Hubungan Internasional Kerja Apa? Ini 13 Prospek Kerja untuk Anak HI

Hubungan Internasional (HI) adalah sebuah disiplin ilmu yang menelaah interaksi antarnegara, aktor non-negara, dan dinamika global.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 31 Mei 2024, 10:24 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi perdagangan internasional, hubungan internasional
Ilustrasi perdagangan internasional, hubungan internasional. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Hubungan Internasional (HI) adalah sebuah disiplin ilmu yang menelaah interaksi antarnegara, aktor non-negara, dan dinamika global. Studi dalam bidang ini meliputi berbagai aspek, mulai dari politik internasional, ekonomi global, hingga hukum internasional dan diplomasi. Sebagai bagian dari ilmu sosial, HI juga mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antarnegara, seperti kekuatan politik, ekonomi, dan budaya.

Pentingnya HI dalam konteks global saat ini sangatlah penting. Dalam era globalisasi yang semakin maju, kerjasama antarnegara menjadi kunci untuk mencapai tujuan bersama. Dalam bidang ekonomi, misalnya, kerjasama internasional memungkinkan pertukaran barang dan jasa yang saling menguntungkan antara negara-negara. Di bidang politik, HI membantu memfasilitasi dialog dan penyelesaian konflik antarnegara, yang pada akhirnya mendorong perdamaian dunia.

Lulusan Hubungan Internasional memiliki prospek kerja yang luas dan beragam. Mereka dapat bekerja di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, organisasi internasional, dunia akademik, hingga media dan perusahaan multinasional. Berikut adalah sejumlah prospek kerja untuk lulusan Hubungan Internasional, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber,  jumat (31/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Duta Besar

Duta Besar adalah seorang diplomat yang diutus oleh suatu negara untuk mewakili negara tersebut dalam hubungan internasional dengan negara lain. Duta Besar memiliki fungsi penting dalam menjaga dan mengembangkan hubungan antarnegara serta melindungi kepentingan dan warga negara negara yang diwakilinya.

Salah satu fungsi utama dari seorang duta besar adalah untuk menjaga hubungan internasional antara negara yang diwakilinya dengan negara lain. Duta Besar bertugas membangun jaringan komunikasi yang luas dengan pejabat dan diplomat negara tuan rumah, serta menjalin dialog politik dengan tujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral.

Selain itu, seorang duta besar juga bertugas melindungi warga negara negara yang diwakilinya yang berada di negara tuan rumah. Duta Besar memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada warga negara yang menghadapi masalah atau kesulitan di luar negeri, seperti kecelakaan, penyalahgunaan hak asasi manusia, atau konflik.

Selanjutnya, fungsi utama lain dari seorang duta besar adalah menjaga perdamaian dunia. Duta Besar memiliki peran yang penting dalam mempromosikan dialog dan diplomasi guna mencegah atau mengatasi konflik antarnegara. Mereka berupaya untuk membangun kerja sama antarnegara dan menciptakan lingkungan perdamaian yang stabil melalui negosiasi, mediasi, atau penyelesaian konflik.

Dengan demikian, duta besar memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam menjaga hubungan internasional, melindungi warga negara, dan menjaga perdamaian dunia.

2. Staf Kedutaan

Prospek kerja bagi lulusan Hubungan Internasional sangat luas, salah satunya adalah menjadi staf kedutaan. Sebagai staf kedutaan, lulusan Hubungan Internasional memiliki peran dan tanggung jawab yang penting dalam membantu hubungan internasional negara.

Salah satu peran yang dapat dijalani oleh lulusan Hubungan Internasional adalah menjadi staf ekonomi. Staf ekonomi bertanggung jawab untuk memantau dan menganalisis perkembangan ekonomi di negara asing. Mereka akan memberikan masukan dan saran kepada pemerintah terkait kebijakan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan nasional.

Selain itu, lulusan Hubungan Internasional juga dapat menjadi staf politik. Staf politik akan memantau dan menganalisis perkembangan iklim politik di negara tertentu. Mereka akan memberikan laporan dan rekomendasi kepada pemerintah terkait dengan kebijakan luar negeri dan tindakan yang harus diambil terkait dengan masalah politik di negara tersebut.

Selain dua peran tersebut, lulusan Hubungan Internasional juga dapat menjadi staf konsulat. Staf konsulat akan bertanggung jawab untuk memberikan bantuan konsuler kepada warga negara asing dan melindungi kepentingan negara di negara asing. Mereka juga akan membantu dalam memfasilitasi perdagangan, investasi, dan pariwisata antara kedua negara.

Dalam menjalankan tugasnya, staf kedutaan perlu memiliki kemampuan negosiasi yang baik, terutama dalam konteks negosiasi pajak dan penyelesaian masalah politik. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan memahami iklim politik di negara asing akan menjadi nilai tambah bagi lulusan Hubungan Internasional yang ingin bekerja sebagai staf kedutaan.

Secara keseluruhan, prospek kerja bagi lulusan Hubungan Internasional di bidang staf kedutaan sangat menjanjikan. Peran dan tanggung jawab yang mereka emban dalam memperkuat hubungan internasional negara sangat penting dan relevan dengan perkembangan global saat ini.


3. Jurnalis

Ilustrasi PERS, media, jurnalis
Ilustrasi PERS, media, jurnalis. (Photo by engin akyurt on Unsplash)

Jurnalis adalah salah satu karier yang menarik bagi lulusan Hubungan Internasional. Sebagai lulusan Hubungan Internasional, mereka memiliki kemampuan analisis yang kuat dalam hal politik dan sosial, serta mampu berkomunikasi dengan baik. Kemampuan untuk berbahasa asing juga merupakan keunggulan yang dimiliki oleh lulusan tersebut.

Sebagai seorang jurnalis, lulusan Hubungan Internasional dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dalam meliput berbagai isu internasional. Mereka dapat menjadi wartawan yang fokus pada masalah politik, ekonomi, atau sosial di tingkat internasional. Dengan kedalaman pengetahuan tentang situasi global, lulusan Hubungan Internasional dapat memberikan laporan yang mendalam dan berimbang tentang berbagai masalah yang sedang terjadi di berbagai negara.

Dalam menjalani karier sebagai jurnalis, lulusan Hubungan Internasional juga dapat memilih untuk bekerja di media massa, seperti surat kabar, majalah, atau stasiun televisi. Selain itu, mereka juga dapat menjadi jurnalis lepas atau kontributor konten untuk media online. Dalam era digital ini, peluang untuk menjadi jurnalis lepas atau memiliki platform media sendiri sangat terbuka lebar.

Secara keseluruhan, prospek kerja sebagai jurnalis bagi lulusan Hubungan Internasional sangat menjanjikan. Dengan kemampuan analisis, komunikasi, dan berbahasa asing yang mereka miliki, mereka dapat menjadi suara yang memberikan pemahaman mendalam tentang isu-isu internasional kepada khalayak.

4. Tenaga Ahli Anggota DPR

Lulusan jurusan Hubungan Internasional memiliki prospek kerja yang luas, salah satunya adalah sebagai Tenaga Ahli Anggota DPR RI. Tenaga ahli anggota DPR merupakan posisi yang penting dalam membantu anggota DPR dalam kegiatan pengambilan keputusan terkait masalah internasional.

Untuk menjadi tenaga ahli anggota DPR, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh lulusan Hubungan Internasional. Pertama, mereka harus memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi dalam bidang Hubungan Internasional atau bidang terkait. Selain itu, keterampilan dalam diplomasi, negosiasi, serta pemahaman yang mendalam tentang masalah politik dan ekonomi internasional juga sangat diperlukan.

Tugas utama tenaga ahli anggota DPR meliputi memberikan saran dan rekomendasi terkait kebijakan luar negeri serta membantu anggota DPR dalam menyusun proposal legislasi yang berhubungan dengan isu internasional. Mereka juga bertugas untuk melakukan riset, analisis, serta mengikuti pertemuan-pertemuan dan konferensi internasional guna memperkuat pemahaman dan pengetahuan terkait kebijakan luar negeri.

Proses seleksi calon tenaga ahli anggota DPR diawali dengan pendaftaran melalui mekanisme yang ditetapkan oleh DPR RI, kemudian proses seleksi melalui beberapa tahapan yang meliputi tes tulis, tes wawancara, dan tinjauan dari anggota DPR terkait. Proses seleksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon tenaga ahli memiliki kualifikasi yang baik dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu internasional.

Dengan bidang studi Hubungan Internasional, lulusan memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam dunia politik dan dipercaya sebagai Tenaga Ahli Anggota DPR RI.

 


5. Government Relations Officer

Kerjasama Tim Kantor
Ilustrasi Staff Kantor Bekerja Bersama Berkolaborasi / by freepik

Pekerjaan Government Relations Officer adalah salah satu prospek yang menjanjikan bagi lulusan Hubungan Internasional. Seorang Government Relations Officer bertanggung jawab dalam membina hubungan antara perusahaan dengan pemerintah dan politisi. Tugas penting dari pekerjaan ini termasuk melakukan diskusi dengan politisi untuk memahami hukum dan peraturan terkini yang berdampak pada operasional perusahaan.

Selain itu, seorang Government Relations Officer juga bertugas dalam memberikan pengajaran lobi kepada karyawan perusahaan. Dalam hal ini, keahlian pemersatu dan kemampuan berkomunikasi yang efektif sangat dibutuhkan. Melalui pendidikan lobi yang disampaikan, para karyawan akan dapat memahami strategi dan taktik untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah serta menjaga kepentingan perusahaan.

Pengetahuan tentang kepentingan Indonesia dan negara asal perusahaan asing juga merupakan aspek yang penting dalam pekerjaan ini. Seorang Government Relations Officer harus mampu memahami dan membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemerintah Indonesia, serta memastikan keberlanjutan keberadaan perusahaan asing di Indonesia. Pengetahuan tentang kebudayaan dan bahasa negara asal perusahaan asing juga akan menjadi keuntungan dalam berkomunikasi dengan pihak perusahaan.

Secara keseluruhan, pekerjaan Government Relations Officer menuntut seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang kepentingan politik, peraturan hukum, dan hubungan bilateral antara Indonesia dan negara asal perusahaan asing. Dengan adanya peran ini, lulusan Hubungan Internasional memiliki prospek yang menjanjikan dalam mengisi peluang karir di dunia kerja yang semakin kompleks dan global.

6. Konsultan Internasional

Konsultan internasional adalah seorang profesional yang berperan dalam memberikan saran dan rekomendasi kepada kliennya terkait dengan masalah yang berkaitan dengan hubungan internasional. Seorang konsultan internasional memiliki tanggung jawab untuk membantu klien dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan berbagai aspek hubungan internasional, seperti manajemen, riset pasar, sumber daya manusia, dan lain-lain.

Dalam bidang manajemen, seorang konsultan internasional dapat membantu klien dalam mengembangkan strategi bisnis yang efektif dan membantu mereka dalam menghadapi perubahan lingkungan internasional yang cepat. Di bidang riset pasar, konsultan internasional dapat membantu klien dalam memahami pasar internasional dan mengidentifikasi peluang bisnis yang potensial. Sedangkan di bidang sumber daya manusia, konsultan internasional dapat membantu klien dalam mencari dan mengelola karyawan yang berpotensi untuk bekerja di lingkungan internasional.

Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa asing dan pengetahuan tentang bisnis dan perdagangan sangat penting dalam profesi ini. Seorang konsultan internasional harus mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak dari berbagai negara, sehingga kemampuan berbahasa asing sangat diperlukan. Selain itu, pengetahuan tentang bisnis dan perdagangan internasional juga diperlukan agar dapat memberikan saran yang tepat kepada klien.

Secara keseluruhan, menjadi seorang konsultan internasional adalah pilihan karier yang menarik bagi lulusan Hubungan Internasional. Tanggung jawab yang meliputi manajemen, riset pasar, sumber daya manusia, dan lain-lain membuat pekerjaan ini menantang dan beragam. Dengan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing dan pengetahuan tentang bisnis dan perdagangan internasional, lulusan Hubungan Internasional memiliki prospek kerja yang cerah dalam profesi ini.

 


7. Dosen

Dosen Mahasiswa
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Dosen dalam bidang Hubungan Internasional memiliki peran yang penting dalam mendukung perkembangan dan kesuksesan mahasiswa dalam studi mereka dan dalam mencapai prospek kerja yang baik setelah lulus. Sebagai pengajar, seorang dosen Hubungan Internasional bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam memahami dan menganalisis isu-isu internasional yang kompleks.

Selain pengajaran, seorang dosen juga berperan sebagai pembimbing akademik bagi mahasiswa. Mereka membantu dalam merencanakan kurikulum yang sesuai dengan minat dan tujuan karir mahasiswa, memberikan saran dalam pemilihan mata kuliah, dan membantu dalam mengatasi kesulitan akademik yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa.

Seorang dosen Hubungan Internasional juga terlibat aktif dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka melakukan penelitian, menulis artikel, dan mempresentasikan hasil penelitian mereka di konferensi akademik. Hal ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pemahaman dan pengetahuan baru dalam bidang Hubungan Internasional.

Selain itu, seorang dosen juga memiliki tanggung jawab dalam pengabdian kepada masyarakat. Mereka dapat terlibat dalam kegiatan seperti memberikan ceramah, menjadi konsultan bagi organisasi internasional, atau terlibat dalam pemberdayaan masyarakat lokal terkait isu-isu internasional.

Secara keseluruhan, peran seorang dosen dalam bidang Hubungan Internasional sangat penting dalam memberikan pengajaran, pembimbingan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan partisipasi dalam pengabdian kepada masyarakat. Dosen yang ahli dan berkomitmen dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prospek karir para lulusan Hubungan Internasional.

8. Interpreter

Seorang interpreter dalam konteks hubungan internasional memiliki peran penting dalam memfasilitasi komunikasi antar negara atau pihak-pihak yang berkomunikasi menggunakan bahasa yang berbeda. Lulusan hubungan internasional memiliki prospek kerja yang baik dalam bidang ini karena pengetahuan mereka tentang isu-isu global dan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antarbangsa.

Sebagai interpreter, seorang lulusan hubungan internasional harus mampu menerjemahkan komunikasi verbal dari satu bahasa ke bahasa lain dengan kemampuan berpikir cepat dan kefasihan dalam minimal dua bahasa. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang bahasa dan budaya dari negara-negara yang terkait dalam percakapan atau negosiasi. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk menjembatani kesenjangan bahasa dan memastikan pemahaman yang akurat dan tidak terdistorsi antara pihak-pihak yang terlibat.

Selain itu, interpreter dalam hubungan internasional juga harus mampu mempertahankan netralitas dalam menerjemahkan dan menyampaikan pesan, tanpa campur tangan dalam konten atau mengubah pandangan pihak-pihak yang terlibat. Mereka harus siap menghadapi tantangan komunikasi yang kompleks dan cepat, serta mampu mempertahankan kefasihan dan presisi dalam menerjemahkan bahwa komunikasi tersebut.

Berdasarkan sifat pekerjaannya yang penting dan kemampuan yang diperlukan, prospek kerja bagi lulusan hubungan internasional sebagai interpreter sangat luas dan beragam. Mereka dapat bekerja di lembaga-lembaga internasional, kedutaan, organisasi non-pemerintah, atau perusahaan multinasional. Dalam era globalisasi ini, kebutuhan akan interpreter yang mahir dalam berpikir cepat dan kefasihan dalam dua bahasa semakin tinggi, sehingga prospek kerja bagi lulusan hubungan internasional dengan spesialisasi ini semakin menjanjikan.


9. Public Relations

London School of Public Relations (LSPR)
Mahasiswa Program studi Ilmu Komunikasi London School of Public Relations (LSPR). (Liputan6/ist)

Seorang Public Relation Officer (PRO) memiliki peran penting dalam bidang hubungan internasional, terutama dalam lingkungan pemerintahan. Tugas utama seorang PRO adalah menjaga hubungan baik antara pemerintah dengan negara lain, organisasi internasional, dan masyarakat internasional secara umum.

Dalam konteks hubungan internasional, seorang PRO bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan pemerintah kepada negara-negara lain dan mempromosikan kepentingan nasional. Mereka juga harus menginformasikan masyarakat internasional tentang kebijakan pemerintah terkait isu-isu global, serta menjawab pertanyaan dan mencari solusi dalam permasalahan yang terkait dengan hubungan bilateral.

Di lingkungan pemerintahan, seorang PRO harus memiliki pemahaman yang baik mengenai politik nasional dan internasional. Mereka juga harus memiliki kemampuan dalam merancang dan melaksanakan strategi komunikasi yang efektif. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa asing dan memiliki pengetahuan tentang budaya serta protokol internasional juga sangat diperlukan.

Lulusan hubungan internasional memiliki keunggulan dalam memahami teori-teori politik internasional, hukum internasional, serta masalah-masalah global. Selain itu, mereka juga memiliki pengalaman dalam merancang dan melaksanakan strategi komunikasi yang efektif, yang sangat berguna dalam pekerjaan sebagai PRO di lingkungan pemerintahan.

Jadi, prospek kerja bagi lulusan hubungan internasional dalam bidang public relations di lingkungan pemerintahan sangat menjanjikan. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, lulusan ini dapat menjadi tenaga ahli yang dibutuhkan dalam menjaga stabilitas hubungan internasional dan memenuhi kepentingan nasional.

10. Konsultan Politik

Konsultan politik merupakan seorang profesional di bidang Hubungan Internasional yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada klien terkait strategi kebijakan politik. Mereka bekerja dengan pemerintah, partai politik, calon pemimpin, atau organisasi politik lainnya. Pekerjaan konsultan politik mencakup analisis kebijakan, perencanaan strategi, dan komunikasi politik.

Sebagai seorang konsultan politik, tanggung jawab utama mereka adalah menyusun strategi dan membangun rekomendasi kebijakan untuk mencapai tujuan politik klien mereka. Hal ini melibatkan analisis mendalam tentang masalah politik, perkembangan sosial, dan dinamika kekuasaan. Dalam prosesnya, konsultan politik juga harus memahami kepentingan dan nilai-nilai klien untuk dapat menghasilkan strategi yang efektif.

Selain itu, konsultan politik juga berperan dalam merancang kampanye politik, termasuk promosi dan komunikasi kebijakan. Hal ini melibatkan penyusunan pesan politik yang efektif, penyebaran informasi melalui media, serta membangun jaringan dan hubungan dengan pemangku kepentingan. Para konsultan politik juga bertanggung jawab dalam mengelola isu-isu politik yang muncul selama kampanye agar dapat mempengaruhi pendapat publik.

Dalam kesimpulannya, konsultan politik dalam bidang Hubungan Internasional memiliki peran penting dalam membantu klien dalam mencapai tujuan politik mereka. Tanggung jawab mereka meliputi penyusunan strategi kebijakan, promosi, dan komunikasi politik. Keahlian mereka dalam menganalisis dinamika politik dan memahami kepentingan klien adalah kunci kesuksesan dalam profesi ini.

 


11. Koordinator Program Non-Profit

Mencari Hewan-Hewan yang Terperangkap Reruntuhan Bangunan Gempa Turki Suriah
Petek Nur Sezer, sukarelawan untuk LSM lokal Haytap, memberi makan anak kucing di Antakya, selatan Turki, di mana banyak hewan terperangkap di reruntuhan setelah gempa 6 Februari, pada 18 Februari 2023. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan luas di Turki selatan dan Suriah utara dan telah menewaskan lebih dari 40.000 orang (AFP/Yasin Akgul)

Dalam dunia kerja, seorang koordinator program non-profit memiliki peran penting dalam menjalankan berbagai kegiatan organisasi non-profit dengan tujuan mencapai misi yang ditetapkan. Lulusan Hubungan Internasional memiliki peluang karier yang baik di dalam peran ini karena desain pendidikan mereka yang berfokus pada pemahaman tentang bagaimana hubungan antarnegara berfungsi.

Sebagai koordinator program non-profit, tugas utama meliputi penggalangan dana untuk mendukung kegiatan organisasi, perencanaan keuangan untuk memastikan penggunaan anggaran yang efektif, serta mengkoordinasikan kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.

Penggalangan dana merupakan aspek penting dalam pekerjaan ini. Seorang koordinator program non-profit harus memiliki keterampilan untuk merancang dan melaksanakan strategi penggalangan dana yang efektif, baik melalui donasi individu, sponsor perusahaan, ataupun mendapatkan hibah. Selain itu, perencanaan keuangan yang baik juga menjadi tanggung jawab mereka untuk memastikan bahwa sumber daya tersedia untuk menjalankan program-program organisasi dengan lancar.

Selain itu, koordinator program non-profit juga bertanggung jawab untuk menjangkau komunitas dan menciptakan kemitraan strategis. Mereka berperan dalam menjalin hubungan dengan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk mempromosikan program organisasi serta menarik lebih banyak dukungan dan partisipasi.

Dukungan teknis juga menjadi bagian dari peran koordinator program non-profit. Mereka perlu memahami dan memanfaatkan teknologi yang relevan untuk mengelola program-program organisasi dengan lebih efisien, seperti pengelolaan basis data, platform komunikasi online, dan jejaring media sosial.

Dalam kesimpulannya, menjadi koordinator program non-profit adalah peluang karier menarik bagi lulusan Hubungan Internasional. Mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk mengambil peran ini dengan tanggap dan efektif.

12. Agen atau Staf Badan Intelijen

Agen atau staf badan intelijen memiliki peran penting dalam menjaga keamanan nasional suatu negara. Tugas mereka meliputi mengumpulkan dan menganalisis data keamanan nasional, membuat laporan dan mengevaluasi hasilnya, serta menentukan tingkat bahaya yang mungkin terjadi pada negara.

Salah satu tugas utama agen intelijen adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan keamanan nasional. Mereka bekerja secara rahasia dan berusaha untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber, baik itu melalui rekayasa sosial, pemasangan alat-alat mata-mata, maupun dengan cara lainnya. Setelah data berhasil dikumpulkan, staf intelijen kemudian menganalisisnya untuk menentukan kecenderungan dan ancaman yang mungkin terjadi.

Laporan adalah salah satu hasil kerja agen atau staf badan intelijen. Mereka membuat laporan berdasarkan hasil analisis data yang mereka kumpulkan. Laporan ini berisi informasi tentang pergerakan pihak asing yang mencurigakan, rencana teroris, dan ancaman lainnya yang berkaitan dengan keamanan nasional. Hasil laporan tersebut juga melibatkan penentuan tingkat bahaya yang mungkin terjadi pada negara.

Dengan peran dan tugas tersebut, agen atau staf badan intelijen memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional suatu negara. Melalui kegiatan mereka dalam mengumpulkan dan menganalisis data keamanan nasional, membuat laporan, serta menentukan tingkat bahaya, mereka berkontribusi dalam membantu pemerintah dalam membuat keputusan yang dapat menghasilkan kebijakan yang efektif untuk meminimalisir risiko dan ancaman yang mungkin terjadi pada negara.

13. Analis Kebijakan Internasional

Analisis kebijakan internasional adalah pekerjaan yang sangat krusial dalam memahami, menafsirkan, dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan sistem politik internasional. Seorang analis kebijakan internasional bertanggung jawab dalam mempelajari karakteristik dan tren di dunia internasional, serta memahami dampaknya terhadap negara atau wilayah tertentu.

Seorang analis kebijakan internasional harus mampu memahami sistem politik internasional dengan baik, termasuk lembaga-lembaga internasional, perjanjian-perjanjian, dan dinamika hubungan antarnegara. Mereka juga harus memahami peran legislasi dalam implementasi kebijakan internasional. Dalam hal ini, analis kebijakan internasional melakukan penelitian dan analisis mendalam untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berkualitas.

Tanggung jawab utama seorang analis kebijakan internasional adalah melakukan evaluasi program dan kebijakan yang telah diterapkan dalam skala internasional. Mereka menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur efektivitas kebijakan tersebut dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.

Dalam mengemban tugasnya, seorang analis kebijakan internasional harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun tertulis. Mereka sering kali harus berkoordinasi dengan aktor-aktor lain di tingkat nasional maupun internasional, seperti lembaga pemerintah, perwakilan diplomatik, dan masyarakat sipil.

Secara keseluruhan, prospek karier bagi lulusan Hubungan Internasional untuk menjadi analis kebijakan internasional cukup menjanjikan. Seiring dengan meningkatnya globalisasi dan kompleksitas hubungan internasional, permintaan akan analis kebijakan internasional yang kompeten terus meningkat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya