Muncul Petisi Desakan Pencopotan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden, Jadi Sorotan

Petisi online yang meminta pemecatan Gus Miftah dari posisi utusan khusus presiden menjadi viral setelah beredarnya video kontroversial yang melibatkan dirinya.

oleh Miranti diperbarui 05 Des 2024, 14:59 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 14:51 WIB
Gus Miftah (https://www.instagram.com/p/CckWOD7AT_D/)
Gus Miftah (https://www.instagram.com/p/CckWOD7AT_D/)

Liputan6.com, Jakarta Desakan untuk mencopot Gus Miftah dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden semakin menguat. Hal ini terlihat dari banyaknya petisi yang muncul di platform change.org. Salah satu petisi dengan judul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden" telah mengumpulkan ribuan tanda tangan dalam waktu yang relatif singkat. Kontroversi ini bermula dari pernyataan Gus Miftah yang dianggap merendahkan seorang pedagang es teh, yang memicu gelombang kritik dari masyarakat.

Insiden ini terjadi saat Gus Miftah memberikan ceramah di sebuah pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah. Video ceramah tersebut menjadi viral di media sosial setelah Miftah mengeluarkan kata-kata yang dianggap menghina pedagang es teh, termasuk ucapan "goblok." Reaksi masyarakat pun beragam, mulai dari kritik pedas di media sosial hingga desakan resmi untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.

Beberapa tokoh publik juga angkat bicara mengenai masalah ini. Aktivis perempuan, Kalis Mardiasih, misalnya, menegaskan bahwa Gus Miftah tidak layak memegang jabatan strategis tersebut.

Dalam unggahannya di media sosial, Kalis menyatakan bahwa pernyataan Miftah menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap martabat manusia. Di tengah kritik yang terus mengalir, Gus Miftah akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada publik dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di masa mendatang.

 

1. Petisi Online Memanas Setelah Video Viral

Gus Miftah (Switzy Sabandar)
Gus Miftah (Switzy Sabandar)

 

Petisi daring yang menuntut pencopotan Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden semakin mendapatkan perhatian luas. Gerakan ini dimulai setelah video ceramahnya yang dianggap menghina pedagang es teh menjadi viral di media sosial. Hingga Rabu, 4 Desember 2024, petisi yang diunggah di Change.org telah mengumpulkan lebih dari 3.500 tanda tangan.

Petisi tersebut diajukan oleh Dika Prakasa, yang merasa bahwa pernyataan Gus Miftah tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi yang seharusnya dijunjung. Dalam deskripsi petisinya, Dika menegaskan, “Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau. Agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!”

 

2. Permintaan Maaf Gus Miftah Usai Kontroversi

Gus Miftah Temui Penjual Es Teh
Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

 

Gus Miftah, seorang tokoh publik, baru-baru ini menjadi sorotan setelah video yang memicu kontroversi viral di media sosial. Menanggapi situasi ini, dia mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka melalui sebuah video berdurasi satu menit. Dalam video tersebut, Gus Miftah menyampaikan, "Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kehilafan saya. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu atas candaan saya yang dinilai berlebihan."

Gus Miftah juga mengungkapkan bahwa dia telah menerima teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran tersebut menekankan pentingnya kehati-hatian saat berbicara di depan publik. Gus Miftah menambahkan, "Ini introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat."

 

3. Respon dari Pemerintah dan Tokoh Publik

Gus Miftah Temui Penjual Es Teh
Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

 

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komaruddin, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto membuka ruang untuk mendengarkan berbagai aspirasi dari masyarakat terkait tuntutan pencopotan beberapa pihak. Ujang menegaskan, "Semua masukan dari berbagai lapisan masyarakat akan diperhatikan oleh Pak Presiden," dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2024.

Anggota DPR RI, Jazilul Fawaid, turut memberikan tanggapan mengenai situasi ini. Ia menekankan pentingnya kebebasan masyarakat dalam menyampaikan pandangan, termasuk tuntutan untuk pencopotan. “Kita dengar saja sebagai desakan dan kegeraman. Setiap orang boleh menyampaikan pendapatnya, apalagi jika sedang geram,” katanya.

 

3. Proses Pertemuan dengan Pedagang Es Teh

Gus Miftah Temui Penjual Es Teh
Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

 

Setelah menyampaikan permohonan maafnya, Gus Miftah mengadakan pertemuan langsung dengan Sunhaji, seorang pedagang es teh yang menjadi sorotan dalam video ceramahnya. Pertemuan ini berlangsung di kediaman Gus Miftah, di mana keduanya saling memaafkan dan berdiskusi dengan penuh rasa hormat.

Dalam video yang menjadi viral tersebut, Gus Miftah mengeluarkan sebuah candaan yang berbunyi, “Es tehmu seh akeh ra? Masih? Yo kono didol goblok.” Ucapan ini dianggap oleh banyak orang sebagai penghinaan terhadap pedagang kecil, sehingga memicu reaksi negatif dari masyarakat luas.

 

5. Petisi yang Mendapat Perhatian Publik

Gus Miftah Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jawa Barat
Gus Miftah mendoakan Dedi Mulyadi jadi Gubernur Jawa Barat saat mengisi acara safari ramadan di Bekasi.

Tak hanya satu, setidaknya ada tujuh petisi yang muncul di Change.org, termasuk Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden yang mendapatkan tanda tangan terbanyak. Beberapa petisi lain memiliki judul provokatif seperti Mulut Miftah Comberan, Rakyat Marah! hingga Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden.

  

6. Apa alasan utama munculnya petisi pencopotan Gus Miftah?

Petisi ini muncul setelah video ceramah Gus Miftah yang dianggap menghina pedagang es teh viral di media sosial.

  

7. Bagaimana respons Gus Miftah terhadap desakan pencopotannya?

Gus Miftah menyatakan bahwa desakan pencopotannya bukanlah kewenangannya. Dia juga meminta maaf atas ucapannya yang dianggap merendahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya