Liputan6.com, Jakarta Rubel adalah mata uang Rusia yang resmi. Mata uang ini memiliki kode RUB dan simbol ₽. Satu Rubel Rusia setara dengan Rp182.60 (IDR) atau seratus delapan puluh dua Rupiah Indonesia. Sejarah Rubel dimulai pada abad ke-13, ketika koin pertamanya dikeluarkan oleh Pangeran Dimitri Donskoi dari Moskow. Sejak saat itu, Rubel telah menjadi simbol dari kekuatan dan stabilitas ekonomi Rusia.
Baca Juga
Advertisement
Rubel terdiri dari kertas dan koin. Koin Rubel memiliki nilai 1 dan 5 Rubel, sementara kertas Rubel memiliki nilai 10, 50, 100, 500, 1000, 2000, dan 5000 Rubel. Mata uang Rusia (RUB) baik itu kertas dengan nilai yang lebih tinggi biasanya digunakan untuk transaksi besar, sedangkan koin digunakan untuk jumlah yang lebih kecil.
Mata uang Rusia seperti halnya mata uang negara lain, di mana memiliki nilai tukar yang fluktuatif terhadap mata uang asing. Nilai tukar Rubel dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi ekonomi Rusia, harga minyak dan stabilitas politik global. Tidak hanya digunakan di Rusia, Rubel juga digunakan secara resmi di dua negara lainnya, yaitu Belarus dan Transnistria.
Berikut ini fakta menarik mata uang Rusia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).Â
Mata Uang Rusia
Rubel adalah mata uang Rusia yang memiliki sejarah panjang, di mana jadi mata uang kedua tertua yang masih beredar hingga saat ini setelah pound Inggris. Dalam sistemnya, 1 rubel terdiri dari 100 kopek atau sen. Saat ini, kurs nilai mata uang Rusia terhadap rupiah berada di sekitar Rp 182 untuk setiap 1 rubel, namun angka ini dapat berubah mengikuti fluktuasi permintaan dan penawaran dari kedua mata uang tersebut.
Mata uang Rusia telah digunakan sejak abad ke-13 dan telah mengalami sejumlah penyesuaian selama masa itu, termasuk beberapa kali revaluasi dan devaluasi. Perubahan terkini terjadi sebelum jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1992, dan selama redenominasi pada tahun 1998. Redenominasi tahun 1998 menghasilkan satu rubel baru senilai 1.000 rubel lama. Dalam beberapa tahun terakhir, nilai tukar mata uang Rusia secara umum sangat dipengaruhi oleh harga komoditas global, khususnya harga minyak, karena ekonomi Rusia sangat tergantung pada ekspor minyak, gas ala dan sumber daya alam lainnya.
Pada akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015, mata uang Rusia mencapai rekor terendah terhadap dolar dan euro, karena investor meninggalkan aset-aset Rusia di tengah ketidakpastian dan risiko. Sebelum peristiwa ini, nilai tukarnya berkisar sekitar 30 rubel terhadap dolar. Namun, setelah invasi, nilai tersebut melonjak menjadi 50-60 rubel per dolar, dan bertahan pada level tersebut selama beberapa tahun.
Advertisement
Uang Rubel dan Negara yang Menggunakannya
Uang Kertas Rubel Rusia
- 5 rubel: Gambar Monumen Millennium of Russia dan Tembok Benteng
- 10 rubel: Gambar Jembatan Komunalny dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Krasnoyarsk
- 50 rubel: Gambar Patung Kolom Rostral dan Gedung Bursa Saham Lama Saint Petersburg dan Kolom Rostral
- 100 rubel: Gambar Quadriga dan Teater Bolshoi
- 200 rubel: Gambar Monumen Kapal Tenggelam dan Bangunan Chersonesus
- 500 rubel: Gambar Monumen untuk Peter the Great dan Biara Solovetsky
- 1000 rubel: Gambar Monumen untuk Yaroslav I the Wise dan Gereja John the Baptist
- 2000 rubel: Gambar Jembatan Russky dan Kosmodrom Vostochny
- 5000 rubel: Gambar Monumen untuk Nikolay Muracyov-Amursky dan Jembatan Khabarovsk
Negara yang Menggunakan Mata Uang Rubel
1. Rusia: Rusia beralih ke mata uang Rubel pada tahun 1991 setelah menghentikan Rubel Uni Soviet. Awalnya, denominasi Rubel Rusia berkisar antara 5.000 hingga 10.000. Mata uang ini telah mengalami fluktuasi nilai tukar yang signifikan seiring berjalannya waktu, termasuk penguatan tajam dan pelemahan terhadap dolar dan euro pada tahun 2023.
2. Belarusia: Rubel Belarus, yang terbagi menjadi 100 kopek dengan simbol Br, mulai digunakan pada Mei 1992. Sejak itu, mata uang ini telah mengalami tiga kali perubahan, dengan perubahan kode ISO 4217 dari BYB, BYR, hingga BYN.
3. Transnistria: Mata uang Rubel Transnistria digunakan di wilayah ini, meskipun tidak memiliki kode ISO 4217 karena Transnistria tidak diakui secara internasional.
4. Abkhazia: Wilayah otonom di Georgia barat laut ini menggunakan Rubel Rusia sebagai mata uangnya, karena bergantung pada Rusia dan hanya diakui oleh beberapa negara.
5. Ossetia Selatan: Negara bagian ini, yang merdeka pada tahun 1990 dengan bantuan Rusia, juga menggunakan Rubel Rusia sebagai mata uangnya.
Â
Â
Â
Fakta Mengenai Mata Uang Rubel Rusia
1. Sejarah Rubel Rusia
Mata uang Rubel Rusia memperlihatkan sejarah yang panjang dan beragam. Riwayatnya dimulai sejak abad ke-13, di mana Rubel pertama kali digunakan sebagai alat pembayaran dengan denominasi berat perak. Pada tahun 1704, Raja Tsar Peter I memperkenalkan Rubel perak tersebut. Namun, evolusi Rubel tidak berhenti di situ. Pada tahun 1897, Rubel perak digantikan oleh mata uang standar emas yang dikenal sebagai Rubel emas.
Reformasi mata uang yang signifikan terjadi pada tahun 1922-1923, di mana Rubel emas dialihkan menjadi chervonet. Namun, keputusan tersebut berubah kembali setelah Perang Dunia II pada tahun 1947. Pada masa pasca perang, Bank Sentral Rusia diberikan kewenangan untuk menerbitkan uang kertas dan koin yang dikenal sebagai Rubel Rusia. Mata uang ini mulai beredar setelah runtuhnya Uni Soviet, di mana nilai tukarnya mencapai 1.000 banding 1 terhadap mata uang Uni Soviet pada akhir tahun 1990-an.
2. Pecahan Mata Uang Rubel
Rubel ditulis dalam alfabet Rusia sebagai рубль dan memiliki simbol ₽1. Pecahan mata uang Rubel terdiri dari koin dan uang kertas. Saat ini, beberapa pecahan mata uang koin yang beredar termasuk 1₽, 2₽, 5₽, dan 10₽. Sedangkan untuk pecahan uang kertas, tersedia 5₽, 10₽, dan 50₽.
3. Gambar pada Rubel Rusia
Uang kertas Rubel Rusia sering menampilkan gambar tokoh-tokoh bersejarah Rusia, bangunan-bangunan penting, dan simbol-simbol nasional. Contohnya, uang kertas 100 Rubel menampilkan gambar Gambar Quadriga dan Teater Bolshoi, sementara 50 Rubel menampilkan gambar Patung Kolom Rostral dan Gedung Bursa Saham Lama Saint Petersburg dan Kolom Rostral.Â
4. Rubel Rusia dan Inflasi
Rubel Rusia telah mengalami inflasi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1998, tingkat inflasi bahkan mencapai 84%, namun pemerintah Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan mata uangnya. Pada tahun 2014, nilai tukar Rubel terhadap dolar AS mengalami penurunan drastis sebagai akibat dari sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat sebagai tanggapan terhadap aneksasi Krimea oleh Rusia. Namun, sejak itu, nilai tukar Rubel telah mengalami stabilisasi bahkan kenaikan kembali dalam beberapa tahun terakhir.
Advertisement