10 Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya dalam Islam yang Wajib Diketahui

Liputan6.com, Jakarta Iman kepada malaikat merupakan rukun iman kedua yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dari cahaya (nur) dan senantiasa taat menjalankan perintah-Nya tanpa pernah membangkang sedikitpun.

Berbeda dengan manusia, malaikat tidak memiliki nafsu dan tidak berjenis kelamin. Mereka juga tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak menikah. Keberadaan malaikat memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, meski tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

Meski jumlah malaikat Allah tidak terhitung, ada 10 malaikat yang wajib diketahui oleh setiap muslim karena memiliki tugas-tugas khusus yang berkaitan langsung dengan kehidupan manusia. Berikut pembahasan lengkap tentang nama-nama malaikat beserta tugasnya, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/12/2024).

Dalam hierarki para malaikat, Malaikat Jibril menempati posisi yang sangat istimewa. Beliau adalah pemimpin para malaikat dan mendapat kepercayaan langsung dari Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Kemuliaannya tercermin dari nama-nama lain yang disematkan kepadanya dalam Al-Quran, seperti Ruh Al-Amin yang berarti roh yang terpercaya, dan Ruh Al-Qudus yang bermakna roh yang suci.

Peran Malaikat Jibril sangat vital dalam penyampaian wahyu Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Selama kurang lebih 23 tahun, beliau secara bertahap menurunkan ayat-ayat Al-Quran, dimulai dari wahyu pertama di Gua Hira hingga ayat terakhir. Tidak hanya menyampaikan Al-Quran, Malaikat Jibril juga berperan sebagai guru yang mengajarkan berbagai aspek syariat Islam kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk tata cara ibadah dan muamalah yang menjadi panduan umat Islam hingga hari ini.

Malaikat Mikail adalah salah satu malaikat yang memiliki peran fundamental dalam kehidupan seluruh makhluk di bumi. Allah SWT memberikan amanah kepadanya untuk mengatur distribusi rezeki kepada setiap makhluk, mulai dari manusia hingga hewan dan tumbuhan. Tugas yang diemban Malaikat Mikail ini menunjukkan betapa Allah telah mengatur sistem kehidupan dengan sangat terperinci dan penuh kasih sayang.

Dalam menjalankan tugasnya, Malaikat Mikail tidak hanya sekadar membagikan rezeki, tetapi juga mengatur seluruh mekanisme alam yang mendukung kehidupan di bumi. Beliau mengatur sistem cuaca, mengatur turunnya hujan, mengatur pergerakan angin, dan memastikan keseimbangan ekosistem yang mendukung pertumbuhan tanaman sebagai sumber makanan. Melalui tugas Malaikat Mikail ini, kita dapat memahami bahwa rezeki tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga mencakup seluruh aspek yang menunjang kehidupan.

Di antara para malaikat, Malaikat Israfil memiliki keistimewaan sebagai malaikat pertama yang diciptakan Allah SWT. Beliau mendapat tugas yang sangat penting yaitu meniup sangkakala, sebuah terompet yang akan menandai peristiwa-peristiwa besar dalam perjalanan akhir alam semesta. Keberadaan Malaikat Israfil mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini tidaklah abadi.

Malaikat Israfil akan melakukan dua kali tiupan sangkakala yang memiliki makna berbeda. Tiupan pertama akan menandai kehancuran seluruh alam semesta, di mana seluruh makhluk hidup akan mati dan segala yang ada akan hancur lebur. Setelah itu, tiupan kedua akan dikumandangkan untuk membangkitkan seluruh manusia dari kematian, menandai dimulainya kehidupan akhirat dan hari perhitungan amal. Keyakinan akan tugas Malaikat Israfil ini menjadi pengingat bagi manusia untuk senantiasa mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian.

Malaikat Izrail mendapat tugas yang berkaitan erat dengan akhir kehidupan setiap makhluk. Sebagai malaikat maut, beliau bertanggung jawab untuk mencabut nyawa seluruh makhluk hidup sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Meski sering digambarkan menakutkan, sejatinya Malaikat Izrail hanyalah pelaksana perintah Allah dalam mengakhiri kehidupan setiap makhluk.

Dalam menjalankan tugasnya, Malaikat Izrail memiliki cara yang berbeda-beda dalam mencabut nyawa seseorang, tergantung pada amal perbuatan selama hidupnya. Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, proses pencabutan nyawa akan dilakukan dengan sangat lembut, bahkan digambarkan seperti mencabut sehelai rambut dari tepung. Sebaliknya, bagi orang-orang yang kafir dan banyak berbuat maksiat, proses pencabutan nyawa akan terasa sangat menyakitkan. Hal ini menjadi pelajaran bahwa kualitas hidup seseorang akan mempengaruhi kualitas kematiannya.

Alam kubur merupakan alam pertama yang akan dimasuki manusia setelah kematian. Di alam ini, Allah SWT mengutus dua malaikat khusus, yaitu Malaikat Munkar dan Nakir, untuk menguji keimanan setiap manusia. Kedua malaikat ini akan mendatangi setiap orang yang baru dikuburkan untuk melakukan pertanyaan yang sangat mendasar tentang akidah.

Malaikat Munkar dan Nakir akan mengajukan tiga pertanyaan utama: "Siapa Tuhanmu?", "Apa agamamu?", dan "Siapa nabimu?". Bagi orang yang beriman dan memiliki keyakinan yang kuat, pertanyaan ini akan sangat mudah dijawab, dan sebagai balasannya mereka akan mendapatkan kelapangan dan kenikmatan di alam kubur. Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki iman yang kuat atau hidup dalam kekafiran akan kesulitan menjawab dan akan mengalami siksa kubur hingga hari kebangkitan. Keberadaan Malaikat Munkar dan Nakir ini mengingatkan kita akan pentingnya membangun dan menjaga keimanan selama hidup di dunia.

Setiap manusia senantiasa ditemani oleh dua malaikat yang bertugas mencatat seluruh perbuatannya, yaitu Malaikat Raqib dan Atid. Malaikat Raqib bertugas mencatat segala amal kebaikan, sementara Malaikat Atid mencatat segala amal keburukan. Keberadaan kedua malaikat ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat adil dalam menilai setiap perbuatan hamba-Nya.

Pencatatan yang dilakukan oleh Malaikat Raqib dan Atid sangatlah teliti dan komprehensif. Tidak ada satupun perbuatan yang luput dari pengawasan mereka, bahkan perbuatan sekecil biji zarrah pun akan tercatat. Catatan amal ini kelak akan menjadi bukti yang tidak terbantahkan pada hari perhitungan. Oleh karena itu, kesadaran akan keberadaan Malaikat Raqib dan Atid seharusnya mendorong setiap muslim untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan senantiasa berusaha memperbanyak amal kebaikan.

Allah SWT memberikan kepercayaan kepada Malaikat Malik untuk menjadi pemimpin para malaikat penjaga neraka. Beliau digambarkan memiliki sosok yang sangat menakutkan, bahkan api neraka pun takut kepadanya. Ketegasan dan kekerasan Malaikat Malik mencerminkan betapa mengerikannya siksa neraka yang telah Allah siapkan bagi para pendosa.

Pada hari pembalasan, Malaikat Malik akan menjalankan tugasnya dengan penuh ketegasan tanpa sedikitpun rasa kasihan kepada para penghuni neraka. Beliau akan membuka pintu-pintu neraka dan mengawasi proses penyiksaan sesuai dengan dosa yang telah dilakukan. Keberadaan Malaikat Malik dan gambaran tentang tugas-tugasnya menjadi peringatan bagi manusia untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka.

Sebagai penyeimbang dari Malaikat Malik, Allah SWT mengutus Malaikat Ridwan untuk menjaga dan mengatur surga. Berbeda dengan Malaikat Malik yang menakutkan, Malaikat Ridwan digambarkan memiliki wujud yang sangat indah dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan tugasnya yang mulia yaitu menyambut dan melayani para penghuni surga yang telah berhasil mendapatkan ridha Allah SWT.

Malaikat Ridwan akan menyambut orang-orang beriman yang berhak memasuki surga dengan penuh keramahan dan kehormatan. Beliau bertugas membukakan pintu-pintu surga dan mengatur berbagai kenikmatan yang telah Allah siapkan bagi para penghuninya. Keberadaan Malaikat Ridwan menjadi motivasi bagi manusia untuk senantiasa berbuat kebaikan dan beribadah kepada Allah SWT, dengan harapan kelak dapat disambut olehnya di pintu-pintu surga.

Memahami nama-nama malaikat dan tugasnya bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga dapat memotivasi kita untuk senantiasa berbuat kebaikan. Dengan mengetahui bahwa setiap perbuatan kita dicatat oleh Malaikat Raqib dan Atid, diharapkan kita dapat lebih berhati-hati dalam bertindak dan memperbanyak amal saleh sebagai bekal kehidupan akhirat.