Sejarah Penemuan Eskalator, yang Tertua Ada di New York

Eskalator modern dirancang untuk mengangkut orang dengan cara yang lebih praktis daripada tangga konvensional.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 13 Agu 2024, 15:15 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 15:15 WIB
Ilustrasi eskalator
Ilustrasi (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta Eskalator atau yang sering disebut sebagai tangga berjalan, merupakan salah satu inovasi teknologi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, terutama di gedung-gedung bertingkat tinggi seperti pusat perbelanjaan. Dengan desain yang sederhana namun efektif, eskalator memungkinkan pergerakan vertikal yang mulus dari satu lantai ke lantai lainnya. Alat ini mempermudah mobilitas tanpa perlu mengandalkan tenaga fisik untuk naik atau turun tangga.

Sejarah perkembangan eskalator dimulai pada akhir abad ke-19 sebagai solusi transportasi yang efisien untuk mengatasi tantangan mobilitas di ruang vertikal. Eskalator modern dirancang untuk mengangkut orang dengan cara yang lebih praktis daripada tangga konvensional. Alih-alih mengharuskan pengguna untuk berjalan, anak tangga pada eskalator bergerak secara mekanik, sehingga mereka dapat dengan nyaman berdiri dan bergerak tanpa usaha tambahan.

Dengan kemampuan untuk mengangkut sekitar 1.000 orang per jam, eskalator modern tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga efisiensi dalam ruang publik yang padat. Teknologi ini telah menjadi bagian integral dari desain bangunan modern, menciptakan alur lalu lintas yang lebih baik dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berpindah antar lantai. Berikut ulasan lebih lanjut tentang eskalator yang Liutan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/8/2024).

Penemuan Eskalator

5 Fakta Unik Terciptanya Eskalator yang Belum Banyak Orang Tahu, Ada Sejak 1892
Di Shanghai Ocean Aquarium, pengunjung dapat menjelajahi dunia bawah laut dengan nyaman menggunakan eskalator ini. (Sumber: Thyssenkrupp)

Sejarah penemuan eskalator dimulai dari eksperimen awal dan inovasi yang dilakukan oleh beberapa tokoh kunci. Eskalator yang secara sederhana merupakan tangga berjalan vertikal yang bergerak otomatis berkat motor listrik, pertama kali ditemukan oleh Jesse Wilfred Reno, seorang ilmuwan Amerika. 

Pada akhir abad ke-19, Reno memperkenalkan konsep ini dengan mematenkan perangkatnya yang disebut "inclined elevator." Temuan ini adalah terobosan signifikan karena menggunakan motor listrik sebagai penggerak, menggantikan metode tradisional yang mengandalkan tenaga manusia atau hewan.

Namun sebelum Reno, ada tokoh lain yang juga berperan dalam sejarah eskalator. Nathan Ames dari Saugus pernah merancang sebuah konsep eskalator, tetapi rancangan tersebut tidak pernah direalisasikan. Kesempatan ini kemudian diambil alih oleh Reno, yang berhasil mewujudkan dan mematenkan desainnya.

Rancangan Reno memiliki fitur yang sangat penting berupa anak tangga bergerak secara mekanik berkat sistem ban berjalan tanpa ujung. Ini adalah bentuk awal dari eskalator yang kita kenal. Namun, inovasi tidak berhenti di situ. Charles D. Seeberger kemudian muncul dengan klaim sebagai penemu eskalator. Eskalator buatan Seeberger memiliki perbedaan mendasar; ia melengkapi desainnya dengan pijakan kaki yang mirip tangga, menjadikannya lebih efisien dan nyaman digunakan.

Pada tahun 1899, Seeberger bergabung dengan perusahaan Otis, yang mendukung pengembangan dan penerapan eskalator dalam skala yang lebih luas. Eskalator rancangan Seeberger ini diperkenalkan secara publik pada Paris Exhibition tahun 1900. Desain Seeberger-lah yang menjadi cikal bakal eskalator modern yang sering kita temui di mall atau pusat perbelanjaan saat ini.

Dengan evolusi desain dari Reno hingga Seeberger, eskalator telah berkembang menjadi alat transportasi vertikal yang efisien, mengubah cara kita bergerak di gedung-gedung tinggi dan meningkatkan kenyamanan dalam ruang publik.

Eskalator Tertua di Dunia

5 Fakta Unik Terciptanya Eskalator yang Belum Banyak Orang Tahu, Ada Sejak 1892
Model eskalator paling awal mengharuskan operator untuk memutar dengan tangan. (Sumber: Thyssenkrupp)

Eskalator tertua di dunia terletak di Coney Island, New York, dan dibangun pada tahun 1900. Eskalator ini awalnya dipasang di Steeplechase Park, sebuah taman hiburan yang populer pada masa itu. Fungsinya adalah untuk mengangkut pengunjung dari trotoar ke atraksi utama taman dengan lebih mudah dan efisien.

