Liputan6.com, Jakarta Cristian Carrasco, mantan striker yang pernah bersinar di Liga Indonesia, memberikan pandangannya mengenai performa Timnas Indonesia yang tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dikenal dengan julukan Spiderman, Carrasco selalu melakukan selebrasi khas dengan mengenakan topeng Spiderman setiap kali mencetak gol. Tak diragukan lagi, ia adalah sosok Cristian Carrasco yang ikonik.
Baca Juga
Di awal tahun 2000-an, Cristian Carrasco menjadi salah satu striker yang paling ditakuti. Jasanya telah dimanfaatkan oleh sejumlah klub papan atas Indonesia seperti PSMS Medan, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.
Advertisement
Bagi para penggemar Liga Indonesia saat itu, nama Cristian Carrasco sangat akrab di telinga. Aksinya selalu dinanti, termasuk selebrasi unik yang menjadi ciri khasnya.
Walaupun kini tidak lagi aktif di kompetisi domestik, setelah terakhir kali memperkuat Persita Tangerang dari 2009 hingga 2013, Spider Carrasco tetap tidak melupakan sepak bola Indonesia yang telah mengharumkan namanya sejak pertama kali bergabung dengan Persim Maros pada tahun 2002.
Secara diam-diam, legenda asal Cile yang kini berusia 46 tahun ini tetap mengikuti perkembangan sepak bola dalam negeri, termasuk Timnas Indonesia yang saat ini sedang berjuang di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Menganalisis Lini Serang Timnas Indonesia
Saat pertandingan melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berakhir dengan kekalahan 0-4, Cristian Carrasco turut memberikan pendapatnya. Sebagai mantan penyerang, Carrasco menyoroti lini depan Tim Garuda yang diperkuat oleh Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Kedua penyerang naturalisasi ini gagal memanfaatkan peluang emas yang mereka dapatkan. Jika saja mereka berhasil memaksimalkannya, mungkin tim yang diasuh oleh Shin Tae-yong bisa terhindar dari kekalahan telak. Peluang emas itu datang kepada Ragnar Oratmangoen di awal pertandingan.
"Di menit-menit awal, seharusnya Oratmangoen bisa langsung menendang ke gawang, tapi malah memilih menggiring bola ke kaki kiri hingga kehilangan momentum," ujar Cristian Carrasco dalam tayangan YouTube Bicara Bola yang dipandu oleh Akmal Marhali.
Advertisement
Lini Pertahanan Mendapat Sorotan
Cristian Carrasco memberikan pandangan kritis terhadap pertahanan Indonesia yang dipimpin oleh kapten Jay Idzes.
Menurut Carrasco, para bek Indonesia seharusnya tidak bermain terlalu dekat dengan gawang yang dijaga oleh Maarten Paes. Bermain di area kotak penalti sangat berisiko, terutama melawan Jepang yang memiliki penyerang cepat dengan naluri mencetak gol yang tinggi.
Akibatnya, para penyerang Samurai Biru dengan mudah mengeksploitasi kelemahan di lini belakang Skuad Garuda.
"Indonesia seharusnya lebih berani menguasai bola. Kekompakan antara lini belakang dan tengah perlu ditingkatkan, dan lini depan harus lebih efektif dalam memanfaatkan peluang menjadi gol," ujar Carrasco.
Setelah kekalahan dari Jepang, tim asuhan Shin Tae-yong akan kembali berjuang pada Selasa, 19 November 2024, pukul 19.00 WIB di tempat yang sama. Kali ini, mereka akan menghadapi lawan tangguh lainnya, Arab Saudi.
Pada pertemuan pertama di Jeddah bulan September lalu, Jay Idzes dan rekan-rekannya berhasil meraih satu poin setelah bermain imbang 1-1 melawan The Green Falcon.
Semoga kritik dan saran dari Cristian Carrasco dapat memotivasi Indonesia untuk tampil lebih bersemangat, kompak, dan tentunya meraih kemenangan dalam pertandingan mendatang.