7 Tips Jitu Mendidik Anak Supaya Lebih Patuh dan Disiplin, Penting untuk Masa Depannya

Penting bagi orang tua yang baik untuk menghindari penggunaan kekerasan fisik sebagai metode untuk menegakkan disiplin.

oleh Miranti diperbarui 24 Okt 2024, 06:18 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 06:18 WIB
Mengenal Istilah Parenting “Tiger Mom”, Benarkah Pola Asuh ini Berbahaya untuk Anak? (stockcake.com)
ilustrasi seorang ibu memarahi anaknya (stockcake.com)

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, termasuk keinginan agar anak-anak tersebut memiliki sifat yang taat dan lembut. Namun, mencapai kondisi di mana anak bersikap patuh bukanlah hal yang mudah.

Seringkali, orang tua bisa kehilangan kesabaran ketika anak-anak mereka tidak mau mendengarkan. Meskipun demikian, penting bagi orang tua yang baik untuk menghindari penggunaan kekerasan fisik sebagai metode untuk menegakkan disiplin.

Untuk mengatasi masalah ini, terdapat beberapa strategi dan trik yang bisa diterapkan untuk mendidik anak-anak agar lebih patuh. Berikut adalah penjelasannya, sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (24/10/2024):

1. Menggunakan Kata-kata yang Lembut

Contoh ilustrasi anak dan ibu
Ini adalah saran untuk membantu anak berani menyampaikan pendapatnya. (Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Salah satu aspek yang paling penting dan esensial dalam mendidik anak oleh orang tua adalah menggunakan bahasa yang lembut. Walaupun berbicara dengan nada keras, penuh kecemasan, dan intimidasi mungkin tampak memberikan hasil instan dalam membuat anak patuh, tetapi cara tersebut dapat merusak kesehatan mental anak dan bahkan mendorong mereka untuk bertindak lebih memberontak.

Menggunakan bahasa lembut dalam mendidik anak agar patuh memang memerlukan kesabaran ekstra dan bisa jadi lebih menantang pada awalnya. Namun, ini adalah langkah awal bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka bagaimana memahami dan mengikuti perintah tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka. Seiring waktu, anak-anak akan mulai mengerti dan menjadi lebih patuh karena bahasa yang lembut menciptakan lingkungan yang lebih damai bagi mereka.

2. Membiasakan Anak Mengikuti Arahan

Pernah Dengar Istilah Uninvolved Parenting? Kenali Ciri-ciri dan Dampaknya! (Freepik)
Ilustrasi seorang ibu yang memarahi anak perempuannya (Freepik).

Setiap anak pasti mengalami fase di mana mereka enggan mengikuti permintaan orang tua dan menunjukkan sikap keras kepala. Namun, berbicara dengan lembut dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk merespons, seperti menunggu hingga mereka mengatakan "Oke, Ayah" atau "Iya, Bu", adalah cara terbaik untuk membimbing perkembangan anak.

Selain bersabar menunggu respons, menerapkan peraturan keluarga yang tepat juga dapat membantu anak memahami pentingnya mengikuti arahan orang tua. Pastikan aturan-aturan tersebut memberikan dampak positif untuk masa depan dan pertumbuhan anak.

3. Menjadi Teladan Positif untuk Anak-anak

Anak-anak biasanya meniru perilaku orang tua mereka, meniru apa yang mereka lihat, dengar, dan alami di lingkungan mereka. Oleh karena itu, perilaku yang ditampilkan oleh orang tua sangat mempengaruhi pembentukan karakter anak.

Menjadi teladan yang positif bagi anak adalah cara paling efektif untuk mendidik mereka agar patuh dan berempati. Sebagian besar perilaku anak dapat dihubungkan dengan pola yang mereka amati dari orang tua sebagai contoh utama.

4. Memahami dan Mendengarkan dengan Baik

Hari Anak Nasional: Belajar Jadi Ibu yang Pengertian
Peringati Hari Anak Nasional dengan mencoba belajar jadi ibu yang pengertian melalui pola asuh mindful parenting. (Ilustrasi: Pexels.com/Pixabay)

Mempraktikkan mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati adalah keterampilan vital bagi setiap orang tua saat berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Dengan keterampilan ini, orang tua dapat lebih memahami perasaan dan kebutuhan anak, membuat anak merasa diperhatikan dan dihargai.

Empati yang ditunjukkan orang tua juga berfungsi sebagai pelajaran bagi anak-anak untuk menjadi lebih empati, membantu mereka memahami perasaan orang lain dengan lebih baik, termasuk perasaan orang tua saat memberikan petunjuk atau batasan.

5. Menebar Cinta dan Kasih dengan Ikhlas

Peran kasih sayang dan cinta yang tulus sangat penting dalam setiap aspek kehidupan anak, termasuk dalam pendidikan mereka. Ketika orang tua mendidik anak dengan penuh kasih dan cinta yang tulus, hal ini membantu anak-anak untuk lebih mudah meresapi dan memahami pelajaran yang diberikan.

Kasih sayang ini tidak hanya berdampak pada pikiran dan kedisiplinan, tetapi juga menyentuh hati dan emosi mereka. Oleh sebab itu, kasih sayang dan cinta yang tulus merupakan elemen kunci dalam membentuk ketaatan pada anak-anak.

6. Ajarkan Tanggung Jawab

Gaya parenting permisif
Orangtua yang permisif bersifat toleran pada anak. (Foto: Freepik/tirachardz)

Berikan anak tanggung jawab kecil yang sesuai dengan usia mereka, seperti merapikan mainan atau membantu di dapur. Tanggung jawab ini mengajarkan mereka pentingnya disiplin dan kepatuhan dalam menjalani tugas.

7. Sabar dan Pengertian

Mengajarkan disiplin membutuhkan waktu dan kesabaran. Ketika anak melanggar aturan, berikan penjelasan yang lembut dan bantu mereka memahami kesalahan mereka. Dengan bersikap sabar, kamu membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk patuh di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya