Liputan6.com, Jakarta Cangkrangen yang dikenal juga dengan sebutan cacar air dalam bahasa Jawa, adalah salah satu penyakit umum yang sering dialami saat masa kanak-kanak. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah kecil yang gatal di kulit, serta rasa tidak nyaman dan demam pada penderitanya. Cangkrangen sendiri disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster.
Gejala yang muncul pada penderita cangkrangen dapat bervariasi, mulai dari demam, kelelahan, hilang nafsu makan, sakit kepala dan nyeri otot. Selain itu, terdapat juga ruam merah kecil yang kemudian akan berubah menjadi gelembung berisi cairan di kulit. Ruam ini biasanya muncul terlebih dahulu di bagian wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti dada, lengan dan kaki.
Penyebab utama cangkrangen adalah virus varicella-zoster yang menyebar melalui udara, atau kontak langsung dengan penderita. Lebih mudah terjadi penularan saat musim hujan, atau saat terjadi kelembapan tinggi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, agar dapat mencegah penyebaran virus ini.
Advertisement
Pengobatan yang tepat untuk cangkrangen adalah dengan memberikan perawatan yang memadai, serta obat-obatan untuk mengurangi gejala yang muncul. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan penanganan medis seperti penggunaan antibiotik. Berikut ini obat alami untuk atasi cangkrangen yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/4/2024).Â
Â
Cacar Air dan Ciri-Cirinya
Cacar air adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Biasanya, cacar air menyerang anak-anak yang berusia antara 1 hingga 14 tahun. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah yang gatal disertai dengan gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung-gelembung ini akan pecah dan membentuk kerak, yang kemudian akan hilang dengan sendirinya.
Cangkrangen atau cacar air ini sangat mudah menular, biasanya melalui udara atau kontak langsung dengan cairan dari gelembung cacar air. Infeksi ini memiliki masa inkubasi sekitar 10 hingga 21 hari, di mana gejala umumnya tidak muncul. Setelah masa inkubasi berlalu, gejala awal yang muncul adalah demam, sakit kepala dan kehilangan nafsu makan.
Meskipun cacar air biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius pada anak-anak sehat, tetapi pada orang dewasa dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS, cacar air dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius seperti pneumonia atau infeksi kulit. Untuk mengenali ciri-ciri cacar air, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Ciri utama cacar air adalah munculnya ruam berbentuk bintik merah di kulit yang biasanya terasa gatal. Bintik-bintik ini kemudian akan berubah menjadi gelembung berisi cairan yang dapat pecah, dan membentuk kerak sebelum sembuh.
2. Sebelum munculnya ruam, penderita cacar air seringkali akan mengalami demam ringan hingga sedang. Suhu tubuh bisa naik mencapai 38°C hingga 39°C.
3. Selain demam, penderita cacar air juga dapat mengalami gejala flu ringan seperti pilek, batuk dan sakit tenggorokan. Beberapa orang juga bisa mengalami sakit kepala dan nyeri otot.
4. Cacar air dapat menyebabkan infeksi pada mata dan kulit. Beberapa penderita mengalami mata merah dan berair, sedangkan pada kulit dapat terbentuk luka yang berkembang menjadi lepuh.
Jika Anda mendapati ciri-ciri tersebut pada diri Anda atau anak Anda, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis yang tepat. Meskipun cacar air umumnya sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, perawatan medis dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Advertisement
Cara Mengobati Cacar Air Pada Anak
Menjaga kebersihan tubuhÂ
Cangkrangen atau istilah penyakit cacar air dalam bahasa Jawa, merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak-anak saat masa kanak-kanak. Untuk mencegah penyebaran cangkrangen, sangat penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan tubuh si kecil. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan rutin membersihkan tubuh anak secara menyeluruh. Pastikan untuk sering mencuci tangan si kecil dengan sabun dan air yang mengalir. Jika anak sedang bermain di luar rumah, pastikan ia membersihkan tubuhnya setelah bermain agar kotoran dan kuman yang menempel dapat terhapus. Selain itu, pastikan untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal. Rajin menyapu dan menyeka permukaan rumah dapat membantu mengurangi penyebaran kuman dan virus. Hindari juga anak bermain dengan mainan yang kotor dan debu, karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya kuman.
Â
Mengeringkan tubuh anak dengan lembut
Cangkrangen atau yang dikenal juga sebagai cacar air, adalah penyakit kulit yang kerap dialami oleh anak-anak. Istilah cangkrangen berasal dari bahasa Jawa yang secara harfiah berarti "kulit yang kering". Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah yang berisi cairan di kulit. Saat mengalami cangkrangen, sangat penting bagi para orangtua untuk merawat tubuh si kecil dengan lembut. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah mengeringkan tubuh dengan lembut menggunakan handuk bersih dan lembut. Hindari menggosok kulit secara kasar, karena itu dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk kondisi kulit yang sedang terkena cacar air.
Â
Oleskan pelembab pada kulit
Cacar air seringkali dialami oleh anak saat masa kanak-kanak. Cacar air termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Gejala umumnya meliputi demam, lelah dan munculnya ruam berupa bintik-bintik merah yang berubah menjadi gelembung berisi cairan. Untuk membantu meringankan gejala dan mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh cangkrangen, penting bagi para orang tua untuk merawat kulit anak dengan baik selama masa penyakit. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengoleskan pelembab pada kulit Si Kecil. Mengoleskan pelembab pada kulit bisa membantu menjaga kelembapan kulit, mengurangi gatal-gatal, dan menghindari terjadinya infeksi pada gelembung yang pecah. Pelembab yang direkomendasikan adalah yang tidak mengandung pewarna, pewangi, atau bahan kimia berbahaya bagi kulit anak-anak.
Â
Berikan makanan bertekstur lunak
Cangkrangen merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang mengacu pada penyakit cacar air. Meskipun penyakit ini umumnya tidak begitu serius, namun cangkrangen dapat memberikan ketidaknyamanan bagi anak. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan, adalah dengan memberikan makanan bertekstur lunak. Saat mengalami cangkrangen, kulit yang terkena cacar akan terasa gatal dan nyeri. Hal ini dapat membuat anak kesulitan saat makan, terutama saat mengunyah makanan yang teksturnya kasar atau keras. Oleh karena itu, memberikan makanan bertekstur lunak dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang dialami oleh anak. Beberapa contoh makanan tersebut antara lain sereal yang diasinkan, bubur, sup, puree buah, dan puree sayuran. Makanan-makanan ini memiliki tekstur yang lembut, sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh si kecil yang sedang tidak nyaman dengan kondisi kulitnya.
Penuhi kebutuhan air putih
Untuk mencegah dan mengobati cangkrangen, penting bagi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan air putih mereka. Air putih memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, serta membantu proses pemulihan jika sudah terinfeksi penyakit. Air putih berfungsi untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang menjadi faktor penting dalam melawan infeksi penyakit seperti cangkrangen. Selain itu, air putih juga membantu mengeluarkan racun dari tubuh melalui proses buang air kecil dan keringat. Untuk memenuhi kebutuhan air putih, anak-anak disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari. Anda juga dapat memberikan minuman lain yang sehat seperti jus buah tanpa tambahan gula atau infused water dengan tambahan buah-buahan segar.
Â
Pilihan Obat Alami untuk Mengatasi Cacar Air
1. Gel Lidah Buaya
Cangkrangen atau cacar air dalam bahasa Jawa, merupakan penyakit yang umumnya dialami oleh anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah yang gatal di seluruh tubuh. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala cangkrangen adalah dengan menggunakan gel lidah buaya. Lidah buaya dikenal memiliki kandungan antiinflamasi dan antimikroba yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan kulit. Gel lidah buaya membantu mengurangi rasa gatal dan rasa tidak nyaman akibat cangkrangen.
Selain itu, gel lidah buaya juga membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pembentukan kerak pada bintik-bintik cangkrangen. Cara penggunaan gel lidah buaya sangat mudah. Ambil sejumput gel lidah buaya, lalu oleskan secara merata pada bintik-bintik cangkrangen pada tubuh. Diamkan selama beberapa waktu agar gel lidah buaya dapat meresap ke dalam kulit. Lakukan penggunaan ini beberapa kali sehari untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Baking Soda
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi gatal-gatal yang ditimbulkan oleh cangkrangen adalah dengan menggunakan baking soda. Baking soda merupakan bahan alami yang memiliki sifat anti inflamasi dan anti gatal. Untuk menggunakannya, campurkan sedikit baking soda dengan air hingga membentuk pasta yang kental. Oleskan pasta tersebut pada area yang terkena cangkrangen.
Baking soda bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar pH pada kulit yang terganggu akibat gelembung air yang pecah. Selain itu, baking soda juga memiliki efek dingin yang dapat meredakan rasa gatal. Penggunaan baking soda secara rutin dapat membantu mengurangi kekeringan dan kemerahan pada kulit, serta mempercepat proses penyembuhan cangkrangen. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan baking soda mungkin tidak cocok untuk semua orang. Jika Anda memiliki kulit yang sensitif atau rentan alergi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan baking soda.
3. Oatmeal
Oatmeal adalah makanan yang terbuat dari biji-bijian gandum yang telah dihaluskan. Makanan ini sering dijadikan sarapan yang sehat dan bergizi karena kandungan serat dan nutrisi yang tinggi. Namun, Anda mungkin tidak menyadari bahwa oatmeal juga dapat membantu mengatasi cangkrangen atau cacar air dalam bahasa Jawa. Untuk mengolah oatmeal sebagai pengobatan cangkrangen, Anda dapat menghaluskan oatmeal dengan blender atau tumbuk hingga menjadi bubuk halus. Campurkan bubuk oatmeal dengan air hangat hingga membentuk pasta yang kental. Oleskan pasta oatmeal pada kulit yang terkena cangkrangen dan biarkan selama beberapa menit sebelum dibersihkan. Lakukan perawatan ini secara teratur sehingga gejala cangkrangen dapat berangsur-angsur membaik.
4. Cuka Sari Apel
Cuka Sari Apel adalah salah satu bahan alami yang sering digunakan sebagai pengobatan tradisional, untuk mengatasi cangkrangen. Cuka sari apel memiliki sifat antiseptik dan antiviral yang dapat membantu mengeringkan dan mengatasi ruam serta bintik-bintik cacar pada kulit. Selain itu, kandungan asam asetat dalam cuka sari apel juga membantu membunuh virus penyebab cacar air.
Cara menggunakan cuka sari apel untuk mengatasi cangkrangen adalah dengan mencampurkan setengah cangkir cuka sari apel dengan setengah cangkir air hangat. Kemudian, gunakan kapas atau kain bersih untuk mengaplikasikan campuran tersebut secara lembut pada ruam-ruam cacar. Diamkan selama beberapa menit, lalu bilas dengan air bersih. Lakukan perawatan ini beberapa kali sehari untuk mendapatkan hasil yang optimal.
5. Garam Laut
Garam laut adalah salah satu bahan alami yang telah banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati cangkrangen, atau yang lebih dikenal sebagai cacar air dalam bahasa Jawa. Kandungan mineral dalam garam laut diyakini dapat membantu mengeringkan dan menghilangkan kulit yang terkena cangkrangen. Cara penggunaannya pun cukup mudah, yaitu dengan mencampurkan garam laut dengan air hangat untuk membentuk larutan garam. Kemudian, cairan garam ini dapat digunakan untuk mengompres bagian-bagian tubuh yang terkena cangkrangen.
Garam laut juga diketahui memiliki sifat antibakteri dan antiseptik. Hal ini dapat membantu mencegah infeksi pada kulit yang terdampak cangkrangen. Selain itu, manfaat garam laut lainnya adalah dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh cangkrangen. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan garam laut sebagai pengobatan cangkrangen sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dan saran dari tenaga medis atau ahli kesehatan. Jika kondisi cangkrangen tidak kunjung membaik atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
6. Minyak Esensial
Minyak esensial telah lama dikenal sebagai solusi alami yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan manusia. Minyak esensial lavender memiliki sifat antiseptik dan antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan. Untuk menggunakannya, tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam air mandi hangat atau campurkan dengan minyak pembawa seperti minyak kelapa atau minyak zaitun, lalu oleskan ke seluruh tubuh. Selain itu, minyak esensial juga dapat dikombinasikan dengan minyak kelapa sebagai bahan pijat untuk mengurangi rasa gatal. Namun, penting untuk diketahui bahwa penggunaan minyak esensial harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan gunakan minyak esensial secara langsung pada kulit tanpa pengencer, karena dapat menyebabkan iritasi.
7. Daun Mimba
Daun Mimba adalah salah satu jenis tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Jawa. Tanaman ini memiliki kandungan zat aktif yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, termasuk cangkrangen atau cacar air dalam bahasa Jawa. Daun Mimba mengandung senyawa aktif bernama nimbin yang memiliki sifat antijamur. Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan virus penyebab cangkrangen dan meningkatkan sistem imun tubuh.
Caranya, ambil beberapa daun Mimba, lalu cuci bersih dan tumbuk hingga halus. Setelah itu, oleskan ramuan tersebut pada ruam cangkrangen dengan lembut. Lakukan secara teratur setiap hari untuk hasil yang maksimal. Dengan menggunakan daun Mimba sebagai obat alami, cangkrangen dapat diatasi dengan efektif dan aman. Namun, jika gejalanya semakin parah atau berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Â
Advertisement