Kapan Batas Waktu Sholat Isya? Simak Panduan Lengkap Sesuai Tuntunan Syariat

Ketahui batas waktu sholat Isya menurut berbagai pendapat ulama, mulai dari sebelum fajar shiddiq hingga tengah malam, serta waktu dharuroh. Simak penjelasan lengkapnya!

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 04 Mar 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 21:00 WIB
Ilustrasi Sholat, Ibadah
Ilustrasi Sholat, Ibadah (Photo created by rawpixel.com on freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Memahami batas waktu sholat isya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap muslim untuk memastikan ibadah yang dilaksanakan tetap sah menurut ketentuan syariat. Sebagai salah satu dari lima waktu sholat wajib, pengetahuan tentang batas waktu sholat isya membantu umat Islam mengatur jadwal ibadah mereka dengan lebih baik, terutama di era modern yang penuh dengan berbagai kesibukan dan aktivitas.

Banyak pertanyaan yang kerap muncul seputar batas waktu sholat isya, seperti apakah boleh mengerjakannya pada dini hari atau mendekati waktu subuh. Pemahaman yang tepat tentang batas waktu sholat isya tidak hanya memastikan keabsahan ibadah yang dilakukan, tetapi juga membantu kita menghindari kelalaian dalam menunaikan kewajiban penting ini yang merupakan salah satu rukun Islam.

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang ketentuan dan batasan waktu pelaksanaan sholat isya berdasarkan dalil-dalil yang shahih dan pendapat para ulama terpercaya. Dengan memahami batasan waktu yang tepat, diharapkan setiap muslim dapat melaksanakan ibadah sholatnya dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Selasa (4/3).

Promosi 1

1. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Isya

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)... Selengkapnya

Apa Itu Sholat Isya?

Sholat isya merupakan salah satu dari lima sholat wajib (fardhu 'ain) yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam pelaksanaannya. Secara bahasa, sholat berasal dari kata bahasa Arab shalla-yushalli-shalaatan yang berarti doa atau pujian. Dalam konteks syariat Islam, sholat adalah ibadah khusus yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan gerakan dan bacaan tertentu sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Sholat isya dilaksanakan setelah sholat maghrib ketika langit telah benar-benar gelap dan syafaq (mega merah) telah hilang. Pelaksanaan sholat isya memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam, sebagaimana sholat wajib lainnya yang menjadi tiang agama.

Dasar Hukum Kewajiban Sholat

Allah SWT telah menegaskan kewajiban sholat bagi setiap muslim yang telah baligh dalam banyak ayat Al-Quran. Salah satu dalil yang menunjukkan kewajiban sholat adalah firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 77:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung."

Pentingnya Sholat dalam Islam

Pentingnya sholat juga ditegaskan dalam banyak hadits Rasulullah SAW. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh At-Thabrani yang menyebutkan:

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اَلصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

Artinya: "Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika sholatnya buruk, rusaklah semua amalnya." (HR At-Thabrani)

Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh menyepelekan sholat dan harus menunaikannya sebaik mungkin sesuai dengan arahan Rasulullah SAW. Memahami batasan waktu sholat, termasuk sholat isya, merupakan langkah awal untuk memastikan ibadah dilaksanakan dengan benar.

2. Ketentuan Waktu Sholat Isya

Dalil Penetapan Waktu Sholat Isya

Untuk memahami ketentuan waktu sholat isya dengan baik, kita perlu merujuk pada dalil-dalil yang shahih. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW telah menjelaskan dengan detail tentang waktu-waktu sholat, termasuk waktu sholat isya:

وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُولِهِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ، وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَعْبِ الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الْأَوْسَطِ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ

Artinya: "Waktu sholat dhuhur itu apabila matahari tergelincir hingga bayangan orang sama tinggi dengannya sebelum masuknya waktu asar. Waktu sholat ashar itu (dari bayangan benda sama panjang dengan bendanya) selama matahari belum menguning. Waktu sholat maghrib itu selama rona merah (di langit) belum menghilang. Waktu sholat isya sampai dengan pertengahan malam. Waktu sholat subuh adalah dari terbitnya fajar selama matahari belum terbit." (HR Bukhari No 614)

Waktu Awal Sholat Isya

Waktu awal sholat isya dimulai ketika syafaq (mega merah) di langit barat telah hilang sepenuhnya setelah maghrib. Ini menandakan bahwa langit sudah benar-benar gelap dan waktu isya telah tiba. Di Indonesia, biasanya ini terjadi sekitar 1,5 jam setelah waktu maghrib, meskipun dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan musim.

Waktu Akhir Sholat Isya

Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu sholat isya berakhir pada pertengahan malam (nisful lail). Para ulama telah melakukan perhitungan detail untuk menentukan waktu tersebut. Menurut penjelasan dalam buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi karya Abu Utsman Kharisman, jika sholat maghrib jatuh pada pukul 18.00 WIB dan subuh pada pukul 04.00 WIB, maka rentang waktu malam adalah selama 10 jam.

Bila dibagi dua (sesuai dengan kata 'pertengahan'), maka waktu sholat isya berakhir 5 jam setelah maghrib, yang dalam contoh ini adalah pukul 23.00 WIB. Ini disebut sebagai waktu ikhtiyari (waktu yang tidak boleh dilewati tanpa adanya udzur syar'i).

Waktu Darurat (Dharuri) Sholat Isya

Adapun waktu dharuri (darurat) untuk pelaksanaan sholat isya adalah dari pertengahan malam hingga terbit fajar shadiq. Waktu darurat ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki udzur syar'i, seperti tertidur, lupa, atau kondisi darurat lainnya yang mencegah seseorang melaksanakan sholat isya pada waktu ikhtiyari.

Hal ini sesuai dengan perkataan Umar bin Khattab dalam suratnya kepada Abu Musa Al-Asy'ari:

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ ... وَأَنْ صَلِّ الْعِشَاءَ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ ثُلُثِ اللَّيْلِ فَإِنْ أَخَرْتَ فَإِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

Artinya: "Bahwa Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa al-Asy'ari: 'Sholatlah isya pada sepertiga malam (pertama). Jika engkau mau mengakhirkan, silakan lakukan pada pertengahan malam, jangan termasuk orang yang lalai.'" (HR Malik, Baihaqy, dan Abdurrazaq dengan sanad shahih)

3. Waktu Terbaik Mengerjakan Sholat Isya

Keutamaan Sholat Isya di Awal Waktu

Pada prinsipnya, melaksanakan sholat di awal waktu adalah lebih utama, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadits Nabi SAW. Namun, untuk sholat isya terdapat beberapa ketentuan khusus yang perlu diperhatikan.

Menurut penjelasan dalam buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi karya Abu Utsman Kharisman, bila ada pilihan untuk mengerjakan sholat isya di awal waktu alias sepertiga malam pertama, maka ini adalah pilihan yang diutamakan, terutama bagi mereka yang ingin sholat berjamaah di masjid.

Waktu sepertiga malam pertama ini kira-kira berjarak 3 jam 20 menit dari waktu maghrib. Misalnya, jika waktu maghribnya pukul 18.00 WIB, maka batas sepertiga malam pertamanya adalah sekitar pukul 21.20 WIB.

Kondisi yang Membolehkan Mengakhirkan Sholat Isya

Meskipun pada dasarnya sholat di awal waktu lebih utama, terdapat beberapa kondisi di mana mengakhirkan sholat isya diperbolehkan bahkan dianjurkan:

  • Bagi orang-orang yang terkena udzur sehingga tidak bisa berjamaah di awal waktu
  • Orang yang bisa berjamaah di akhir waktu sholat isya
  • Wanita yang sholat sendirian di rumah

Dalam kondisi-kondisi tersebut, lebih utama untuk menunda pelaksanaan sholat isya hingga batas waktu yang diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِهِ

Artinya: "Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hingga sepertiga malam atau setengahnya." (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah, dishahihkan oleh Tirmidzi dan al-Albani)

Larangan Terkait Waktu Sholat Isya

Terdapat beberapa larangan terkait pelaksanaan sholat isya yang perlu diperhatikan:

1. Larangan Tidur Sebelum Isya: Rasulullah SAW memakruhkan tidur sebelum melaksanakan sholat isya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

Artinya: "Rasulullah memakruhkan tidur sebelum sholat isya dan berbincang-bincang setelahnya." (HR Bukhari No 568 dan Muslim No 647)

2. Larangan Berbincang-bincang Setelah Isya: Sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, Rasulullah SAW juga memakruhkan berbincang-bincang yang tidak perlu setelah sholat isya, karena hal tersebut dapat menyebabkan kesulitan bangun untuk melaksanakan sholat subuh.

3. Larangan Menunda Tanpa Uzur: Menunda sholat isya hingga keluar waktu tanpa adanya uzur syar'i adalah suatu bentuk kemaksiatan yang berdosa.

4. Pertanyaan Umum Seputar Batas Waktu Sholat Isya

Bolehkah Sholat Isya Dikerjakan pada Dini Hari?

Banyak orang bertanya-tanya apakah sholat isya boleh dikerjakan pada dini hari, misalnya pada pukul 01.00 atau bahkan pukul 04.00 menjelang subuh. Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dipahami perbedaan antara waktu ikhtiyari dan waktu dharuri.

Pada prinsipnya, sholat isya sebaiknya dilaksanakan sebelum pertengahan malam (waktu ikhtiyari). Namun, jika karena alasan tertentu seseorang tidak dapat melaksanakannya pada waktu tersebut, maka diperbolehkan melaksanakannya hingga terbit fajar (waktu dharuri), meskipun tetap berdosa karena menunda-nunda tanpa uzur yang dibenarkan syariat.

Bagaimana Menentukan Pertengahan Malam yang Tepat?

Untuk menentukan pertengahan malam yang menjadi batas waktu ikhtiyari sholat isya, dapat dilakukan dengan cara membagi dua rentang waktu antara maghrib dan subuh. Misalnya:

  • Jika maghrib pukul 18.00 WIB dan subuh pukul 04.00 WIB
  • Rentang waktu malam adalah 10 jam
  • Pertengahan malam adalah 18.00 + 5 jam = 23.00 WIB

Sehingga, waktu ikhtiyari sholat isya berakhir pada pukul 23.00 WIB dalam contoh tersebut.

Apa Hukumnya Jika Melewatkan Waktu Sholat Isya?

Jika seseorang melewatkan waktu sholat isya tanpa uzur syar'i, maka ia telah melakukan dosa besar karena meninggalkan kewajiban. Dalam kondisi ini, ia tetap wajib mengqadha (mengganti) sholat tersebut sesegera mungkin, meskipun tetap berdosa karena menunda-nunda.

Namun, jika seseorang melewatkan waktu sholat isya karena tertidur atau lupa, maka ia tidak berdosa. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

مَنْ نَامَ عَنْ صَلَاةٍ أَوْ نَسِيَهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا لَا كَفَّارَةَ لَهَا إِلَّا ذَلِكَ

Artinya: "Barangsiapa tertidur sehingga melewatkan sholat atau lupa, maka hendaklah ia sholat ketika ia mengingatnya. Tidak ada kafarat (tebusan) baginya kecuali itu." (HR Muslim)

Bagaimana dengan Waktu Sholat Isya di Daerah dengan Perbedaan Waktu yang Ekstrem?

Di beberapa daerah tertentu, terutama di negara-negara yang jauh dari khatulistiwa, terdapat fenomena malam yang sangat panjang atau sangat pendek pada musim-musim tertentu. Dalam kondisi ini, para ulama memberikan beberapa alternatif:

  • Mengikuti jadwal waktu sholat di daerah normal terdekat
  • Melakukan perhitungan berdasarkan posisi matahari
  • Mengikuti ketentuan waktu sholat di Makkah atau Madinah

Para ulama kontemporer telah melakukan banyak kajian terkait hal ini dan memberikan solusi yang dapat diikuti oleh kaum muslimin di daerah-daerah tersebut.

5. Hikmah Penentuan Batas Waktu Sholat Isya

Pembagian Waktu yang Seimbang

Penetapan batas waktu sholat, termasuk sholat isya, memiliki hikmah untuk membantu umat Islam membagi waktu mereka secara seimbang antara ibadah, istirahat, dan aktivitas lainnya. Dengan mengetahui batas waktu sholat isya, seorang muslim dapat mengatur jadwal malamnya dengan lebih baik, terutama untuk istirahat yang cukup sebelum bangun melaksanakan sholat tahajud atau sholat subuh.

Melatih Kedisiplinan dan Konsistensi

Kewajiban untuk melaksanakan sholat pada waktu-waktu yang telah ditentukan melatih seorang muslim untuk bersikap disiplin dan konsisten dalam beribadah. Sholat isya yang dilaksanakan pada awal waktu, misalnya, membantu seseorang untuk tidak menunda-nunda kewajiban dan segera menunaikannya.

Memudahkan Umat dalam Beribadah

Adanya rentang waktu dalam pelaksanaan sholat isya (dari hilangnya syafaq hingga pertengahan malam untuk waktu ikhtiyari, dan hingga terbit fajar untuk waktu dharuri) memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menyesuaikan pelaksanaan ibadah dengan kondisi dan kesibukan mereka.

Mengajarkan Nilai Ketaatan dan Kepatuhan

Dengan mematuhi ketentuan waktu sholat yang telah ditetapkan, seorang muslim belajar untuk taat dan patuh kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Hal ini merupakan bentuk penghambaan dan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya.

Memahami batas waktu sholat isya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap muslim untuk memastikan ibadah yang dilaksanakan tetap sah menurut ketentuan syariat. Berdasarkan dalil-dalil yang shahih, waktu sholat isya dimulai saat hilangnya syafaq (mega merah) setelah maghrib dan berakhir pada pertengahan malam untuk waktu ikhtiyari, serta hingga terbit fajar untuk waktu dharuri.

Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat isya adalah di awal waktu, terutama bagi mereka yang ingin sholat berjamaah di masjid. Namun, dalam kondisi tertentu, mengakhirkan sholat isya juga diperbolehkan, bahkan dianjurkan, selama masih dalam batas waktu yang ditentukan.

Semoga Allah SWT memberi kita petunjuk untuk beramal dengan sebaik-baik tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW, termasuk dalam pelaksanaan sholat isya yang merupakan salah satu kewajiban utama seorang muslim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya