Liputan6.com, Jakarta Setelah 58 tahun menjadi salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) resmi menghentikan operasionalnya. Keputusan ini membawa kesedihan mendalam bagi ribuan karyawan dan jajaran pimpinan yang telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun.
Acara perpisahan yang digelar di kantor pusat Sritex di Sukoharjo pada Jumat, 28 Februari 2025, diwarnai tangis, pelukan, dan momen emosional lainnya. Iwan Kurniawan Lukminto, Direktur Utama Sritex, menyampaikan pidato perpisahan yang penuh haru, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para karyawan yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan perusahaan ini.
Advertisement
Sebagai simbol perpisahan, ribuan karyawan dan manajemen menyanyikan lagu Kenangan Terindah dari band Samsons. Suasana semakin emosional ketika mereka saling berpelukan, menguatkan satu sama lain di tengah hujan yang mengguyur lokasi acara.
Advertisement
Pesan Haru Iwan Kurniawan untuk Ribuan Karyawan
Dalam sambutannya, Iwan Kurniawan Lukminto menegaskan bahwa karyawan adalah aset terbaik yang dimiliki Sritex. Ia mengungkapkan kesedihannya atas situasi yang memaksa perusahaan harus undur diri setelah puluhan tahun berkarya.
“Para kurator selalu membicarakan aset, namun mereka lupa bahwa aset paling berharga adalah kita semua. Maka dari itu, dari lubuk hati terdalam saya mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi, loyalitas, kerja kerasnya, dan kecintaannya kepada perusahaan sampai hari ini,” ungkap Iwan Kurniawan, dikutip dari unggahan Instagram @ik.lukminto, Sabtu (1/3/2025).
Ia juga meminta maaf jika selama kepemimpinannya belum bisa memberikan yang terbaik bagi karyawan. Menurutnya, perjalanan selama 58 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan keputusan ini adalah sesuatu yang berat bagi semua pihak.
Advertisement
Momen Perpisahan yang Penuh Tangis dan Pelukan
Ribuan karyawan berkumpul di halaman kantor pusat Sritex, mengenakan seragam biru khas perusahaan. Momen ini tidak hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga refleksi bagi semua pihak.
Dalam pidatonya, Iwan Kurniawan juga mengajak para karyawan untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momentum introspeksi diri. Ia berharap semua yang pernah menjadi bagian dari Sritex dapat terus berkarya dan membawa nilai-nilai yang telah diajarkan perusahaan ke mana pun mereka pergi.
Suasana semakin haru ketika lagu Kenangan Terindah diputar dan dinyanyikan bersama. Banyak karyawan yang tak kuasa menahan air mata, saling bersalaman, dan berpelukan. Bahkan, Iwan Kurniawan terlihat beberapa kali menyeka air matanya saat menyanyikan lagu tersebut bersama ribuan karyawan.
Pelunasan Gaji dan Hak Karyawan
Di tengah suasana haru, beberapa karyawan sempat meneriakkan tuntutan mengenai gaji yang belum dibayarkan. Hal ini langsung ditanggapi oleh Direktur Umum Sritex, Supartodi, yang memastikan bahwa proses pencairan dana sedang berlangsung.
Iwan Kurniawan juga menegaskan bahwa semua hak karyawan akan dipenuhi sesuai aturan. Menurutnya, pihak manajemen telah berkoordinasi dengan kurator untuk memastikan bahwa setiap karyawan menerima hak mereka sebelum benar-benar meninggalkan perusahaan.
Advertisement
Dampak Penutupan Sritex bagi Industri Tekstil Indonesia
Sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, penutupan Sritex tentu memiliki dampak besar, tidak hanya bagi karyawannya tetapi juga bagi industri tekstil nasional.
Sejak berdiri pada tahun 1966, Sritex telah menjadi pemain utama dalam industri tekstil, memproduksi berbagai jenis kain, pakaian militer, hingga seragam resmi untuk berbagai negara. Penutupan ini menandakan tantangan besar yang dihadapi sektor tekstil di tengah perubahan ekonomi global.
Selain itu, ribuan karyawan yang kehilangan pekerjaan perlu mencari alternatif pekerjaan baru, yang bisa menjadi tantangan tersendiri di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Banyak pihak berharap ada solusi yang dapat membantu para mantan karyawan Sritex mendapatkan pekerjaan baru atau membangun usaha mandiri.
Profil Iwan Kurniawan Lukminto, Dirut Sritex
Iwan Kurniawan Lukminto adalah Direktur Utama Sritex yang lahir di Surakarta pada 22 Januari 1983. Ia menempuh pendidikan di Johnson & Wales University di Amerika Serikat dan memiliki latar belakang dalam administrasi bisnis.
Sebagai generasi kedua dari keluarga Lukminto, ia meneruskan kepemimpinan Sritex setelah ayahnya, Lukminto, pendiri perusahaan ini, wafat. Di bawah kepemimpinannya, Sritex berkembang menjadi perusahaan tekstil yang dikenal luas di pasar internasional, terutama dalam produksi seragam militer dan produk tekstil berkualitas tinggi.
Namun, di tengah tantangan bisnis yang semakin berat, terutama dampak pandemi COVID-19 dan tekanan finansial, Sritex mengalami kesulitan yang akhirnya memaksa perusahaan untuk menutup operasionalnya.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Topik
1. Kenapa Sritex tutup?
Sritex tutup karena mengalami kesulitan finansial yang berkepanjangan, terutama setelah pandemi COVID-19 yang berdampak pada industri tekstil secara global. Selain itu, utang perusahaan yang membengkak dan persaingan ketat di sektor tekstil turut berkontribusi terhadap keputusan ini.
2. Apa dampak penutupan Sritex bagi karyawan?
Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan akibat penutupan ini. Banyak dari mereka yang telah bekerja di Sritex selama puluhan tahun. Manajemen telah memastikan bahwa hak-hak karyawan, termasuk gaji dan pesangon, akan tetap diberikan melalui koordinasi dengan kurator.
3. Bagaimana kondisi industri tekstil Indonesia setelah Sritex tutup?
Penutupan Sritex menjadi pukulan bagi industri tekstil nasional. Sebagai salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia, Sritex berkontribusi besar dalam ekspor dan penyediaan seragam militer. Dengan berhentinya operasional perusahaan, persaingan di industri tekstil semakin ketat dan mengancam lapangan kerja di sektor ini.
4. Apa pesan terakhir Iwan Kurniawan kepada karyawan Sritex?
Dalam pidato perpisahannya, Iwan Kurniawan menyatakan bahwa karyawan adalah aset terbesar perusahaan. Ia mengajak semua mantan karyawan untuk terus berkarya dan membawa nilai-nilai positif dari Sritex ke mana pun mereka melangkah.
5. Apakah ada kemungkinan Sritex bangkit kembali?
Saat ini, belum ada kepastian apakah Sritex akan kembali beroperasi di masa depan. Namun, banyak pihak yang berharap perusahaan ini bisa menemukan solusi untuk bertahan atau kembali dengan model bisnis baru.