Pada awal abad ke-20, Coney Island adalah pusat hiburan yang ramai dengan pantai dan taman hiburan. Eskalator ini menjadi salah satu daya tarik utama karena mampu memindahkan banyak orang dengan cepat dan tanpa usaha. Meski desainnya sederhana, berupa tangga dan pegangan tangan dari kayu serta motor yang terlihat jelas, eskalator ini merupakan terobosan besar pada zamannya.

Seiring waktu, eskalator ini telah mengalami berbagai perbaikan dan renovasi untuk tetap berfungsi dengan baik. Meskipun telah melalui banyak perubahan dan tantangan selama lebih dari seratus tahun, eskalator ini masih berdiri kokoh dan beroperasi hingga saat ini, menarik pengunjung dari seluruh dunia yang ingin melihat teknologi lama ini.

Eskalator ini bukan hanya penting karena usianya, tetapi juga karena mewakili kemajuan dalam teknologi transportasi vertikal. Ia menunjukkan bagaimana cara kita bergerak di gedung-gedung berubah dengan munculnya perangkat yang memudahkan perpindahan orang dalam jumlah besar.

Eskalator Terpanjang di Dunia

Eskalator, Moda Transportasi Alternatif di The Central Mid Levels
Central Mid Levels, sebuah pemukiman di Hongkong terdapat eskalator yang memiliki panjang lebih dari 800 meter. (Foto: Amusingplanet)

Menjulang tinggi dan membentang sepanjang 800 meter, dengan ketinggian mencapai 135 meter, Central-Mid-Levels Escalator di Hong Kong menjadi eskalator terpanjang di dunia. Diresmikan pada Oktober 1993, eskalator ini dibangun dengan tujuan untuk mempermudah pergerakan di area yang berbukit dan padat penduduk. Ketinggian dan panjangnya yang tidak lazim menjadikannya sebuah ikon yang menarik perhatian dari berbagai kalangan.

Central-Mid-Levels Escalator bukanlah sebuah eskalator tunggal yang membentang sepanjang jalan. Fasilitas ini terdiri dari 20 eskalator dan 3 moving walkway yang saling terhubung, membantuk jaringan transportasi vertikal yang kompleks. Pengunjung yang ingin menggunakan seluruh fasilitas ini akan melewati 14 pintu masuk dan keluar, setiap pintu memberikan akses ke berbagai atraksi menarik sepanjang rute eskalator.

Central-Mid-Levels Escalator membawa siapapun yang menggunakannya melewati berbagai tempat menarik seperti museum, toko barang antik, pasar tradisional, gedung bersejarah, serta kawasan wisata kuliner. Pintu masuk paling bawah terletak di 100 Queen’s Road Central, di mana pengunjung dapat mengakses berbagai obyek wisata utama, sementara pintu keluar paling atas berada di Conduit Road, Western District.

Untuk merasakan seluruh panjang eskalator, membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 25 menit dari bawah hingga atas. Selama perjalanan ini, penggua dapat menikmati pemandangan yang bervariasi dari suasana perkotaan yang sibuk hingga lingkungan yang lebih tenang di puncak.

Eskalator Pertama di Indonesia

Mengisi Libur Lebaran 2022 di Pusat Perbelanjaan
Warga memanfaatkan waktu berlibur lebaran dengan mengunjungi Sarinah Jakarta, Jumat (6/5/2022). Warga Jakarta dan sekitarnya mengisi libur Idul Fitri 1443 H untuk berjalan jalan dan berekreasi bersama keluarga ke Mall dan tempat-tempat wisata di Ibu Kota. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mall Sarinah, yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta, merupakan landmark bersejarah dalam dunia perbelanjaan di Indonesia. Diresmikan pada 15 Agustus 1966, Sarinah tidak hanya dikenal sebagai mall pertama di Indonesia tetapi juga sebagai tempat di mana teknologi modern seperti eskalator pertama kali diperkenalkan di tanah air.

Setelah mengalami renovasi besar-besaran sejak 2020, Sarinah kini menyuguhkan tampilan yang lebih estetik dan modern, namun tetap memelihara beberapa elemen bersejarah dari masa lalu. Salah satu yang patut dicatat adalah keberadaan eskalator pertama di Indonesia yang masih dipertahankan meskipun tidak lagi beroperasi. 

Eskalator kecil dan sempit ini merupakan saksi bisu dari sejarah panjang mall Sarinah. Meskipun sekarang telah digantikan oleh dua tangga berjalan baru, eskalator yang legendaris ini tetap menjadi simbol penting dari inovasi awal dalam fasilitas publik di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya