Liputan6.com, Jakarta Mie Godog Jawa atau sering disebut juga Bakmi Godhog adalah salah satu hidangan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menawarkan kelezatan dalam kesederhanaannya. Hidangan ini merupakan mie rebus yang dimasak dengan kuah kaldu yang gurih, berpadu dengan bumbu khas Jawa seperti bawang putih, bawang merah, dan kemiri. Tidak seperti mie rebus pada umumnya yang memiliki kuah melimpah, Mie Godog Jawa cenderung berkuah sedikit namun kaya rasa.
Di Yogyakarta, Mie Godog Jawa bukan sekadar makanan biasa, tetapi juga bagian dari budaya kuliner yang khas. Salah satu keunikannya adalah cara memasaknya yang masih menggunakan arang, memberikan aroma khas yang sulit ditiru. Namun, bagi yang ingin memasaknya sendiri di rumah, penggunaan kompor gas tetap bisa menghasilkan cita rasa yang lezat. Tambahan telur bebek dalam kuahnya semakin memperkaya rasa dan tekstur, meskipun telur ayam bisa menjadi alternatif jika tidak tersedia.
Advertisement
Hidangan ini sangat cocok dinikmati saat malam hari atau ketika musim hujan, karena kuah hangatnya memberikan sensasi yang menenangkan. Selain itu, kombinasi mie telur yang dimasak hingga al dente, potongan ayam suwir atau daging bebek, serta sayuran seperti sawi hijau, kol, dan tomat membuatnya semakin menggugah selera. Pelengkap seperti bawang goreng dan acar turut menambah kesegaran dalam setiap suapan. berikut resep mie godog jawa yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).
Advertisement
Resep Mie Godog Jawa
Berikut beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat Mie Godog Jawa:
- Mie kuning basah, seduh dengan air hangat, tiriskan - 250 gram
- Daging dada ayam rebus/goreng - 150 gram
- Sawi hijau, potong-potong - 100 gram
- Kol iris kasar - 200 gram
- Tomat merah, potong-potong - 1 buah
- Kaldu ayam - 800 ml
- Telur ayam - 2 butir
- Daun seledri, iris - 1 batang
- Daun bawang, iris - 2 batang
- Kecap manis - 2 sdm
- Garam - secukupnya
- Gula pasir - secukupnya
- Minyak untuk menumis - 4 sdm
Bumbu halus:
- Bawang merah - 6 siung
- Bawang putih - 3 siung
- Kemiri - 3 butir
- Merica butiran - 1 sdt
Pelengkap:
- Bawang merah goreng - secukupnya
- Acar cabai rawit mentimun - secukupnya
Cara Membuat Mie Godog Jawa:
- Panaskan minyak di wajan, tumis bumbu halus sampai harum dan matang.
- Masukkan sepertiga bagian kaldu ayam, didihkan. Tambahkan kol, sawi hijau, dan tomat, aduk hingga setengah layu. Sisihkan ke pinggir wajan.
- Masukkan telur, aduk hingga berbulir.
- Tuang sisa kaldu, masukkan mie, kecap manis, garam, dan gula. Aduk hingga merata.
- Tambahkan daun seledri dan daun bawang, masak hingga semua bahan matang. Koreksi rasa, angkat.
- Sajikan mie selagi hangat dengan taburan bawang merah goreng dan acar sebagai pelengkap.
Tips:
Untuk rasa lebih autentik, gunakan api arang saat memasak.
Jika ingin kuah lebih gurih dan kental, gunakan telur bebek sebagai pengganti telur ayam.
Kaldu ayam bisa didapatkan dari hasil rebusan ayam dengan api kecil agar rasanya lebih pekat.
Advertisement
Asal-usul Mie Godog Jawa
Mie Godog Jawa atau yang juga dikenal sebagai Bakmi Jawa, merupakan salah satu kuliner khas yang berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya. Hidangan ini telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Jawa dan memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya.
Secara etimologi, istilah "mie godog" berasal dari bahasa Jawa, di mana "godog" berarti "rebus". Nama ini merujuk pada proses memasaknya yang menggunakan metode perebusan dalam kuah kaldu yang kaya rempah. Dalam perkembangannya, mie godog juga dikenal di luar negeri seperti di Singapura dan Malaysia dengan nama "mee rebus", meskipun terdapat perbedaan dalam komposisi dan cara memasaknya.
Sejarah mencatat bahwa Bakmi Jawa pertama kali berkembang di Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Desa ini dipercaya sebagai tempat asal mula pembuatan mie godog sebelum akhirnya menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Pada awalnya, hidangan ini merupakan adaptasi dari kuliner Tionghoa, terutama mie goreng dan mie kuah, yang kemudian disesuaikan dengan kaidah makanan halal dan selera masyarakat Jawa. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan kaldu ayam kampung serta telur bebek, yang memberikan cita rasa gurih dan kaya pada kuahnya.
Keistimewaan lain dari mie godog Jawa terletak pada cara memasaknya. Hingga kini, masih banyak penjual yang mempertahankan metode tradisional, yakni menggunakan tungku tanah liat (anglo) dan bahan bakar arang. Setiap porsi mie biasanya dimasak satu per satu dalam wajan kecil, sehingga rasa dan kualitasnya tetap terjaga. Proses ini juga berkontribusi dalam memberikan aroma khas yang sulit ditemukan pada metode memasak modern.
Di Yogyakarta, banyak warung bakmi yang telah dikenal luas oleh pecinta kuliner, seperti Bakmi Pak Pele di Alun-Alun Utara, Bakmi Kadin, Bakmi Mbah Mo di Bantul, dan Bakmi Mbah Wito di Gunungkidul. Keunikan rasa serta tradisi memasaknya membuat mie godog tetap menjadi hidangan yang digemari, terutama saat malam hari atau musim hujan.
Sebagai salah satu kuliner khas Jawa yang bertahan hingga saat ini, mie godog Jawa tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang mencerminkan akulturasi dan kekayaan kuliner Nusantara.
