Manajer Timnas Indonesia U-20: Tanpa Tim Geypens dan Dion Markx, Kami Tetap Optimis

Liputan6.com, Jakarta Rakyat Indonesia harus menghadapi kenyataan yang kurang menggembirakan terkait persiapan Timnas Indonesia U-20 untuk mengikuti Piala Asia U-20 2025 yang akan berlangsung di China pada tanggal 27 September hingga 19 Oktober 2025. Ada alasan di balik hal ini, yaitu kemungkinan ketidakikutsertaan dua pemain keturunan, Tim Geypens dan Dion Markx, karena proses naturalisasi mereka belum selesai.

Meskipun tanpa kehadiran Tim Geypens dan Dion Markx, pelatih Garuda Muda, Indra Sjafri, tetap berkomitmen untuk meraih target masuk empat besar atau semifinal. Target ini lebih ambisius dibandingkan dengan yang ditetapkan oleh PSSI, yaitu delapan besar.

Meski Tim Geypens dan Dion Markx tidak dapat bergabung, manajer Timnas Indonesia U-20, Ahmed Zaki Iskandar, tetap optimis terhadap peluang timnya.

"Sebetulnya, mereka bisa menjadi opsi untuk memperkuat. Tapi saya percaya dengan komposisi yang sekarang pun di setiap lini itu sudah ada, baik pemain intinya maupun pemain cadangannya yang juga tidak berbeda jauh," kata Ahmed Zaki, lewat tayangan YouTube Nalar Sports TV belum lama ini.

"Artinya, posisi-posisi organ tim ini juga kita sudah mempersiapkan pemain-pemain yang ada. Contohnya Doni Try Pamungkas. Kemudian juga di sisi kiri ada Toni Firmansyah. Kalau di bek kita juga ada Kadek Karel, ada Meshaal Hamzah, Sulthan Zaky, ada Alfahrezi Buffon, ada Iqbal Gwijangge," tambahnya.

Politisi dari partai Golkar, Doni Try Pamungkas beserta rekan-rekannya, memiliki keyakinan bahwa mereka akan menunjukkan performa terbaik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya menit bermain yang telah mereka peroleh di klub masing-masing.

"Memang di klubnya sendiri, masing-masing pemain itu diberi menit bermain yang cukup banyak. Jadi ini menjadi pengalaman mereka dalam rangka mempersiapkan baik secara idividu, begitu pula dengan mentalnya," kata Ahmed Zaki.

"Jadi kami juga mengucapkan terima kasih kepada klub-klub yang mempergunakan pemain-pemain usia muda kita. Dan ini akan memperkaya timnas, baik timnas kelompok U-20 ataupun U-23 nantinya," ujarnya.

Bintang Timnas Indonesia, Mathew Baker, sebelumnya sempat menjadi perbincangan mengenai kemungkinan bergabung dengan tim. Namun, hal tersebut tidak terwujud. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

"Mathew Baker ini sebenarnya diberikan kesempatan. Ada satu lagi yang dari U-17, Evandra Florasta diberikan kesempatan kepada kedua pemain untuk mengikuti proses seleksi di U-20. Dan dari dua ini, Mathew Baker yang kemudian dikembalikan ke U-17. Evandra masih ikut dalam 29 pemain yang sedang kita seleksi," jelas Ahmed Zaki.

Menurut Ahmed Zaki, persaingan untuk posisi Mathew Baker sangatlah ketat. Ia harus menghadapi sejumlah nama terkenal yang sudah lebih dahulu dikenal di dunia sepak bola.

"Memang di posisi Mathew Baker persaingannya sangat ketat. Di posisi defender, sudah luar biasa ketatnya. Mathew Baker harus bersaing dengan nama-nama seperti Doni Try, Iqbal, Kadek Arel, Buffon," ungkap Ahmed Zaki.

"Tapi paling tidak begini. Kami berharap proses selama TC dengan U-20 akan memperkaya pengalamannya Mathew Baker di U-17. Karena di U-17 dia jadi tulang punggung. Dan U-17 akan tampil juga di Piala Asia 2025 di Arab Saudi, bulan April nanti," tutup Ahmed Zaki.

Menjelang dimulainya Piala Asia U-20 2025, tim yang dilatih oleh Indra Sjafri akan melakukan persiapan dengan mengikuti Turnamen Mandiri U-20 Challenge Series 2025. Turnamen ini akan berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur, dari tanggal 24 hingga 30 Januari, dan akan menjadi ajang untuk mengukur kekuatan serta kekompakan tim.

Selain Indonesia, terdapat tiga negara lain yang turut berpartisipasi dalam turnamen ini, yaitu Suriah, Yordania, dan India.