Liputan6.com, Jakarta Tata Cara Wudhu yang benar dan doanya harus dipahami sesuai sunnah yang berlaku. Apalagi sebagai salah satu rukun dari ibadah utama umat islam, yaitu sholat, berwudhu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan beribadah seorang muslim.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang disebutkan dalam hadist dari Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi yang menjelaskan pentingnya untuk berwudhu, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:"Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu."
Tata Cara Wudhu yang benar dan doanya wajib dipahami setiap umat islam. Apalagi, wudhu merupakan salah satu rukun sholat, yang sangat penting agar salat atau ibadah yang kamu laksanakan dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT.
Berikut Liputan6.com rangkum dari laman Kementerian Agama RI, Rabu (3/4/2024) tentang tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah.
Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah
Berikut beberapa tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah:
1. Niat
yang benar dan doanya yang pertama kali harus dilakukan tentunya berniat. Niat wudhu artinya sengaja dengan kesungguhan hati untuk mengerjakan wudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti anjuran Rasul-Nya.
“Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menururt apa yang diniatkannya…” (HR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).
"Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa"
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."
2. Membasuh wajah
Menurut Imam Nawawi, batas wajah dalam wudhu secara vertikal adalah antara tempat tumbuhnya rambut hingga dagu bagian bawah. Secara horisontal, antara kedua telinga tangan-kiri.
3. Membasuh kedua tangan hingga siku
Dalam membasuh tangan, seluruh kulit, kuku, dan rambut mulai ujung jari hingga siku harus terbasuh. Termasuk kulit di bawah kuku. Karena itu, kulit yang ada bawah kuku perlu dijaga kebersihannya agar tak ada kotoran yang dapat mengahalangi air sampai pada kulit.
4. Mengusap sebagian kepala
Batasan minimal mengusap sebagian kepala adalah sampainya air ke sebagian kecil kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala. Adapun mengusap rambut yang menjuntai di luar area kepala (misalnya rambut kepala yang menjuntai di wilayah bahu atau punggung) maka itu dianggap tidak sah.
5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Dalam membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki ini adalah semua bagian anggota tubuh yang ada pada area tersebut seperti rambut, kuku dan sebagainya.
6. Tertib
Tertib adalah melakukan kegiatan wudhu tersebut secara berurutan sebagaimana urutan di atas, yakni dimulai dengan niat dan membasuh muka, membasuh kedua tangan beserta kedua siku, mengusap sebagian kecil kepala, dan diakhiri dengan membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki.
Advertisement
Wajib dan Sunah Wudhu
Adapun wajib dan sunah wudhu berdasarkan urutan dan rangkaiannya adalah sebagaimana berikut:
1. Bersiwak
2. Membaca basmalah
3. Membasuh kedua tangan
4. Berkumur 3 kali
5. Menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq) 3 kali
6. Melafalkan niat
7. Memasang niat wudhu dalam hati berbarengan dengan membasuh wajah
8. Membasuh wajah 3 kali
9. Membasuh tangan hingga siku sebanyak 3 kali
10. Mengusap sebagian kulit kepala dengan air 3 kali
11. Menyapu seluruh bagian kepala
12. Menyapu kedua telinga 3 kali
13. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki sebanyak 3 kali
14. Menghadap kiblat
15. Membaca doa setelah wudhu
Doa Setelah Wudhu
Adapun lafal doa setelah wudhu adalah sebagaimana berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ
Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū, wa asyhadu anna Muhammadan abduhū wa rasūluhū. Allāhummaj’alnī minat tawwābīna, waj’alnī minal mutathahhirīna. Subhānakallāhumma wa bi hamdika asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka, wa atūbu ilayka.
“Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat. Dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang suci. Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu). Wallâhu a‘lam.
Advertisement