Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, seringkali kita dihadapkan pada situasi yang mengharuskan kita untuk menjalin kerja sama dengan orang lain. Pengalaman berkolaborasi ini mungkin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita, baik dalam lingkup pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan bermasyarakat. Namun, sudahkah kita menyadari sepenuhnya makna dan pentingnya kolaborasi dalam mencapai kesuksesan?
Baca Juga
Advertisement
Kolaborasi, secara sederhana, dapat dipahami sebagai sebuah proses penggabungan berbagai potensi dan kemampuan dari beberapa individu untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Lebih dari sekadar kerja sama biasa, kolaborasi melibatkan pertukaran ide, pembagian tanggung jawab, dan penggabungan kekuatan yang membuat pencapaian tujuan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam prosesnya, setiap individu membawa keunikan dan keahlian masing-masing yang saling melengkapi satu sama lain.
Realitas menunjukkan bahwa banyak pencapaian besar dalam hidup sulit atau bahkan mustahil diraih tanpa menjalin kolaborasi dengan pihak lain. Kompleksitas tantangan modern dan keterbatasan yang dimiliki setiap individu menjadikan kolaborasi bukan hanya sebagai pilihan, tetapi kebutuhan mendasar dalam mencapai kesuksesan. Melalui kolaborasi, beban berat menjadi lebih ringan, masalah rumit menjadi lebih mudah dipecahkan, dan tujuan yang semula tampak mustahil pun menjadi mungkin untuk diwujudkan.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian kolaborasi beserta tujuan dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (28/10/2024).
Pengertian Kolaborasi
Secara etimologi, collaborative berasal dari kata co dan labor yang mengandung makna sebagai penyatuan tenaga atau peningkatan kemampuan yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama.
Selanjutnya, kata kolaborasi sering kali digunakan untuk menjelaskan proses penyelesaian pekerjaan yang bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas hubungan, ataupun lintas organisasi bahkan lintas negara sekalipun. Adapun secara terminologi kolaborasi mengandung makna yang sangat umum dan luas yang mendeskripsikan adanya situasi tentang terjadinya kerja sama antara dua orang ataupun institusi atau lebih yang saling memahami permasalahan masing-masing secara bersama-sama dan berusaha untuk saling membantu memecahkan permasalahan masing-masing secara bersama-sama pula. Bahkan secara lebih spesifik, kolaborasi merupakan kerja sama yang intensif untuk menanggulangi permasalahan kedua pihak secara bersamaan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kolaborasi adalah bentuk kerja sama. Dengan kata lain, pengertian kolaborasi adalah kerja sama untuk membuat sesuatu. Sementara itu secara umum, pengertian kolaborasi adalah bekerja sama dengan satu orang atau lebih untuk menyelesaikan proyek atau tugas atau mengembangkan ide atau proses tertentu.
Advertisement
Tujuan Kolaborasi
Setiap kolaborasi yang terjadi antarindividu atau institusi dapat membantu para pihak yang terlibat untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari kolaborasi adalah:
1. Mengembangkan Produktivitas
Sasaran utama dalam menjalin kolaborasi adalah meningkatkan efektivitas kerja, yakni kapasitas tim dalam menuntaskan berbagai tanggung jawab secara optimal dan terukur. Upaya peningkatan efektivitas ini umumnya memerlukan sinergi dari berbagai elemen dalam organisasi, khususnya jajaran manajemen dan divisi pengembangan sumber daya manusia (HRD). Seorang koordinator kolaborasi dapat merancang berbagai pendekatan dan timeline kerja yang mampu mengoptimalkan kinerja setiap anggota tim, termasuk pengaturan waktu istirahat yang seimbang untuk menjaga produktivitas.
2. Mengurangi Pengeluaran
Efisiensi pengeluaran seringkali menjadi target strategis dalam sebuah kolaborasi karena berperan penting dalam meningkatkan margin keuntungan. Komponen biaya operasional mencakup berbagai aspek seperti kompensasi karyawan, pengadaan bahan baku, strategi promosi, hingga sistem distribusi. Proses pengendalian biaya dapat dioptimalkan melalui kolaborasi intensif antara tim HRD, para kepala divisi, departemen keuangan, tim marketing, hingga jajaran eksekutif perusahaan dalam mengambil keputusan strategis.
3. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi
Tujuan kolaborasi berikutnya adalah menciptakan tingkat kepuasan konsumen yang lebih optimal. Peningkatan indeks kepuasan pelanggan dapat menghadirkan berbagai dampak positif seperti ekspansi basis konsumen, peningkatan profit margin, efisiensi budget marketing, serta terbukanya peluang pertumbuhan yang lebih luas. Penguatan komunikasi antar pihak yang berkolaborasi menjadi kunci dalam menganalisis tingkat kepuasan konsumen dan merumuskan strategi peningkatannya.
4. Pertumbuhan Perusahaan
Ekspansi atau pengembangan bisnis meliputi berbagai aspek seperti penetrasi pasar baru, akuisisi segmen konsumen potensial, dan inovasi produk beserta potensi profitabilitasnya. Pada umumnya, proses ekspansi bisnis memang membutuhkan kolaborasi komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan yang mampu mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan tersebut secara berkelanjutan. Hal ini termasuk membangun jaringan kemitraan strategis dan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai target pertumbuhan yang diinginkan.
Manfaat dari Kolaborasi
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari adanya kolaborasi adalah sebagai berikut ini:
1. Membantu memecahkan masalah
Kolaborasi memungkinkan hasil yang lebih maksimal karena melibatkan berbagai profesional dengan keterampilan dan pengetahuan yang beragam. Hal ini membuat anda dapat melihat dari berbagai perspektif. Ketika anda dapat memanfaatkan keahlian banyak orang, kemungkinan besar juga akan menyelesaikan masalah lebih cepat dan mendorong hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
2. Mengetahui dan menganalisis potensi diri
Bekerja secara kolaboratif dapat membantu anda lebih sadar akan kekuatan dan juga kelemahan yang dimiliki. Kolaborasi akan membantu meningkatkan keterampilan terbaikm dan mengidentifikasi bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang-orang dengan keahlian berbeda. Hasilnya, anda dan rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi kesenjangan kompetensi.
3. Saling berbagi ilmu
Anda dapat belajar banyak hal dari anggota tim lain setiap kali berkumpul untuk berkolaborasi. Sebuah perusahaan yang menghargai kolaborasi akan dengan terbuka mendorong karyawannya untuk saling berbagi ilmu.
4. Meningkatkan efisiensi pekerjaan
Lebih mudah bekerja sama untuk menyelesaikan proyek dan memenuhi tenggat waktu ketika mendapat dukungan dari tim. Beberapa orang yang bekerja bersama dapat membagi tugas dengan cara memanfaatkan kekuatan terbesar masing-masing individu. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan.
5. Kemudahan berkomunikasi
Melalui kolaborasi, akan dapat dengan bebasnya melakukan diskusi terbuka sehingga setiap anggota tim akan mendapatkan informasi yang memadai berkaitan dengan proyek tersebut.
6. Mendapatkan ide-ide baru
Salah satu keuntungan terbesar yang akan diterima setelah melakukan kolaborasi adalah mendapatkan inspirasi serta ide-ide baru dari diskusi bersama tim. Ketika saling bertukar ide dengan anggota lainnya, ada sebuah ruang lingkup kreativitas yang jauh lebih banyak dan luas dibandingkan ketika memikirkan ide tersebut sendirian.
Advertisement
Contoh Kolaborasi
Contoh kolaborasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pertandingan sepak bola. Berikut ini penjelasannya:
Tentu sebagian besar dari kita menyukai pertandingan olahraga sepak bola. Nah, dalam sebuah tim pemain sepak bola yang sedang bertanding, masing-masing tim terdiri atas 11 personel. Masing-masing personel tersebut diberi posisi, tugas, dan wewenang sendiri-sendiri yang di dalam ilmu manajemen disebut sebagai devision of work, devision of power and authority, dan job description.
Masing-masing personel pasti memahami hal tersebut, termasuk daerah atau wilayah kerjanya serta hal-hal apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Mereka bekerja secara kolegial sesuai dengan tugas mereka masing-masing. Namun, ketika kondisi mereka terdesak oleh lawan (emergency), mereka segera merapat di depan gawang untuk memperkuat pertahanan tanpa memperhatikan wilayah kerja mereka. Masing-masing personel boleh melakukan penyimpangan seperlunya dari job description-nya untuk menghalau dan merebut bola dari lawan.
Penyimpangan job description itu dalam ilmu manajemen pemerintahan disebut sebagai discretion. Sebebas apa mereka boleh melakukan diskresi, tetapi mereka masih harus tunduk pada rambu-rambu tertentu yang bersifat khusus. Mereka tetap di bawah pengawasan oleh hakim garis dan wasit yang tugasnya memonitor dan mengambil keputusan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh para anggota tim. Semakin gawat atau genting pertahanan yang dialami oleh tim, semakin leluasa diskresi yang boleh dimainkan oleh masing-masing anggota untuk meninggalkan wilayah kerjanya dan tugasnya untuk menghalau bola dari dekat gawang timnya.