Wanita Ini Kerahkan Polisi Saat Rumahnya Dikepung Ratusan Rakun, Bak Didemo

Banyaknya rakun bikin ketar-ketir.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 14 Okt 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 07:00 WIB
Rakun
Rakun mengepung rumah warga (Sumber: Pexels/bear zoo saeugentier)

Liputan6.com, Jakarta Hidup berdampingan dengan alam pasti punya kenyamanan tersendiri. Meski bisa menghirup udara segar, tak jarang hewan liar seperti rakun mendekat ke pekarangan. Bahkan bisa jadi tempat mereka mencari makan, seperti yang dialami seorang wanita di Washington baru-baru ini.

Selama lebih dari tiga dekade, wanita tersebut rutin memberi makan rakun di sekitar rumahnya. Ia tidak pernah menghadapi masalah hingga baru-baru ini ketika rumahnya digeruduk ratusan rakun yang datang meminta makanan. Kejadian unik ini bahkan membuatnya harus menghubungi polisi untuk meminta bantuan.

Tepat pada 3 Oktober, wanita itu akhirnya terpaksa menghubungi layanan darurat 911. Ratusan rakun mengepung rumahnya, membuatnya takut dan memaksa polisi datang ke lokasi di Poulsbo, Washington. Saat polisi tiba, mereka terkejut melihat begitu banyak hewan liar berkumpul di satu tempat.

Polisi kemudian membantu membuka jalan agar wanita itu bisa keluar dari rumahnya dengan aman. Polisi menyebut fenomena unik ini baru pertama kali terjadi. Berikut Liputan6.com mengulas kisah ratusan rakun kepung rumah warga di Amerika melansir dari USA Today, Minggu (13/10/2024). 

Ratusan Rakun Mengepung Rumah

Rakun
Rakun mengepung rumah warga (Sumber: Odde)

Wanita tersebut telah tinggal di Poulsbo, Washington, selama lebih dari tiga dekade. Selama itu, ia sering memberi makan rakun yang berkeliaran di sekitar rumahnya. Namun, jumlah rakun yang datang baru-baru ini melonjak tajam.

Dalam beberapa bulan terakhir, semakin banyak rakun mulai mendekati rumahnya setiap hari. Hewan liar tersebut datang berbondong-bondong, mencari makanan yang biasa diberi oleh wanita itu. Jumlah mereka yang mencapai ratusan mulai membuat situasi tidak terkendali.

Akhirnya, pada 3 Oktober, kejadian ini mencapai puncaknya. Wanita tersebut merasa terancam dan memutuskan untuk menghubungi layanan darurat 911. 

"Dia bilang rakun biasa itu bagus, tapi rakun baru membuatnya takut," ujar Kevin McCarty, juru bicara Kantor Sheriff Kitsap

Bikin Polisi Kaget

Rakun
Rakun mengepung rumah warga (Sumber: Pexels/Pixabay)

Polisi yang menerima panggilan 911 segera merespons dengan mendatangi lokasi. Mereka tidak menyangka situasinya akan seunik ini. Setibanya di rumah wanita tersebut, lebih dari 100 rakun terlihat mengerumuni halaman depan.

Polisi yang hadir di lokasi mengaku belum pernah melihat sebanyak itu rakun di satu tempat. Mereka membantu membuka jalan agar wanita tersebut bisa keluar dari rumahnya dengan aman.

"Ini adalah yang pertama kali kami melihat kejadian seperti ini," lanjut McCarty.

Meskipun tidak ada tindak kejahatan yang dilakukan oleh rakun-rakun itu, situasi ini menjadi perhatian serius. Departemen Satwa Liar Washington akhirnya dilibatkan untuk menangani kasus ini.

Jangan Sembarangan Beri Makan Hewan Liar

Semarak Warga Guetemala Sambut Natal dan Tahun Baru di Kebun Binatang
Seorang pria berpakaian Sinterklas memberikan hadiah berupa makanan kepada jerapah sebagai bagian dari tradisi Natal di Kebun Binatang La Aurora, Kota Guetemala, Selasa (20/12/2022). Setiap tahunnya kebun binatang mengundang warga disana untuk menghadiri kegiatan bersama hewan-hewan. (Orlando ESTRADA / AFP)

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi siapa pun yang tinggal dekat dengan alam. Memberi makan hewan liar, meskipun tampak ramah, dapat menimbulkan konsekuensi tak terduga. Kasus wanita di Poulsbo menjadi contoh nyata.

Banyak orang merasa bahwa memberi makan rakun atau hewan liar lainnya adalah hal baik. Namun, seperti yang terjadi dalam kasus ini, rakun yang biasa bersahabat berubah menjadi agresif ketika terbiasa dengan interaksi manusia. Jumlah mereka yang banyak juga membawa risiko kesehatan dan keselamatan.

Bahkan, biaya untuk mengusir rakun tersebut cukup tinggi. Wanita itu mengatakan bahwa perusahaan penjebak meminta hampir Rp 8 juta per rakun untuk menyingkirkan hewan-hewan tersebut dari propertinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya