Liputan6.com, Jakarta Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh seni yang luar biasa. Subarkah Hadisarjana, yang dikenal sebagai aktor, pelukis, dan dosen, meninggal dunia pada Selasa, 11 Maret 2025, tepatnya pukul 00.51 WIB. Informasi mengenai kepergiannya ini disampaikan oleh istrinya, Rima Ananda Omar, melalui sebuah pesan yang diterima oleh media.
"Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afihu wa'fuanhu. Telah meninggal dunia suami, ayah, om, opa kami Subarkah Hadisarjana pada pagi dini hari ini Selasa, di RS Sentra Medika Depok," jelas Rima.
Baca Juga
Kehilangan Subarkah memberikan kesedihan yang mendalam bagi keluarganya serta rekan-rekannya di industri seni. Ia adalah sosok yang dikenal karena dedikasi dan kreativitasnya, serta telah memberikan banyak kontribusi di berbagai bidang seni, termasuk teater, perfilman, dan juga dunia akademik.
Advertisement
1. Perjalanan Karier di Dunia Seni
Subarkah Hadisarjana memulai kariernya di bidang seni dengan menjadi seorang aktor teater. Ia pernah berkesempatan tampil di panggung internasional bersama Teater Kecil, di mana ia membawakan pementasan seperti "Ozon" dan "Sumur Tanpa Dasar".
Tidak hanya terbatas di Asia Tenggara, Subarkah juga berhasil membawa teater Indonesia ke Amerika Serikat. Bersama dengan rombongan Teater Kecil, ia mementaskan drama yang sama di empat kota besar sebagai bagian dari program Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS).
Advertisement
2. Kontribusi dalam Perfilman Indonesia
Selain terlibat dalam dunia teater, Subarkah juga memiliki peranan penting dalam perfilman. Ia telah tampil dalam sejumlah film, di antaranya adalah "Kipas-kipas Cari Angin" (1989), "MAKELAR KODOK UNTUNG BESAR" (1990), dan "GET MARRIED 3" (2011).
Selain berperan sebagai aktor, Subarkah juga aktif di belakang layar. Ia berkontribusi sebagai penata rias dalam berbagai produksi film, termasuk "PENGKHIANATAN G 30 S/PKI" (1982) dan juga mengerjakan spesial efek untuk film "JAKARTA 66" (1983).
3. Peran di Dunia Akademik
Selain aktif di bidang seni pertunjukan dan perfilman, Subarkah juga memiliki reputasi sebagai seorang akademisi. Ia mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) serta di London School dan College of La Salle.
Dalam perjalanan kariernya, Subarkah pernah menjabat sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IKJ pada tahun 2002 dan 2009, serta menjadi Wakil Dekan III Seni Rupa IKJ pada tahun 2008. Perannya dalam dunia pendidikan sangat berkontribusi dalam membentuk generasi baru yang berkualitas di bidang seni.
Advertisement
4. Penghargaan dan Prestasi
Sepanjang perjalanan kariernya, Subarkah Hadisarjana telah mengumpulkan sejumlah penghargaan yang mengesankan. Pada tahun 1979, ia berhasil meraih Gelar Musik Humor di Taman Ismail Marzuki dan dua tahun kemudian, pada 1981, ia menjadi juara dalam Lomba Karakter Makeup Nasional.
Selain prestasi di dalam negeri, ia juga mengukir prestasi di tingkat internasional. Pada tahun 1991, ia mendapatkan penghargaan di Festival Fantasi Makeup Internasional yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Penghargaan ini mencerminkan kemampuannya yang tidak hanya terbatas pada bidang akting, tetapi juga meliputi seni tata rias dan efek visual yang sangat mengesankan.
5. Film dan Sinetron yang Dibintangi
Subarkah Hadisarjana merupakan sosok yang juga terlibat aktif dalam industri sinetron. Ia telah membintangi sejumlah judul terkenal seperti "PELANGI DI HATIKU" yang tayang pada tahun 1993, "SI DOEL ANAK SEKOLAHAN" yang muncul pada tahun 1994, serta "CINTAKU DI RUMAH SUSUN" yang berlangsung dari tahun 2003 hingga 2005.
Dengan kehadirannya di layar kaca, karirnya semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aktor senior yang memiliki kemampuan beragam. Melalui berbagai peran yang ia jalani, Subarkah dikenal luas di kalangan masyarakat sebagai seorang seniman yang memiliki bakat luar biasa.
Advertisement
6. Apa saja film yang pernah dibintangi Subarkah Hadisarjana?
Beberapa filmnya antara lain KIPAS-KIPAS CARI ANGIN (1989), KAFIR (2002), dan GET MARRIED 3 (2011).
7. Apa kontribusi Subarkah Hadisarjana di dunia akademik?
Ia mengajar di IKJ dan pernah menjabat sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan di IKJ pada 2002 dan 2009.
Advertisement
