Jay Idzes Menjadi Kapten Venezia, Diminta untuk Tetap Rendah Hati

Setelah Joel Pohjanpalo pergi, Jay Idzes diberi tanggung jawab sebagai kapten Venezia.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 18 Feb 2025, 09:59 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 09:59 WIB
Jay Idzes
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, resmi dipercaya sebagai kapten utama Venezia pada musim ini. (dok. Instagram Jay Idzes) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Venice - Jay Idzes, pemain belakang Timnas Indonesia, kini resmi memegang jabatan sebagai kapten Venezia. Dengan memimpin rekan-rekannya di lapangan, Idzes diharapkan tetap rendah hati dan terus berusaha dengan keras.

Sebelumnya, selama tiga musim terakhir, posisi kapten Venezia diemban oleh Joel Pohjanpalo. Penyerang berusia 30 tahun ini memberikan kontribusi signifikan dalam membantu I Leoni alati promosi ke Serie A pada musim ini.

Namun, sejak 3 Februari 2025, Joel Pohjanpalo tidak lagi menjadi kapten Venezia. Pemain tersebut memilih untuk meninggalkan klub dan melanjutkan kariernya bersama Palermo.

Setelah kepergian Joel Pohjanpalo, Jay Idzes ditunjuk sebagai kapten baru Venezia. Sayangnya, dua pertandingan awal Jay sebagai kapten I Leoni alati tidak berjalan lancar. Venezia harus mengakui kekalahan 2-3 dari Udinese dan 0-1 dari AS Roma di Serie A.

 

Tetap Rendah Hati

Foto: Jay Idzes Cetak Gol Perdana di Serie A, Juventus Dipaksa Imbang Venezia
Pada laga kali ini, Jay Idzes, sukses mengukir sejarah dengan mencetak gol perdana di Serie A. Kapten skuad Garuda itu juga jadi orang pertama Indonesia yang berhasil mencetak gol di kasta tertinggi Liga Italia. (AFP/Marco Bertorello) - Bola.com... Selengkapnya

Pelatih Venezia, Eusebio Di Francesco, telah secara resmi menyatakan bahwa Jay Idzes adalah kapten timnya. Di Francesco menaruh harapan agar pemain yang memiliki tinggi badan 190 cm ini tetap bersikap rendah hati dan mampu memimpin rekan-rekannya dengan baik.

"Idzes adalah kapten kami; dia dipilih karena pengetahuannya tentang permainan dan cara dia memimpin, baik dalam pertandingan maupun latihan," kata Di Francesco. Menurutnya, Idzes memiliki keunggulan dalam memahami strategi permainan dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat, baik di lapangan maupun saat sesi latihan.

Di Francesco menambahkan bahwa "Dia telah berkembang pesat, tetapi dia tidak boleh kehilangan kerendahan hatinya dalam bekerja dan dedikasinya terhadap rekan satu timnya." Pelatih tersebut menggarisbawahi pentingnya sikap rendah hati dan dedikasi tinggi yang harus dimiliki Idzes dalam menjalankan perannya sebagai kapten.

"Itulah yang saya harapkan dari seorang kapten, seseorang yang mendukung tim baik di saat senang maupun di saat sulit," lanjutnya. Di Francesco menekankan bahwa seorang kapten harus mampu memberikan dukungan kepada timnya, tidak hanya ketika dalam keadaan baik tetapi juga saat menghadapi tantangan.

Bertemu dengan Genoa

Eusebio Di Francesco - Napoli Vs Venezia di Serie A 2024/2025
Aksi Eusebio Di Francesco dalam laga Napoli Vs Venezia di Stadion Diego Armando Maradona, Minggu (29/12/2024). (Dok, Venezia) - Bola.com... Selengkapnya

Jay Idzes akan kembali berperan sebagai starter sekaligus memimpin tim sebagai kapten ketika Venezia berhadapan dengan Genoa di Stadio Comunale Luigi Ferraris dalam laga pekan ke-25 Serie A, yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa (18/2/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini menjadi momen penting bagi Venezia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di lapangan.

Di Francesco menyatakan, "Dalam beberapa hari terakhir, saya telah melihat tim yang bertekad, dengan keinginan kuat untuk merebut kembali apa yang telah kami tinggalkan. Melawan Genoa, ini akan menjadi pertandingan yang penting tetapi menantang." Pernyataan ini menunjukkan semangat dan tekad yang tinggi dari tim untuk menghadapi tantangan yang ada di depan mereka.

Lebih lanjut, Di Francesco menambahkan, "Kami menghadapi tim yang mengubah stadion mereka menjadi benteng yang sebenarnya, sehingga sulit untuk ditaklukkan. Selain itu, mereka memiliki skuad yang berpengalaman, dengan para pemain bertahan yang sangat baik yang juga sangat berbahaya dalam bola-bola mati." Hal ini menggambarkan betapa sulitnya pertandingan tersebut, mengingat kekuatan dan pengalaman yang dimiliki oleh lawan mereka, Genoa.

 

Pantau Kompetisi pada Musim Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya