Susah Move On? Ini 9 Sikap untuk Ikhlas Melepaskan Orang yang Tidak Ditakdirkan Bersamamu

Menghapus jejak seseorang yang pernah mengisi hari-harimu bukanlah hal yang mudah.

oleh Miranti diperbarui 13 Okt 2024, 15:39 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2024, 15:39 WIB
move on
ilustrasi cara move on/Alex Moiseev/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Menghapus jejak seseorang yang pernah mengisi hari-harimu bukanlah hal yang mudah. Emosi dan memori kerap kali membayangi, menjadikan proses move on sebuah tantangan besar. Namun, penting untuk diingat bahwa melepaskan dengan ikhlas adalah langkah penting untuk meraih kebahagiaan dan kedamaian diri.

Dengan menerima kenyataan dan memproses perasaan yang muncul, kamu dapat membuka diri untuk pengalaman baru dan hubungan yang lebih sehat di masa depan. Tentunya untuk melepaskan dengan ikhlas seseorang yang sudah pergi dari hidupmu memerlukan metode yang tepat.

Berikut adalah sembilan sikap yang dapat membantu dalam proses mengikhlaskan seseorang yang sudah pergi dari hidupmu. Mari simak penjelasannya di bawah ini sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu (12/10/2024).

1. Menyadari Realita

ilustrasi move on cancer/pixabay
ilustrasi move on cancer/pixabay

Langkah awal untuk melupakan seseorang adalah dengan mengakui bahwa hubungan tersebut telah usai. Menyangkal kenyataan hanya akan memperpanjang rasa sakit dan menghalangi proses untuk melanjutkan hidup.

Akuilah bahwa perpisahan merupakan bagian dari kehidupan dan kadang diperlukan untuk perkembangan diri. Dengan menerima kenyataan ini, kamu dapat mulai merencanakan tindakan selanjutnya dan memusatkan perhatian pada diri sendiri.

2. Menyediakan Waktu untuk Diri Sendiri

Masih Memberikan Perhatian
Ilustrasi Pria Gagal Move On Credit: pexels.com/freestocks

Meluangkan waktu untuk diri sendiri merupakan aspek krusial dalam perjalanan penyembuhan. Hindari terburu-buru mencari pengganti atau segera mengalihkan perhatian. Izinkan dirimu untuk merasakan kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan.

Emosi-emosi ini adalah bagian dari proses penyembuhan yang perlu dihadapi dengan bijaksana. Dengan memberikan waktu bagi diri sendiri, Anda dapat mengeksplorasi perasaan tersebut dan menemukan cara untuk berdamai dengan mereka.

3. Menjauhi Interaksi Sejenak Dengannya

Seringkali, menjauh dari mantan pasangan diabaikan, padahal ini sangat krusial. Menghapus nomor telepon, berhenti mengikuti di media sosial, dan menghindari tempat-tempat yang biasa dikunjungi bersama adalah langkah penting.

Menjauh bukan berarti membenci, melainkan cara melindungi diri dari luka yang lebih dalam. Dengan memberikan jarak, kamu memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk pulih dan memulai babak baru dalam hidup.

4. Utamakan Kepentingan Pribadi

Setelah berpisah, penting untuk kembali memusatkan perhatian pada diri sendiri. Cobalah menggali kembali hobi dan minat yang mungkin telah terabaikan selama menjalin hubungan. Ikutilah kursus atau pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuanmu.

Dengan berfokus pada pengembangan diri, kamu dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan menemukan makna baru dalam hidup. Selain itu, ini akan membuatmu merasa lebih berharga dan percaya diri dalam menghadapi kehidupan yang baru.

5. Mencari Dukungan

Ilustrasi curhat, ngobrol dengan teman
Ilustrasi curhat, ngobrol dengan teman. (Image by Freepik)

Mencari dukungan dari orang-orang terdekat adalah hal yang bijaksana. Teman dan keluarga dapat menjadi sumber dukungan emosional yang penting. Membagikan perasaanmu dengan mereka dapat memberikan sudut pandang baru dan meringankan beban yang kamu alami.

 

6. Merawat Kondisi Tubuh

kesehatan
ilustrasi olahraga/Photo by mentatdgt from Pexels

Seringkali, saat kamu mengalami stres emosional, kesehatan fisik menjadi kurang diperhatikan. Namun, menjaga tubuh tetap sehat adalah langkah penting dalam proses pemulihan. Pastikan kamu mendapatkan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Dengan menjaga kesehatan fisik, Anda juga mendukung kesehatan mental agar tetap stabil dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.

7. Terbuka pada Hal-Hal Baru

Memilih Sekolah dan Teman Pergaulan
Ilustrasi Pergaulan Remaja Credit: pexels.com/pixabay

Setelah beberapa waktu berlalu, mulailah membuka diri terhadap pengalaman baru. Berkenalan dengan orang-orang baru, mencoba aktivitas baru, dan menjelajahi tempat-tempat baru dapat memberikan pandangan yang segar dan menarik dalam hidupmu.

Tidak perlu ragu untuk memulai hubungan baru, tetapi pastikan melakukannya ketika hatimu sudah siap dan bukan sekadar pelarian. Pengalaman baru dapat membantumu melihat hidup dari perspektif yang berbeda dan memberikan peluang untuk menemukan kebahagiaan baru.

 

 

8. Buat Rencana Masa Depan

5 Cara Mengatasi Overthinking, Bikin Hidup Lebih Tenang
Ilustrasi bahagia, gerak, wanita, positif. (Freepik)

Alihkan fokus pada masa depan dengan membuat rencana yang jelas untuk hidupmu. Tetapkan tujuan baru, baik dalam karier, pendidikan, maupun pengembangan pribadi. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu akan lebih termotivasi untuk melangkah maju dan meninggalkan masa lalu dengan lebih mudah.

 

9. Berbicara dengan Profesional

Konsultasi ke Psikolog
Ilustrasi kegiatan terapi korban pembullyan pada terapis ahli. (Sumber foto: Pexels.com).

Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan perspektif yang lebih dalam dan alat untuk mengatasi perasaan yang kompleks. Dengan bimbingan mereka, kamu dapat lebih memahami dirimu dan mengembangkan strategi untuk melanjutkan hidup dengan lebih sehat secara emosional.

Melupakan seseorang memang tidak mudah, namun dengan sikap yang tepat, proses tersebut bisa dilalui dengan lebih tenang. Menerima kenyataan, memberi ruang untuk diri sendiri, membatasi kontak, fokus pada pengembangan diri, mencari dukungan, menjaga kesehatan fisik, dan membuka diri terhadap pengalaman baru adalah langkah-langkah penting yang bisa diambil.

Dengan menjalani proses ini, kamu tidak hanya akan bisa melanjutkan hidup, tetapi juga membuka babak baru yang lebih baik dan penuh makna. Ingatlah bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru, dan kamu memiliki kekuatan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya