Liputan6.com, Jakarta - Sedekah, amalan mulia dalam Islam, ternyata bisa kehilangan pahalanya jika dilakukan dengan cara yang salah. Banyak orang bersedekah dengan niat baik, namun tanpa disadari, beberapa tindakan justru mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala yang seharusnya didapatkan.
Artikel ini akan mengulas tujuh sebab utama mengapa pahala sedekah bisa hilang, sehingga kita bisa lebih bijak dalam beramal dan memastikan amalan kita diterima Allah SWT.
Memahami mengapa pahala sedekah bisa hilang sangat penting bagi setiap muslim. Baik mereka yang sudah rutin bersedekah maupun yang baru ingin memulai. Mengetahui hal ini, kita dapat menghindari kesalahan dan memastikan bahwa setiap rupiah yang kita infakkan benar-benar menjadi amal jariyah yang bermanfaat di akhirat kelak. Jangan sampai pahala sedekah menjadi sia-sia.
Advertisement
Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi setiap amal kebaikan, termasuk sedekah. Namun, janji tersebut hanya berlaku jika sedekah dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan agama.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (20/2/2025).
Pahala Sedekah Bisa Hilang: Sebab 1-4
-
Sedekah dengan Harta Haram
Memberikan sedekah dengan harta haram, seperti hasil korupsi, pencurian, atau riba, tidak hanya menghilangkan pahala, tetapi juga mendatangkan dosa. Sedekah yang diterima Allah SWT haruslah berasal dari harta yang halal dan baik.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak menerima sesuatu kecuali yang halal.” (HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu, perhatikan sumber harta kita sebelum bersedekah.
Keikhlasan dalam bersedekah sangat penting, namun kehalalan harta juga tak kalah krusial. Harta yang diperoleh dari jalan yang tidak halal akan menodai niat baik kita dan menyebabkan pahala sedekah menjadi sia-sia. Pastikan setiap rupiah yang kita sedekahkan berasal dari sumber yang halal dan baik.
-
Pamer atau Riya (Menunjukkan-nunjukkan)
Bersedekah dengan tujuan pamer atau mencari pujian (riya) akan menghilangkan pahala. Sedekah yang ikhlas dilakukan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan duniawi.
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 264, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian.”
Menunjukkan sedekah di media sosial untuk mendapatkan pujian termasuk riya.
Sedekah yang dilakukan dengan niat riya, meskipun terlihat mulia di mata manusia, tidak akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Keikhlasan adalah kunci utama dalam bersedekah. Bersedekahlah hanya karena Allah SWT dan jangan mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
-
Mengungkit-ungkit Pemberian
Mengungkit-ungkit pemberian sedekah kepada penerima mengurangi nilai kebaikan dan menghilangkan pahala. Sedekah yang tulus diberikan tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan balasan.
Sikap ini disebut “al-mann” dalam bahasa Arab, yang berarti membangkit-bangkitkan pemberian. Sedekah yang ikhlas tidak akan pernah mengungkit-ungkit pemberiannya.
Ingatlah bahwa sedekah adalah bentuk ibadah kepada Allah SWT, bukan transaksi jual beli. Jangan sampai kebaikan kita ternodai oleh sikap yang kurang terpuji ini. Bersedekahlah dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan balasan apapun.
-
Menyakiti Hati Penerima Sedekah
Perlakuan kasar, ucapan yang menyakitkan, atau merendahkan penerima sedekah akan menghapus pahala. Sedekah harus diberikan dengan penuh kasih sayang dan hormat. Sikap yang baik dan penuh empati kepada penerima sedekah akan menambah nilai pahala.
Memberikan sedekah bukan hanya soal materi, tetapi juga soal bagaimana kita memperlakukan penerima sedekah. Perlakukan mereka dengan hormat dan penuh kasih sayang, layaknya saudara seiman. Sikap ini akan meningkatkan nilai pahala sedekah kita.
Advertisement
Pahala Sedekah Bisa Hilang: Sebab 5-7
-
Sedekah karena Terpaksa
Sedekah yang dilakukan dengan terpaksa dan tanpa keikhlasan hati tidak akan mendapatkan pahala. Sedekah yang diterima Allah SWT adalah yang dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Sedekah yang terpaksa lebih mirip kewajiban daripada ibadah.
Keikhlasan adalah kunci utama dalam mendapatkan pahala sedekah. Jika kita terpaksa bersedekah, maka sebaiknya kita tunda hingga hati kita benar-benar ikhlas. Jangan sampai sedekah kita menjadi beban dan mengurangi pahala yang seharusnya kita dapatkan.
-
Sedekah untuk Mendapat Simpati
Memberikan sedekah dengan tujuan mendapatkan simpati atau belas kasihan dari orang lain, bukan karena ridho Allah, akan sia-sia dan tidak mendapatkan pahala. Niat yang tulus hanya kepada Allah SWT akan menentukan nilai sedekah kita.
Sedekah yang diniatkan untuk mendapatkan simpati atau belas kasihan sama halnya dengan riya. Tujuannya bukan untuk mencari ridho Allah, melainkan untuk kepentingan duniawi. Oleh karena itu, pastikan niat kita tulus hanya untuk Allah SWT.
-
Menghina Orang yang Tidak Bersedekah
Merendahkan atau menghina orang yang tidak bersedekah juga dapat mengurangi pahala sedekah yang telah diberikan. Sikap toleransi dan saling menghormati lebih utama. Kita tidak boleh menghakimi orang lain berdasarkan amal ibadahnya.
Sikap sombong dan merasa lebih baik dari orang lain akan mengurangi nilai pahala sedekah. Ingatlah bahwa kita semua adalah hamba Allah SWT dan tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Bersikaplah toleran dan saling menghormati.
Keutamaan Sedekah dalam Islam
-
Tidak Mengurangi Harta
Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim). Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas justru akan mendatangkan keberkahan dan rezeki yang lebih banyak. Allah SWT akan mengganti harta yang kita sedekahkan dengan berkah dan rezeki yang lebih melimpah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Saba' ayat 39, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” Percayalah bahwa Allah SWT akan selalu memberikan rezeki yang cukup bagi hamba-Nya yang bersedekah.
-
Menghapus Dosa
Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi). Sedekah menjadi jalan taubat dan penghapus dosa bagi orang yang bertaubat.
Sedekah merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dari dosa. Dengan bersedekah, kita memohon ampun kepada Allah SWT dan berharap dosa-dosa kita diampuni.
-
Melipatgandakan Pahala
Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang yang bersedekah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid ayat 18, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”
Allah SWT Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Ia akan memberikan pahala berlipat ganda bagi hamba-Nya yang bersedekah dengan ikhlas dan tulus.
-
Menambah Kekayaan Spiritual
Bersedekah tidak hanya memberikan manfaat materi bagi penerima, tetapi juga memberikan kekayaan spiritual bagi pemberi. Sedekah dapat meningkatkan keimanan, ketenangan hati, dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Dengan bersedekah, hati kita akan terasa lebih tenang dan damai. Kita akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan kepuasan batin yang tak ternilai.
-
Menjadi Jembatan Menuju Surga
Sedekah merupakan salah satu amalan yang dapat menjadi jembatan menuju surga. Dengan bersedekah, kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak.
Sedekah adalah investasi akhirat yang sangat berharga. Dengan bersedekah, kita berharap mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan masuk surga-Nya.
Advertisement
Sedekah Lebih Baik Sembunyi-Sembunyi atau Terang-Terangan?
Melansir dari kemenag.go.id dan mui.or.id bahwa dalam Islam, baik sedekah sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan memiliki keutamaannya masing-masing.
QS. Al-Baqarah ayat 271 menyebutkan, “Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Sedekah sembunyi-sembunyi lebih utama karena lebih menjauhkan diri dari riya. Namun, sedekah terang-terangan juga baik jika bertujuan untuk mengajak kebaikan dan menjadi contoh bagi orang lain. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa salah satu dari tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT di hari kiamat adalah orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi.
Dalam konteks modern, mempublikasikan sedekah di media sosial untuk mengajak kebaikan juga diperbolehkan, asalkan niat utamanya tetap ikhlas karena Allah SWT dan tidak bertujuan untuk pamer atau mencari popularitas. Melansir dari mui.or.id, terpenting adalah keikhlasan dan niat yang tulus dalam bersedekah, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
Kesimpulannya, memilih antara sedekah sembunyi-sembunyi atau terang-terangan kembali kepada niat dan tujuan kita.
Keduanya baik, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan tidak diniatkan untuk pamer atau mencari pujian. Terpenting adalah konsistensi dalam bersedekah dan senantiasa memperbaiki niat agar amalan kita diterima oleh Allah SWT.
