Partai Buruh Indonesia, Kebangkitan Politik Kelas Pekerja di Tengah Tantangan Nasional

Pelajari sejarah lengkap Partai Buruh Indonesia, profil partai, visi misi, dan peran pentingnya dalam memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia. Temukan informasi terkini tentang Partai Buruh Indonesia di sini.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 06 Sep 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 12:30 WIB
Partai Buruh
Pasangan bakal calon gubernur Banten dan bakal calon wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi mengantongi rekomendasi dari Partai Buruh untuk maju pada Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Banten 2024. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta Partai Buruh Indonesia kembali muncul dalam kancah politik nasional setelah sempat vakum beberapa tahun. Partai ini dibentuk kembali pada tanggal 5 Oktober 2021, sebagai hasil dari Kongres ke-4 Partai Buruh yang diadakan di Jakarta. Meskipun membawa nama yang sama, Partai Buruh saat ini berbeda dengan versi sebelumnya, baik dalam hal dukungan organisasi buruh maupun platform perjuangannya. Artikel ini akan membahas profil lengkap Partai Buruh Indonesia serta sejarah perjalanannya di dunia politik Indonesia.

Partai Buruh Indonesia memiliki akar sejarah yang kuat dalam perjuangan hak-hak buruh di Indonesia. Partai ini awalnya didirikan pada tahun 1998 oleh Muchtar Pakpahan dengan nama "Partai Buruh Nasional." Partai ini muncul sebagai bagian dari semangat reformasi yang berkembang setelah jatuhnya Presiden Soeharto. Muchtar Pakpahan, seorang aktivis buruh terkemuka, menjadi sosok sentral dalam pendirian partai ini.

Pada tahun 2004, Partai Buruh Nasional berganti nama menjadi "Partai Buruh Sosial Demokrat." Namun, partai ini tidak mampu mencapai kesuksesan yang signifikan dalam pemilihan umum, dan pada tahun 2014 serta 2019, Partai Buruh absen dari kancah politik nasional.

Kebangkitan kembali Partai Buruh pada tahun 2021 dipicu oleh ketidakpuasan yang meluas di kalangan serikat buruh terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Banyak serikat buruh merasa bahwa undang-undang ini mengancam hak-hak pekerja yang telah lama diperjuangkan. Hal ini mendorong mereka untuk berkumpul kembali dan membentuk Partai Buruh yang baru.

Simak sejarah Partai Buruh Indonesia beserta perjuangan mereka di bidang politik, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (6/9/2024).

Sejarah dan Perkembangan Partai Buruh Indonesia

Awal Pendirian dan Perkembangan Partai Buruh (1998-2014)

Partai Buruh pertama kali didirikan pada 28 Agustus 1998, beberapa bulan setelah lengsernya Presiden Soeharto. Di bawah kepemimpinan Muchtar Pakpahan, Partai Buruh Nasional terlibat dalam pemilu 1999, namun tidak meraih hasil yang memuaskan. Pada tahun 2004, partai ini berganti nama menjadi Partai Buruh Sosial Demokrat dan kembali mencoba peruntungannya dalam pemilu, namun hasilnya tetap tidak memuaskan.

Keterlibatan Partai Buruh dalam politik nasional terhenti pada tahun 2014 dan 2019 ketika mereka tidak mengikuti pemilu. Namun, momentum reformasi serikat buruh yang dipicu oleh pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja membawa Partai Buruh kembali ke panggung politik nasional pada tahun 2021.

Kebangkitan Kembali Partai Buruh (2021)

Pada 4-5 Oktober 2021, Partai Buruh menggelar Kongres ke-4 yang menghasilkan pembentukan kembali partai ini dengan struktur yang lebih kuat. Said Iqbal, seorang tokoh buruh terkemuka dan Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), terpilih sebagai Presiden Partai Buruh yang baru. Kongres ini juga dihadiri oleh lebih dari 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional, forum guru, tenaga kerja honorer, serta organisasi petani dan nelayan.

Partai Buruh yang baru ini didukung oleh berbagai organisasi serikat buruh yang besar, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Serikat Petani Indonesia (SPI). Dukungan dari banyak organisasi buruh ini menandai perbedaan mencolok antara Partai Buruh yang baru dengan versi lamanya, yang hanya didukung oleh satu organisasi serikat buruh.

Partai Buruh dalam Pemilu 2024

Setelah resmi dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Desember 2022, Partai Buruh siap berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Partai ini mendapatkan nomor urut 6 dalam pemilihan umum. Untuk pemilu legislatif, Partai Buruh mencalonkan lebih dari 580 calon anggota DPR, 1.888 calon anggota DPRD Provinsi, dan 13.500 calon anggota DPRD Kabupaten/Kota.

Kampanye Partai Buruh dalam Pemilu 2024 berfokus pada demografi kalangan pekerja, menggunakan pendekatan langsung melalui program seperti 'Sasapa' (Salam Satu Pabrik) dan 'Sasatu' (Salam Satu Pintu).

Visi, Misi, dan Platform Perjuangan Partai Buruh

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Absen di Acara May Day Fiesta 2023
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengonfirmasi bahwa bakal capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan tidak hadir dalam acara peringatan hari buruh internasional atau May Day Fiesta 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Senin 1 Mei 2023. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Visi dan Misi Partai Buruh

Visi utama Partai Buruh adalah mewujudkan Indonesia sebagai negara sejahtera atau "welfare state." Dalam visi ini, Partai Buruh menekankan tiga prinsip utama, yaitu kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil dan merata, serta tanggung jawab publik.

Partai Buruh memiliki 13 sasaran kerja utama, yang mencakup kedaulatan rakyat, jaminan sosial, kedaulatan pangan, upah yang layak, dan perlindungan hak-hak pekerja.

Platform Perjuangan

Partai Buruh memiliki berbagai program kerja dan tuntutan yang pro-rakyat dan pro-buruh, di antaranya adalah:

  1. Pencabutan UU Cipta Kerja (UU No. 11 Tahun 2020)
  2. Penghentian sistem outsourcing dan kontrak kerja tanpa batas
  3. Mendorong undang-undang yang menjamin upah layak dan jam kerja manusiawi
  4. Reformasi agraria dan kedaulatan pangan
  5. Perlindungan buruh perempuan dan hak-hak pekerja lainnya

Selain itu, Partai Buruh juga memperjuangkan peningkatan jaminan sosial, seperti jaminan kesehatan, pensiun, kecelakaan kerja, dan jaminan pengangguran.

Struktur Kepengurusan Partai Buruh (2021-2026)

Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo
Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, memberikan keterangan usai aksi (Ist)

Berikut adalah struktur kepengurusan Partai Buruh untuk periode 2021-2026:Presiden: Said Iqbal

Wakil Presiden: Agus Supriyadi

Sekretaris Jenderal: Ferri Nurzarli

Bendahara Umum: Luthano Budyanto

Ketua Majelis Nasional: Agus Ruli Ardiansyah

Ketua Mahkamah: Riden Hatam Aziz

Ketua Badan Pendiri / Majelis Rakyat: Sony Pudjisasono

Partai Buruh Indonesia telah mengalami perjalanan panjang sejak pertama kali didirikan pada tahun 1998. Setelah sempat vakum, partai ini kembali bangkit pada tahun 2021 dengan dukungan dari berbagai organisasi serikat buruh yang kuat. Partai Buruh berfokus pada perjuangan hak-hak pekerja dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pro-rakyat dan pro-buruh. Dengan visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara sejahtera, Partai Buruh siap berperan aktif dalam politik nasional, terutama dalam Pemilu 2024.

Sebagai partai yang berakar kuat dalam gerakan buruh, Partai Buruh Indonesia memiliki potensi untuk menjadi suara penting bagi pekerja dan masyarakat marjinal di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya