Ciri-ciri Kadar Gula Tinggi pada Wanita yang Harus Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Kenali ciri-ciri kadar gula tinggi pada wanita agar dapat melakukan tindakan preventif yang tepat.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 23 Feb 2025, 18:26 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 18:26 WIB
Ciri-ciri Kadar Gula Tinggi pada Wanita
Ciri-ciri Kadar Gula Tinggi pada Wanita (freepik.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan, terutama bagi wanita. Gejala yang muncul seringkali mirip dengan kondisi medis lainnya, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda ini. Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Gejala kadar gula tinggi pada wanita dapat dibagi menjadi beberapa kategori, mulai dari gejala yang berhubungan dengan organ reproduksi hingga gejala sistemik. Memahami ciri-ciri ini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Mari kita bahas lebih dalam mengenai ciri-ciri kadar gula tinggi pada wanita.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai:

Gejala pada Organ Reproduksi

Salah satu tanda yang sering muncul akibat kadar gula tinggi adalah masalah pada organ reproduksi. Wanita dengan kadar gula darah tinggi berisiko mengalami infeksi jamur vagina. Infeksi ini disebabkan oleh melemahnya sistem imun, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi jamur seperti Candida albicans. Gejalanya meliputi:

  • Gatal, kemerahan, dan bengkak pada bibir vagina.
  • Sensasi terbakar saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
  • Keputihan yang kental dan tidak normal.

Selain itu, kadar gula yang tinggi juga dapat menyebabkan vagina kering. Kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia mengurangi pelumasan alami, yang dapat menyebabkan nyeri dan penurunan gairah seksual.

Gejala Sistemik

Gejala sistemik juga menjadi perhatian penting bagi wanita dengan kadar gula tinggi. Beberapa gejalanya meliputi:

  • Sering haus dan buang air kecil: Tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine, yang menyebabkan dehidrasi dan peningkatan frekuensi buang air kecil, bahkan di malam hari.
  • Mudah lapar: Meskipun sudah makan, tubuh tetap merasa lapar karena glukosa tidak dapat digunakan secara efisien sebagai energi.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab: Tubuh membakar lemak untuk energi karena glukosa tidak terolah dengan baik.
  • Kelelahan: Kekurangan energi akibat ketidakmampuan tubuh memanfaatkan glukosa juga menjadi ciri yang umum.

Selain itu, penglihatan kabur, luka yang sulit sembuh, dan mulut kering juga merupakan gejala yang sering terjadi. Infeksi saluran kemih dan sakit kepala juga bisa muncul, meskipun bukan gejala utama.

Gejala yang Kurang Umum

Terdapat beberapa gejala yang kurang umum namun tetap perlu diperhatikan, antara lain:

  • Disfungsi seksual: Vagina kering dan penurunan libido dapat terjadi akibat neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes.
  • Perubahan kadar gula darah selama siklus menstruasi: Kadar gula darah mungkin meningkat menjelang menstruasi.
  • Peningkatan risiko penyakit jantung: Wanita penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, terutama setelah menopause.

Cara Mencegah Gula Darah Tinggi

- Gaya Hidup Sehat:

  • Pola Makan Seimbang:
    1. Batasi Karbohidrat Olahan: Kurangi konsumsi nasi putih, roti putih, pasta, dan makanan manis.
    2. Pilih Karbohidrat Kompleks: Ganti dengan nasi merah, roti gandum utuh, ubi jalar, dan oatmeal.
    3. Perbanyak Serat: Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah.
    4. Kontrol Porsi: Makan dalam porsi kecil namun sering untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
    5. Hindari Minuman Manis: Hindari soda, jus buah kemasan, dan minuman energi.
  • Aktivitas Fisik Teratur:
    1. Latihan Aerobik: Lakukan aktivitas seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu.
    2. Latihan Kekuatan: Lakukan latihan kekuatan (seperti mengangkat beban atau menggunakan resistance band) setidaknya dua kali seminggu.
    3. Integrasikan dalam Rutinitas: Cari cara untuk lebih aktif dalam kegiatan sehari-hari, seperti naik tangga daripada lift, berjalan kaki ke tempat kerja jika memungkinkan, atau melakukan peregangan setiap jam saat bekerja di depan komputer.
    4. Jaga Berat Badan Ideal:
    5. Turunkan Berat Badan Jika Perlu: Kelebihan berat badan, terutama di sekitar perut, meningkatkan risiko resistensi insulin.
    6. Target yang Realistis: Menurunkan berat badan bahkan 5-10% dari berat badan awal dapat memberikan manfaat besar.

- Kelola Stres:

  • Teknik Relaksasi:
    1. Meditasi: Latih meditasi secara teratur untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
    2. Yoga: Yoga menggabungkan gerakan fisik, pernapasan, dan meditasi untuk mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas.
    3. Pernapasan Dalam: Latih pernapasan dalam untuk menenangkan sistem saraf.
  • Cari Dukungan:
    1. Berbicara dengan Teman atau Keluarga: Berbagi perasaan dan masalah dengan orang yang Anda percaya dapat membantu mengurangi stres.
    2. Bergabung dengan Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang dengan diabetes atau prediabetes dapat memberikan dukungan emosional dan informasi yang berguna.
  • Hobi dan Aktivitas yang Menyenangkan:
    1. Luangkan Waktu untuk Hobi: Lakukan aktivitas yang Anda nikmati, seperti membaca, berkebun, atau mendengarkan musik.
    2. Hubungi Alam: Habiskan waktu di alam terbuka, seperti berjalan-jalan di taman atau hiking di hutan.

- Pemeriksaan Kesehatan Rutin:

  • Skrining Diabetes:
    1. Periksa Kadar Gula Darah: Lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara teratur, terutama jika Anda memiliki faktor risiko diabetes (riwayat keluarga, kelebihan berat badan, PCOS, atau riwayat diabetes gestasional).
    2. Tes A1C: Tes A1C memberikan gambaran kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir.
  • Konsultasi dengan Dokter:
    1. Diskusikan Risiko Anda: Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko diabetes Anda dan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
    2. Tinjau Obat-obatan: Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar gula darah, diskusikan alternatif dengan dokter Anda.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Kadar Gula Tinggi

Q: Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala kadar gula tinggi?

A: Segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Q: Apakah semua gejala ini pasti menunjukkan kadar gula tinggi?

A: Tidak, beberapa gejala bisa disebabkan oleh kondisi medis lain. Penting untuk melakukan pemeriksaan medis.

Q: Bagaimana cara mencegah kadar gula tinggi?

A: Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan memantau kadar gula darah secara berkala dapat membantu mencegah kadar gula tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya