Daftar 27 Misi Diplomatik Asing yang Terancam Ditutup Donald Trump, Termasuk Konsulat di Indonesia

Pemerintahan Donald Trump berencana menutup 27 misi diplomatik asing, termasuk 10 kedutaan besar dan 17 konsulat, yang berpotensi berdampak pada efisiensi dan anggaran Departemen Luar Negeri AS.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 22 Apr 2025, 19:45 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 19:45 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval, Gedung Putih, Selasa (4/2/2025).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AP Photo/Evan Vucci)... Selengkapnya

Liputan6.com, Washington D.C - Rencana kontroversial berhembus dari pemerintahan Donald Trump: penutupan hingga 27 misi diplomatik di berbagai negara. Informasi ini mengejutkan banyak pihak, mengingat dampaknya yang luas terhadap hubungan internasional Amerika Serikat.

Laporan MSN yang diperoleh "The New York Times" dan dikutip Selasa (22/4/2025) menyebut, penutupan misi diplomatik asing AS meliputi 10 kedutaan besar dan 17 konsulat termasuk yang berada di Indonesia. Upaya ini dianggap sebagai bagian dari upaya efisiensi dan pemotongan anggaran Departemen Luar Negeri AS hingga hampir 50%.

Dokumen memo internal yang diperoleh The New York Times menyebut isinya mengusulkan agar tugas-tugas kedutaan besar yang ditutup diambil alih oleh kantor-kantor negara tetangga. The New York Times melaporkan bahwa penulis catatan tersebut juga mengusulkan untuk mengurangi atau menghilangkan keberadaan kedutaan besar AS di Mogadishu, Somalia, dan menutup Pusat Dukungan Diplomatik Baghdad di Irak, serta mengurangi biaya untuk kantor-kantor diplomatik di Baghdad dan Erbil. Mereka juga mengusulkan untuk menggabungkan kantor-kantor ke satu lokasi di negara-negara dengan banyak konsulat, seperti Jepang dan Kanada.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce menolak mengomentari dokumen internal dan rencana pemotongan drastis di Departemen Luar Negeri.

Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi mengenai tanggal penutupan, namun rumor ini telah memicu spekulasi dan kekhawatiran di berbagai negara.

Berikut ini daftar 27 misi yang dikabarkan jadi target penutupan oleh pemerintah Donald Trump, mengutip FirstPost.com:

  1. Afrika: Republik Afrika Tengah
  2. Afrika: Eritrea
  3. Afrika: Gambia
  4. Afrika: Lesotho
  5. Afrika: Republik Kongo
  6. Afrika: Sudan Selatan
  7. Eropa: Luksemburg
  8. Eropa: Malta
  9. Karibia: Grenada
  10. Kawasan Samudra Hindia: Maladewa
  11. Prancis: Bordeaux
  12. Prancis: Lyon
  13. Prancis: Marseille
  14. Prancis: Rennes
  15. Prancis: Strasbourg
  16. Jerman: Düsseldorf
  17. Jerman: Leipzig
  18. Bosnia-Herzegovina: Mostar 
  19. Bosnia-Herzegovina: Banja Luka
  20. Thessaloniki (Yunani)
  21. Florence (Italia)
  22. Ponta Delgada (Portugal)
  23. Edinburgh (Skotlandia)
  24. Douala (Kamerun)
  25. Medan (Indonesia)
  26. Durban (Afrika Selatan)
  27. Busan (Korea Selatan)

Pemotongan 10% Jaringan Diplomasi AS

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS)
Ilustrasi diplomasi Amerika Serikat (AS). (Freepik)... Selengkapnya

Menurut Lowy Institute’s Global Diplomacy Index, AS saat ini mengoperasikan 271 misi diplomatik (kedutaan dan konsulat) di seluruh dunia pada 2023. Jika usulan ini disetujui, akan terjadi pemotongan sekitar 10% dari total kantor perwakilan AS di luar negeri.

The Times melaporkan bahwa penutupan kedutaan dan konsulat akan "menghambat kerja sebagian besar lembaga federal," termasuk CIA, yang biasanya menempatkan agennya di kedutaan dengan kedutan diplomatik.

"Kedutaan menjadi markas bagi perwakilan militer, intelijen, penegak hukum, kesehatan, perdagangan, keuangan, dan lembaga lainnya," jelas laporan tersebut.

Kekhawatiran terbesar adalah "kehilangan ruang diplomatik vital yang bisa diambil alih oleh China," yang saat ini mengoperasikan 274 misi luar negeri menurut data Lowy Institute.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya