Liputan6.com, Jakarta Bima, kota yang terletak di bagian timur Nusa Tenggara Barat, tidak hanya memikat wisatawan dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kekayaan kulinernya yang autentik. Setiap hidangan khas Bima menyimpan cerita dan nilai sejarah yang menjadikannya istimewa, mulai dari makanan yang dulunya hanya disajikan di lingkungan kesultanan hingga hidangan sehari-hari masyarakat setempat.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kuliner Bima mencerminkan kekayaan sumber daya alam daerahnya, dengan penggunaan bahan-bahan lokal seperti hasil laut, rempah-rempah, dan hasil pertanian yang melimpah. Perpaduan berbagai bumbu dan teknik pengolahan tradisional menghasilkan cita rasa unik yang sulit ditemukan di daerah lain di Indonesia.
Bagi yang berencana mengunjungi Bima atau ingin mencicipi kelezatan kulinernya, berikut adalah 14 makanan khas Bima yang wajib dicoba. Mulai dari hidangan utama hingga jajanan tradisional, setiap hidangan menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (3/1/2025)
1. Kagape: Warisan Kuliner Kesultanan Bima
Kagape merupakan hidangan istimewa yang memiliki sejarah panjang sebagai sajian khusus tamu-tamu Kesultanan Bima. Bahan utama yang digunakan adalah kikil dan daging sapi atau kerbau, yang direbus hingga empuk dalam kuah santan yang kaya rempah. Bumbu-bumbu yang digunakan meliputi kemiri, jintan, serai, bawang merah, dan bawang putih yang dihaluskan.
Proses pembuatan Kagape cukup rumit dan memakan waktu. Dimulai dengan merebus kaki sapi hingga empuk, membersihkan bulu-bulunya, kemudian mengiris kikil menjadi potongan kecil. Saat ini, Kagape dapat ditemukan di warung-warung tradisional Bima dengan harga sekitar Rp25.000-35.000 per porsi, dan menjadi hidangan favorit saat bulan Ramadan.
2. Uta Palumara Londe: Gulai Bandeng Khas Bima
Uta Palumara Londe adalah olahan ikan bandeng dalam kuah santan yang kaya bumbu. Hidangan ini menggunakan ikan bandeng segar yang dimasak utuh, dibumbui dengan campuran rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas, dan daun jeruk yang memberikan aroma khas.
Cita rasa Uta Palumara Londe merupakan perpaduan sempurna antara gurih santan, manis daging ikan, dan pedas bumbu yang seimbang. Hidangan ini biasa disajikan dengan nasi putih hangat dan dapat ditemukan di rumah makan tradisional Bima dengan harga berkisar Rp20.000-30.000 per porsi.
3. Uta Maju Puru: Hidangan Daging Rusa Tradisional
Uta Maju Puru merupakan hidangan unik yang menggunakan daging rusa sebagai bahan utama. Proses pengolahan dimulai dengan mengawetkan daging rusa menjadi dendeng, yang kemudian diolah dengan bumbu-bumbu tradisional seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah khas Bima.
Hidangan ini memiliki cita rasa yang kaya dengan tekstur daging yang empuk namun tetap berserat. Proses pembuatannya melibatkan teknik pengawetan dan pembakaran yang menghasilkan aroma khas. Uta Maju Puru biasanya disajikan pada acara-acara khusus dan dapat ditemukan di beberapa rumah makan tradisional dengan harga sekitar Rp35.000-50.000 per porsi.
Advertisement
4. Mangge Mada: Gulai Jantung Pisang
Mangge Mada adalah hidangan unik yang memanfaatkan jantung pisang sebagai bahan utama. Jantung pisang diolah dengan santan dan bumbu gulai khas Bima yang terdiri dari kunyit, lengkuas, serai, daun salam, dan berbagai rempah lainnya yang memberikan cita rasa kompleks.
Proses pembuatan dimulai dengan memotong dan membersihkan jantung pisang, kemudian memasaknya dalam santan yang telah diberi bumbu hingga meresap sempurna. Hidangan ini populer di kalangan vegetarian dan pecinta sayuran, dengan harga yang terjangkau sekitar Rp15.000-20.000 per porsi di warung-warung lokal.
5. Uta Ro'o Sambi: Hidangan Istimewa Pesta
Uta Ro'o Sambi adalah hidangan spesial yang menggabungkan daun sambi dengan daging pilihan (kerbau, kambing, atau sapi). Daun sambi yang memiliki tekstur unik dipadukan dengan daging yang empuk dan bumbu-bumbu pilihan menciptakan harmoni rasa yang khas Bima.
Karena keistimewaannya, hidangan ini biasanya hanya dapat ditemukan pada acara pesta atau hajatan. Proses memasaknya membutuhkan keahlian khusus untuk memastikan daun sambi dan daging matang sempurna. Ketika tersedia di acara-acara khusus, satu porsi Uta Ro'o Sambi bisa dihargai sekitar Rp40.000-60.000.
6. Jame: Olahan Ikan Teri Aromatik
Jame merupakan hidangan berbahan dasar ikan teri yang diolah dengan bumbu-bumbu aromatik khas Bima. Kombinasi ikan teri segar dengan bawang merah, santan, jeruk purut, belimbing wuluh, dan daun kemangi menciptakan hidangan dengan cita rasa yang kompleks.
Proses pembuatan Jame relatif sederhana namun membutuhkan ketelitian dalam memilih ikan teri yang segar dan mengatur tingkat keasaman yang pas. Hidangan ini populer sebagai pendamping nasi dan dapat ditemukan di warung-warung tradisional dengan harga Rp15.000-25.000 per porsi.
7. Uta Sepi Tumis: Tumis Udang Rebon Pedas
Uta Sepi Tumis adalah hidangan yang terbuat dari udang rebon yang ditumis dengan kombinasi bumbu yang menyegarkan. Bahan-bahan yang digunakan meliputi udang rebon segar, asam muda, cabai, tomat, dan daun kemangi yang memberikan aroma khas.
Hidangan ini memiliki cita rasa pedas asam yang segar dan biasa ditemukan di warung-warung makan di sekitar pelabuhan Kota Bima. Harga per porsi berkisar antara Rp20.000-30.000, dan paling nikmat disantap dengan nasi putih hangat.
8. Kerupuk Arunggina: Camilan Renyah Khas Bima
Kerupuk Arunggina adalah camilan tradisional yang mirip dengan rengginang. Terbuat dari beras ketan pilihan yang diberi bumbu bawang dan garam, kerupuk ini memiliki tekstur renyah dan rasa gurih yang khas.
Proses pembuatan melibatkan tahap pengukusan beras ketan, pembentukan, penjemuran, hingga penggorengan. Kerupuk Arunggina dapat ditemukan di pasar tradisional Bima dengan harga terjangkau, sekitar Rp10.000-15.000 per bungkus.
9. Range: Kue Tradisional Tahan Lama
Range adalah kue tradisional yang sering menjadi bagian dari jangko (hantaran) dalam acara adat Bima. Terbuat dari beras ketan, gula, dan kelapa, kue ini memiliki cita rasa manis gurih yang khas.
Proses pembuatan Range cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan tekstur yang sempurna. Kue ini dapat bertahan hingga berminggu-minggu, membuatnya ideal sebagai oleh-oleh. Harga Range berkisar antara Rp20.000-30.000 per kotak.
Advertisement
10. Pangaha Sinci: Kue Cincin Manis
Pangaha Sinci adalah kue tradisional berbentuk cincin yang terbuat dari tepung beras dan tepung terigu. Tersedia dalam dua varian: original dan isi kacang hijau, kue ini memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam.
Pembuatan Pangaha Sinci memerlukan keterampilan khusus dalam membentuk adonan dan mengatur suhu penggorengan. Kue ini dapat ditemukan di toko oleh-oleh dan pasar tradisional dengan harga Rp15.000-25.000 per kotak.
11. Oha Mina: Nasi Ketan Bumbu
Oha Mina adalah hidangan nasi ketan yang dimasak dengan bumbu khusus di atas minyak kelapa. Beras ketan pilihan diberi bumbu tradisional dan ditaburi bawang goreng yang memberikan aroma dan tekstur yang menggugah selera.
Proses pembuatan membutuhkan keahlian dalam mengatur tingkat kematangan nasi ketan agar tidak terlalu lembek atau keras. Oha Mina biasa disajikan dalam acara adat dan dapat dipesan di rumah makan tradisional dengan harga Rp20.000-30.000 per porsi.
12. Kahangga: Camilan Manis Gurih
Kahangga adalah kue tradisional berbentuk unik dengan rasa manis gurih. Terbuat dari tepung beras dan gula, kue ini memiliki tekstur renyah dan bentuk geometris yang khas, biasanya persegi panjang atau segitiga.
Proses pembuatan melibatkan tahap pengadonan yang teliti dan penggorengan dengan suhu yang terkontrol untuk mendapatkan warna cokelat yang sempurna. Kahangga dapat ditemukan di toko oleh-oleh dengan harga Rp15.000-25.000 per bungkus.
13. Tota Fo'o: Sambal Mangga Unik
Tota Fo'o adalah sambal unik khas Bima yang menggunakan mangga muda sebagai bahan utama. Berbeda dengan sambal pada umumnya, Tota Fo'o menciptakan perpaduan rasa asam, pedas, dan segar yang khas.
Pembuatan Tota Fo'o melibatkan proses mencincang mangga muda, mencampurnya dengan garam, dan menambahkan bumbu-bumbu lain sesuai selera. Sambal ini biasa dijual di pasar tradisional dengan harga Rp10.000-15.000 per porsi.
14. Bingka Dolu: Kue Tradisional Favorit
Bingka Dolu merupakan kue tradisional yang menjadi favorit untuk oleh-oleh. Kue ini terbuat dari campuran tepung terigu, santan kelapa, telur, gula, dan garam yang diolah dengan teknik khusus hingga menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal.
Proses pembuatan Bingka Dolu memerlukan ketelitian dalam mengatur suhu pembakaran agar menghasilkan tekstur yang sempurna. Kue ini memiliki rasa manis gurih yang pas dan dapat bertahan hingga 3-4 hari pada suhu ruang. Harga Bingka Dolu berkisar antara Rp5.000-7.000 per buah, atau Rp50.000-70.000 per kotak berisi 10 buah.
Dengan beragam pilihan kuliner yang autentik, Bima menawarkan pengalaman gastronomi yang menarik untuk ditelusuri. Setiap hidangan tidak hanya memuaskan lidah tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dalam budaya dan tradisi masyarakat Bima melalui kelezatan kulinernya.
Advertisement