Gejala Demam Berdarah, Penyebab, Pengobatan, hingga Cara Pencegahannya

Ulasan lengkap mengenai gejala demam berdarah hingga cara pencegahannya.

oleh Selma Intania Hafidha diperbarui 19 Okt 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi demam berdarah
Ilustrasi demam berdarah (Photo by Icon0 on Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Gejala demam berdarah tak boleh disepelekan. Gejala demam berdarah harus diperhatikan dan penting untuk diketahui agar dapat segera ditangani. Demam berdarah adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan dan kebocoran pembuluh darah, serta menurunkan kadar trombosit atau sel keping darah.

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Mengetahui gejala demam berdarah sejak dini dapat menurunkan risiko demam berdarah yang lebih parah. Gejala parah termasuk sindrom syok dengue (DSS) dan demam berdarah dengue (DBD). Gejala ini biasanya memerlukan rawat inap.

Gejala demam berdarah tak boleh diabaikan begitu saja. Terkadang gejala demam berdarah bisa berupa demam pada umumnya dan tak mendapat penanganan serius hingga muncul gejala yang lebih spesifik. Gejala demam berdarah biasanya mulai terlihat 4 sampai 7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya berlangsung 3 hingga 10 hari. 

Gejala demam berdarah biasanya merupakan gejala yang terkadang ditemukan pada gejala penyakit lainnya. Oleh sebab itu, gejala demam berdarah harus diperhatikan agar dapat segera ditangani dan tidak memasuki fase gejala demam berdarah parah.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang gejala demam berdarah, lengkap hingga cara pencegahannya, Senin (19/10/2020).

 

Gejala Demam Berdarah

Ilustrasi Demam Berdarah
Ilustrasi Demam Berdarah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Gejala demam berdarah dimulai sekitar empat sampai sepuluh hari setelah pasien mendapat gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.  Pada anak-anak yang sebelumnya tidak pernah terinfeksi, gejala demam berdarah yang dialami cenderung lebih parah dibanding dengan orang dewasa.

Gejala demam berdarah sebaiknya diketahui sejak dini agar tidak menimbulkan gejala demam berdarah yang lebih parah. Mengetahui gejala demam berdarah lebih dini juga agar segera mendapatkan penanganan serius.

1. Demam Tinggi Mendadak

Demam tinggi mendadak merupakan gejala demam berdarah pertama yang tak boleh diabaikan. Demam tentunya biasa terjadi pada setiap orang yang disebabkan oleh beberapa faktor. Namun demam tinggi yang mendadak tak boleh diabaikan karena ini bisa menjadi salah satu gejala demam berdarah.

Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan  gejala demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 Celcius. Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk sedangkan gejala demam pada DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

2. Nyeri Pada Otot

Gejala demam berdarah selanjutnya yang harus lebih diperhatikan yakni nyeri pada otot. Nyeri pada otot mungkin merupakan suatu hal yang biasa. Namun rupanya gejala satu ini merupakan salah satu gejala demam berdarah yang tak boleh diabaikan.

Setelah mengalami demam, seseorang yang menderita demam berdarah akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala  demam berdarah ini disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

3. Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan gejala demam berdarah selanjutnya yang harus diperhatikan. Gejala tersebut merupakan gejala yang juga kerap terjadi pada penyakit lainnya.

Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.

4. Kelelahan

Gejala demam berdarah selanjutnya yakni kelelahan. Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pasien DBD dapat menurunkan nafsu makan. Tentu hal ini menyebabkan tubuh menjadi kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

5. Sakit Kepala Parah dan Sakit Pada Bagia Belakang Mata

Setelah merasakan demam, selanjutnya biasanya muncul sakit kepala dan sakit kepala di bagian belakang mata. Biasanya rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.

Penyebab Demam Berdarah

Gambar Ilustrasi Nyamuk Demam Berdarah
Sumber: Freepik

Selain mengetahui gejala demam berdarah, penting selanjutnya untuk mengetahui penyebab dari salah satu penyakit tropis yang kerap ditemukan di Indonesia ini. Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk DBD, yakni Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang membawa virus dengue, atau terkena darah yang terinfeksi virus dengue. Saat virus dengue menginfeksi nyamuk dan kemudian menggigit manusia, maka virus masuk ke dalam aliran darah.

Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut. Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk, dan tidak dari orang ke orang.

Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut. Akan tetapi, kekebalan terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi oleh tipe virus Dengueyang lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi virus Dengue lebih berisiko terinfeksi untuk kedua kalinya.

Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal atau bepergian ke daerah tropis.

Fase Sakit Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue

Setelah mengetahui gejala demam berdarah dan penyebab, berikut ini ulasan singkat agar lebih mengenali fase sakit demam berdarah.

1. Fase Demam

Fase sakit demam berdarah yang pertama yakni fase demam. Gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah adalah demam tinggi. Karena itulah fase awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama 2 sampai 7 hari.

Untuk mencegah hal negatif lainnya, penderita demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi. Pasien juga harus terus dipantau karena hal ini rentan untuk memasuki fase kritis.

2. Fase Kritis

Pada fase kritis ini biasanya penderita merasa sembuh dan dapat melakukan aktivitas kembali. Fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga 37 derajat celcius ke suhu normal.

Apabila fase kritis terabaikan dan tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien akan terus menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan perdarahan yang sering tidak disadari. Oleh sebab itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.

Selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut dapat dilihat saat penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, hingga nyeri perut yang tak tertahankan.

3. Fase Penyembuhan

Fase selanjutnya yakni fase penyembuhan. Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan pasien demam berdarah akan berangsur-angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. 

 

Pengobatan Demam Berdarah

3 Fase Demam Berdarah yang Perlu Anda Tahu (Philip Sansonovski/Shutterstock)
3 Fase Demam Berdarah yang Perlu Anda Tahu (Philip Sansonovski/Shutterstock)

Pengobatan Demam Berdarah 

Setelah gejala demam berdarah hingga fase penyakit demam berdarah, berikut ini ulasan mengenai pengobatan demam berdarah yang bisa dilakukan. Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memburuk.

Pengobatan untuk demam berdarah ringan :

- Minum banyak cairan dan istirahat yang cukup.

- Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun hindari aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat memperparah perdarahan.

Jika gejala demam berdarah tergolong parah, mungkin memerlukan perawatan darurat berikut:

- Hidrasi dengan cairan intravena (IV).

- Obat bebas atau resep untuk mengatasi rasa sakit.

- Terapi elektrolit.

- Transfusi darah.

- Pemantauan tekanan darah secara cermat.

- Terapi oksigen.

- Observasi keperawatan yang terampil.

 

 

Pencegahan Demam Berdarah

Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis. Demam berdarah bisa dihindari dengan melakukan beberapa pencegahan seperti :

1. Membersihkan Bak Mandi Seminggu Sekali

Cara pencegahan demam berdarah yang pertama adalah menguras berbagai tempat penampungan air. Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan demam berdarah yang paling utama. Kebiasaan ini dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang.

2. Menutup dan Membersihkan Tempat Penampungan Air

Biasakanlah menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah. Setelah itu, tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk. Buang wadah-wadah yang sudah usang dan tidak terpakai agar tidak menjadi tempat genangan air.

3. Gunakan Lotion Anti Nyamuk dan Kelambu

Dua hal tersebut dapat melindungi kamu dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah. Cara pencegahan demam berdarah selanjutnya adalah menggunakan obat nyamuk. Lindungi diri dengan mengoleskan losion anti nyamuk setiap kali akan bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka. Lotion anti nyamuk juga bisa digunakan sebelum tidur.

Selain lotion anti nyamuk, juga sebaiknya kamu menggunakan kelambu saat tidur karena nyamuk demam berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh.

4. Jangan Menumpuk atau Menggantung Baju Terlalu Lama

Kebiasaan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama bisa menjadi salah satu penyebab demam berdarah. Oleh karena itu, cara pencegahan demam berdarah selanjutnya adalah dengan menghindari kebiasaan tersebut. Membiarkan baju menumpuk atau tergantung begitu lama dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk

5. Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan alternatif alami lainnya sebagai cara pencegahan demam berdarah di rumah. Contohnya dengan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender, daun peppermint, bunga geranium, hingga serai wangi.

Kamu bisa meletakkan pot-pot kecil berisi tanaman pengusir nyamuk di lokasi yang strategis, misalnya pojokan rumah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk. Kamu juga bisa menanamnya di pekarangan rumah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya