Profil Yahya Zaini, Karier Politik yang Berliku hingga Jadi Ketua DPP Golkar Bidang Organisasi

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, resmi mengumumkan susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2024-2029. Salah satu nama yang mencuat adalah Yahya Zaini, yang dipercaya untuk menduduki posisi strategis sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi. Pengangkatan Yahya Zaini menandai kembalinya sosok yang telah lama berkiprah di dunia politik nasional.

Yahya Zaini bukanlah nama baru dalam struktur organisasi Partai Golkar. Politikus senior ini memiliki sejarah panjang bersama Golkar, baik di masa kepemimpinan Akbar Tandjung maupun Jusuf Kalla. Meski pernah tersandung skandal yang mencoreng kariernya, Yahya mampu bangkit dan kembali menunjukkan kiprahnya di panggung politik Indonesia.

Pengangkatan Yahya Zaini sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi juga menegaskan kepercayaan Bahlil Lahadalia terhadap pengalaman politik yang dimiliki Yahya. Bersama dengan 38 tokoh lainnya, Yahya kini memegang peran penting dalam kepengurusan Golkar, di mana ia diharapkan bisa membawa perubahan signifikan bagi partai berlambang pohon beringin ini. Simak profil lengkap Yahya Zaini, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Sabtu (9/11).

Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar, mengumumkan pengangkatan Yahya Zaini sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi pada kepengurusan 2024-2029. Bahlil mengungkapkan penunjukan ini dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar Jakarta. Yahya dipercaya memegang peran strategis ini karena pengalaman panjangnya di dunia politik dan organisasi.

Yahya Zaini lahir pada 24 April 1964 di Dusun Teluk Jati, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Anak dari KH Zaini dan Ny Khosniyah, Yahya tumbuh dalam lingkungan pesantren yang religius.

Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan terpelajar. Pendidikan dasarnya ia selesaikan dengan baik sebelum melanjutkan ke Universitas Airlangga, tempat ia meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1990.

Selepas lulus dari Unair, Yahya mengawali karier politiknya sebagai Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga, Akbar Tandjung. Kedekatannya dengan Akbar membawanya ke berbagai posisi strategis di Golkar, termasuk sebagai Wakil Ketua Departemen Organisasi pada periode 1998-2004. Karier Yahya terus menanjak seiring dengan pengaruh Akbar di tubuh Golkar.

Pada era kepemimpinan Jusuf Kalla, Yahya Zaini mendapat kepercayaan sebagai Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI. Di bawah bimbingan Kalla, Yahya terlibat aktif dalam berbagai kebijakan strategis partai dan legislatif. Posisi ini menjadi titik penting dalam karier politiknya, membawa Yahya lebih dikenal di tingkat nasional.

Karier Yahya Zaini di parlemen mencatat prestasi gemilang. Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Partai Golkar untuk periode 1999-2004, 2004-2009, dan kembali pada periode 2019-2024 serta 2024-2029. Kiprah Yahya sebagai wakil rakyat menunjukkan konsistensinya dalam berpolitik dan kemampuannya mempertahankan dukungan konstituen.

Nama Yahya Zaini sempat mencuat karena kasus video mesum dengan penyanyi dangdut Maria Eva pada tahun 2006. Skandal tersebut membuat Yahya mengundurkan diri dari beberapa jabatan strategis di Golkar dan DPR. Keputusan mundur tersebut menjadi titik balik dalam karier politiknya, namun tidak menghalangi upayanya untuk kembali bangkit di kemudian hari.

Setelah mundur dari panggung politik akibat skandal, Yahya Zaini kembali menunjukkan eksistensinya pada 2017 sebagai Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Golkar. Keberhasilan ini menandakan kebangkitan Yahya dan membuktikan kemampuannya dalam menghadapi tantangan politik yang tidak mudah.

Pada periode 2019-2024, Yahya Zaini kembali terpilih sebagai anggota DPR RI. Peran aktifnya di parlemen mencakup berbagai komisi strategis, di mana ia turut serta dalam pembahasan legislasi yang berdampak pada masyarakat luas. Yahya dikenal sebagai politikus yang gigih memperjuangkan kepentingan konstituennya.

Pada November 2024, Yahya Zaini diangkat kembali dalam kepengurusan DPP Golkar oleh Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Pengangkatan ini menunjukkan tingginya kepercayaan partai terhadap pengalaman dan kontribusi Yahya dalam membangun struktur organisasi yang solid. Yahya akan memimpin bidang organisasi yang memiliki peran penting dalam pembinaan kader.

Dengan posisi strategis sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi, Yahya Zaini diharapkan mampu membawa perubahan dan meningkatkan efektivitas partai. Pengalamannya yang luas di bidang politik dan organisasi menjadi modal berharga untuk memimpin partai dalam menghadapi tantangan politik ke depan.

Yahya Zaini adalah politikus senior dari Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi.

Yahya Zaini diangkat sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi periode 2024-2029.

Yahya mundur akibat terlibat dalam skandal video mesum dengan penyanyi Maria Eva pada 2006.

Kariernya dimulai sejak menjadi Staf Khusus Menteri hingga terpilih berkali-kali sebagai Anggota DPR RI.