Apakah TV Digital Perlu Antena? Jangan Kaget, Ini Penjelasan Lengkapnya

Apakah TV digital perlu antena? simak penjelasan di bawah ini.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 23 Sep 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 12:30 WIB
antena TV
antena TV (sumber: WikiHow)

Liputan6.com, Jakarta Apakah TV digital perlu antena? Dalam era transisi menuju siaran televisi digital, banyak pertanyaan muncul seputar perangkat yang diperlukan, untuk menikmati tayangan dengan kualitas yang lebih baik ini. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah mengenai kebutuhan antena dalam sistem penerimaan TV digital. Meskipun teknologi siaran telah berkembang pesat, peran antena sebagai komponen fundamental dalam menangkap sinyal tetap tidak tergantikan.

Apakah TV digital perlu antena? Siaran TV digital yang menawarkan kualitas gambar dan suara yang jauh lebih baik dibandingkan siaran analog, mengirimkan data dalam bentuk sinyal digital melalui gelombang udara. Proses ini memerlukan perangkat penerima yang mampu menerjemahkan sinyal digital tersebut, menjadi gambar dan suara yang dapat dinikmati pemirsa. Baik menggunakan televisi analog yang telah dilengkapi dengan set top box maupun televisi digital dengan penerima DVB-T2 bawaan, keduanya tetap membutuhkan antena sebagai 'jembatan' untuk menangkap sinyal dari pemancar.

Antena berfungsi sebagai gerbang pertama dalam proses penerimaan siaran TV digital. Ia berperan penting dalam menangkap gelombang elektromagnetik yang membawa data digital dari stasiun pemancar. Tanpa antena yang tepat, bahkan perangkat penerima terbaik pun tidak akan mampu menampilkan siaran dengan baik. Jenis antena yang digunakan dapat bervariasi, mulai dari antena dalam (indoor) hingga antena luar (outdoor), tergantung pada lokasi dan kekuatan sinyal di area tersebut. 

Apakah TV digital perlu antena? Penting untuk dipahami bahwa transisi ke TV digital bukan berarti menghilangkan kebutuhan akan antena, melainkan mungkin justru meningkatkan pentingnya komponen ini. Dalam sistem digital, kualitas sinyal yang diterima sangat memengaruhi hasil akhir tayangan. Sinyal yang lemah atau terganggu dapat menyebabkan gambar yang terputus-putus atau bahkan hilang sama sekali, berbeda dengan sistem analog di mana kualitas gambar mungkin menurun tetapi masih dapat ditonton.

Berikut ini penjelasan mengenai apakah TV digital perlu antena yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (23/9/2024).

Apakah TV Digital Perlu Antena?

Ilustrasi TV Digital
Ilustrasi TV Digital. Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay

Pertanyaan mengenai apakah televisi digital memerlukan antena meskipun telah menggunakan set top box sering kali muncul, terutama di kalangan masyarakat yang terdampak oleh program migrasi siaran dari TV analog ke TV digital, yang dikenal dengan istilah Analog Switch Off (ASO). Seperti yang telah diketahui, masyarakat di wilayah yang terpengaruh oleh ASO kini hanya dapat menikmati siaran digital, sehingga televisi analog mereka menjadi tidak berfungsi lagi. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana cara menonton siaran TV digital dengan baik.

Ada dua pilihan utama untuk menikmati siaran TV digital. Pertama, seseorang dapat beralih sepenuhnya ke televisi digital. Alternatif lain yang lebih ekonomis, adalah menggunakan perangkat tambahan yang disebut set top box (STB), yang dapat dipasang pada televisi analog yang sudah ada. Dengan bantuan STB, televisi analog yang umum digunakan di masyarakat dapat menampilkan siaran digital tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk membeli televisi baru. Secara mendasar, set top box berfungsi untuk menerima sinyal digital dari antena, kemudian mengonversi sinyal tersebut agar dapat ditampilkan di televisi analog.

Namun, pertanyaan penting yang muncul adalah apakah penggunaan set top box masih memerlukan antena? Untuk memahami hal ini, kita perlu mengetahui bahwa antena dan set top box memiliki fungsi yang berbeda. Set top box membutuhkan spesifikasi DVB-T2 (Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial) untuk dapat menampilkan siaran digital. Fungsi DVB-T2 adalah menerima sinyal dari stasiun pemancar siaran TV digital, sehingga tayangan dapat ditampilkan di televisi analog. Sementara itu, antena tidak memiliki fungsi konversi semacam itu. Secara umum, fungsi antena adalah menangkap sinyal frekuensi radio (RF) yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi dan meneruskannya ke rangkaian televisi.

Dalam konteks TV digital, meskipun menggunakan set top box, pengguna tetap memerlukan antena UHF (Ultra High Frequency) untuk menangkap sinyal digital. Masyarakat yang ingin menikmati siaran TV digital dengan set top box di televisi analog dapat menggunakan antena yang telah mereka miliki sebelumnya, baik itu antena UHF outdoor maupun indoor. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu mengganti antena yang sudah ada, karena antena UHF yang umum digunakan untuk menonton siaran TV analog tetap dapat menangkap sinyal digital. Hal ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam beradaptasi dengan perubahan sistem penyiaran yang terjadi. 

Set Top Box untuk TV Digital

Ilustrasi TV Digital. Dok: Digital TV Group
Ilustrasi TV Digital. Dok: Digital TV Group

Set top box TV digital merupakan perangkat kunci dalam penerimaan siaran televisi digital, dan berperan penting dalam transisi dari sistem penyiaran TV analog ke TV digital. Dengan kata lain, set top box ini menjadi salah satu komponen yang paling vital dalam proses migrasi tersebut, memungkinkan pengguna untuk menikmati siaran digital yang berkualitas lebih tinggi. Lebih lanjut, set top box juga dikenal dengan istilah receiver TV digital atau dekoder. Fungsinya adalah untuk mengolah sinyal digital yang diterima, mengubahnya menjadi sinyal analog yang dapat ditampilkan oleh televisi analog. Proses ini dilakukan dengan cara menangkap sinyal dari antena UHF, kemudian memproses input tersebut untuk menghasilkan gambar dan suara yang dapat dinikmati oleh pemirsa. Dengan memasang set top box ke televisi analog, pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai saluran siaran TV digital.

Selain fungsi utamanya, set top box TV digital juga dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan yang menarik. Salah satu fitur yang menonjol adalah kemampuannya untuk menyediakan informasi terkait bencana, yang sangat berguna dalam situasi darurat. Selain itu, set top box ini dapat menyesuaikan siaran dengan usia penonton, memungkinkan orang tua untuk mengatur konten yang dapat diakses oleh anak-anak mereka. Hal ini memberikan kontrol lebih bagi orang tua dalam memilih tayangan yang sesuai untuk keluarga. Set top box TV digital dapat dibedakan berdasarkan jenis penyiaran TV yang digunakan. Terdapat beberapa jenis, seperti STB DVB-C yang digunakan untuk siaran kabel, DVB-S untuk siaran satelit dan DVB-IPTV yang berbasis internet protocol TV. Namun, untuk siaran TV digital yang berbasis terestrial, pengguna akan memerlukan STB DVB-T2. Dengan beragam pilihan ini, pengguna dapat memilih set top box yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga pengalaman menonton TV digital menjadi lebih optimal.

Cara Setting TV Digital

Ilustrasi Set Top Box utuk TV digital (Istimewa)
Ilustrasi Set Top Box utuk TV digital (Istimewa)

Untuk melakukan pengaturan TV digital dari TV analog, langkah pertama yang perlu diambil adalah menghubungkan televisi dengan set top box (STB). Proses ini cukup sederhana dan dapat dilakukan dalam beberapa langkah berikut.

  1. Pertama, pindahkan kabel antena TV dari televisi ke lubang yang tersedia di bagian belakang set top box. Langkah ini sangat penting karena antena akan berfungsi untuk menangkap sinyal digital yang diperlukan untuk menampilkan siaran.
  2. Selanjutnya, sambungkan kabel HDMI dari set top box ke televisi. Jika televisi Anda tidak dilengkapi dengan port HDMI, Anda dapat menggunakan kabel AV sebagai alternatif. Biasanya, paket set top box sudah menyertakan kabel AV beserta remote control yang diperlukan.
  3. Setelah semua kabel terhubung dengan baik, nyalakan televisi Anda. Kemudian, pilih opsi pengaturan atau setting pada menu televisi. Pada tahap ini, Anda akan diminta untuk memilih antara menu HDMI atau AV, tergantung pada jenis kabel yang Anda gunakan.
  4. Pilih opsi yang sesuai, dan set top box akan mulai melakukan instalasi secara otomatis. Proses ini biasanya hanya memakan waktu beberapa menit.
  5. Setelah instalasi selesai, Anda akan siap untuk menikmati siaran TV digital. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat dengan mudah mengubah pengaturan televisi analog menjadi digital, sehingga dapat menikmati berbagai program berkualitas tinggi dengan lebih baik.
  6. Pastikan untuk memeriksa semua koneksi dan pengaturan untuk mendapatkan pengalaman menonton yang optimal.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya