terlihat pada rentang waktu 2-5 hari setelah demam pertama kali dirasakan. Bintik merah ini umumnya tampak dalam bentuk bercak kemerahan, sering kali disertai dengan beberapa bercak putih di tengah-tengahnya. Penampilan ini sering menjadi tanda pertama bahwa seseorang mungkin terinfeksi virus DBD.
Selama hari ke-4 dan ke-5 setelah munculnya gejala awal, ruam merah dan bintik-bintik biasanya akan mulai mengurang, dan pada hari ke-6, gejala tersebut cenderung menghilang. Namun, tidak lama setelah itu, sekitar 3-5 hari setelah munculnya gejala pertama, bintik-bintik merah baru bisa muncul kembali.
Ciri-ciri bintik merah ini seringkali menimbulkan kebingungan karena mirip dengan ruam yang terjadi pada penyakit lain, seperti campak. Namun, bintik merah yang muncul akibat DBD jarang meninggalkan bekas dibandingkan dengan bintik merah dari penyakit lainnya, seperti cacar air.
Memahami pengetahuan tentang pola kemunculan bintik merah DBD ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengenali gejala DBD secara dini. Informasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya DBD dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat guna melindungi kesehatan diri dan keluarga.
Beda Bintik Merah DBD dengan Biang Keringat
Perbedaan antara bintik merah yang muncul akibat DBD dan bintik merah biang keringat sangatlah mencolok, baik dalam penampilan maupun penyebabnya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber.
Bintik merah pada DBD seringkali muncul sebagai bagian dari gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Sementara itu, bintik merah biang keringat muncul sebagai akibat penyumbatan kelenjar keringat di bawah kulit, biasanya terjadi pada anak-anak dan bayi.
Secara visual, bintik merah pada DBD biasanya terlihat dalam bentuk bercak kemerahan yang menyebar di beberapa bagian tubuh, terutama di dada, lengan, dan kaki. Bercak ini sering disertai dengan beberapa bintik putih di tengahnya, memberikan kesan seperti bintik darah kecil yang tersebar di kulit.
Sementara itu, bintik merah biang keringat muncul dalam bentuk ruam kecil berwarna merah muda atau merah terang, yang biasanya terlokasi di daerah yang rentan terkena keringat berlebih, seperti lipatan kulit.
Perbedaan lainnya terletak pada penyebab dan gejala yang menyertainya. Bintik merah DBD merupakan salah satu dari beberapa gejala yang menandai infeksi virus dengue, sementara bintik merah biang keringat adalah akibat dari kelenjar keringat yang tersumbat oleh kotoran atau bakteri.
Bintik merah DBD juga dapat menjadi tanda keparahan infeksi virus dengue, sedangkan bintik merah biang keringat biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Membedakan antara keduanya adalah penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Gejala yang Menyertai Bintik Merah DBD
Gejala penyerta bintik merah DBD dapat mencakup sejumlah tanda yang harus diwaspadai. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), gejala-gejala DBD melibatkan serangkaian manifestasi yang memerlukan perhatian ekstra.
- Demam: Salah satu gejala utama adalah demam mendadak, yang seringkali menjadi tanda awal penyakit ini. Demam yang meningkat secara tiba-tiba dapat membuat penderita merasa tidak nyaman dan lemah.
- Sakit Kepala: Selain itu, sakit kepala juga menjadi gejala umum yang sering terkait dengan DBD. Penderita DBD dapat mengalami nyeri kepala yang intens, yang bisa mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
- Nyeri Belakang Mata: Gejala lain yang mencolok adalah nyeri belakang bola mata. Sensasi nyeri ini mungkin disertai dengan perasaan tidak nyaman pada mata, dan bisa menjadi petunjuk penting dalam diagnosis penyakit ini.
- Perdarahan: Manifestasi perdarahan juga merupakan gejala yang harus diwaspadai pada DBD. Pendarahan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti mimisan atau gusi berdarah.
Khususnya, kulit ruam kemerahan menjadi tanda yang cukup mencolok. Bintik merah pada kulit dapat muncul sebagai ruam yang melibatkan area luas. Keberadaan bintik merah ini sering menjadi indikator seriusnya infeksi dan membutuhkan perhatian medis yang cepat.
Oleh karena itu, memahami gejala-gejala penyerta bintik merah DBD menjadi kunci untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat waktu.