Ciri-Ciri Diabetes pada Orang Kurus, Penyebab, Risiko, dan Cara Pencegahannya

Waspada, diabetes tak hanya mengincar orang gemuk! Kenali ciri-ciri diabetes pada orang kurus dan cegah komplikasi serius.

oleh Mabruri Pudyas Salim Diperbarui 09 Apr 2025, 14:07 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 13:40 WIB
Ilustrasi mengecek kadar gula darah/freepik.com
Kenali beberapa faktor penyebab diabetes dan cara mengendalikannya. (Sumber: Freepik).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, diabetes melitus ternyata tak hanya mengincar mereka yang kelebihan berat badan. Banyak orang beranggapan bahwa diabetes hanya menyerang individu gemuk, namun faktanya, orang kurus pun berisiko terkena penyakit ini. Kondisi ini sering disebut sebagai 'lean diabetes' atau diabetes pada orang kurus. Artikel ini akan membahas ciri-ciri diabetes pada orang kurus, penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya agar Anda senantiasa waspada.

Meskipun orang kurus mungkin memiliki BMI (Body Mass Index) normal, mereka tetap bisa mengalami resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik, sehingga gula darah tetap tinggi. Akibatnya, tubuh mengalami berbagai gejala yang menunjukkan adanya diabetes, meskipun berat badan tetap terjaga. Penting untuk memahami bahwa diabetes bukan hanya masalah berat badan, tetapi juga bagaimana tubuh memproses gula dan insulin.

Data menunjukkan bahwa sekitar 12,5% penderita diabetes tipe 2 memiliki BMI dalam rentang normal atau sehat. Ini membuktikan bahwa berat badan bukanlah satu-satunya faktor penentu risiko diabetes.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri diabetes pada orang kurus agar diagnosis dan pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin, sehingga komplikasi serius dapat dicegah. Mari kita bahas lebih detail mengenai ciri-ciri diabetes yang perlu diwaspadai, baik pada orang kurus maupun gemuk, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/4/2025).

Ciri-Ciri Diabetes pada Orang Kurus

Ciri-ciri diabetes bervariasi, tergantung tipe diabetes dan tingkat keparahannya. Namun, beberapa ciri umum yang sering muncul meliputi:

  1. Sering buang air kecil (poliuria): Ginjal berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine, menyebabkan sering merasa ingin buang air kecil, bahkan di malam hari.
  2. Haus berlebihan (polidipsia): Tubuh kehilangan banyak cairan karena sering buang air kecil, memicu rasa haus terus-menerus.
  3. Lapar berlebihan (polifagia): Meskipun sering makan, penderita tetap merasa lapar karena sel-sel tubuh tak menyerap glukosa dengan baik sebagai energi.
  4. Penurunan berat badan drastis: Meskipun nafsu makan meningkat, tubuh kehilangan berat badan karena glukosa tak dapat digunakan sebagai energi, dan tubuh membakar lemak dan otot untuk energi. Ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1.
  5. Kulit kering: Kelebihan gula darah menyebabkan dehidrasi, membuat kulit kering dan gatal.
  6. Luka yang sulit sembuh: Kadar gula darah tinggi mengganggu proses penyembuhan luka.
  7. Gangguan penglihatan: Kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan penglihatan kabur.
  8. Kesemutan, kebas, atau sensasi dingin pada kaki (neuropati perifer): Kerusakan saraf akibat diabetes menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar pada kaki dan tangan.
  9. Kelelahan dan lemas: Tubuh kekurangan energi karena glukosa tidak dapat digunakan secara efektif.
  10. Infeksi kulit dan jamur: Kadar gula darah tinggi meningkatkan risiko infeksi kulit dan jamur.

Perlu diingat, tidak semua penderita diabetes mengalami semua ciri-ciri di atas. Beberapa orang mungkin hanya mengalami beberapa ciri, sementara yang lain mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, terutama pada tahap awal diabetes tipe 2. Jika Anda mengalami beberapa ciri-ciri di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan diagnosis lebih lanjut.

Penyebab Diabetes pada Orang Kurus

Ilustrasi tes diabetes/freepik.com
Makanan dan minuman yang harus dihindari penderita diabetes agar kestabilan kesehatannya tetap terjaga. (Sumber: Freepik).... Selengkapnya

Diabetes pada orang kurus bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Faktor genetik dan riwayat keluarga: Riwayat diabetes dalam keluarga meningkatkan risiko, bahkan pada orang kurus.
  2. Lemak viseral: Meskipun tampak kurus, penumpukan lemak di sekitar organ dalam (visceral fat) dapat mengganggu fungsi insulin.
  3. Gaya hidup sedentari: Kurang aktivitas fisik, meskipun berat badan normal, dapat menyebabkan resistensi insulin.
  4. Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana dan gula meningkatkan risiko diabetes.
  5. Stres dan gangguan pola tidur: Stres kronis dan kurang tidur dapat mengganggu metabolisme gula darah.
  6. Resistensi insulin: Sel-sel tubuh tidak mampu merespon insulin secara efektif, menyebabkan penumpukan gula darah.
  7. Kondisi autoimun (diabetes tipe 1): Sistem imun menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas.
  8. Prediabetes: Kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, dan jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.
  9. Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD): Kondisi ini sering dikaitkan dengan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes.

Risiko Diabetes pada Orang Kurus yang Sering Terabaikan

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Karena mitos bahwa diabetes hanya menyerang orang gemuk, diagnosis diabetes pada orang kurus sering terlambat. Hal ini berbahaya karena penumpukan lemak viseral yang tidak terlihat dapat menyebabkan komplikasi serius. Keterlambatan penanganan meningkatkan risiko kerusakan organ vital seperti ginjal, jantung, dan mata.

Banyak orang kurus cenderung mengabaikan gejala awal diabetes karena menganggapnya sebagai kelelahan biasa atau masalah kesehatan ringan lainnya. Padahal, gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda peringatan dini yang perlu segera ditangani.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko diabetes pada orang kurus dan mendorong pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga diabetes atau gaya hidup tidak sehat.

Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat ditimbulkan oleh diabetes, baik pada orang kurus maupun gemuk.

Diagnosis Diabetes pada Orang Kurus

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Diagnosis diabetes melibatkan beberapa pemeriksaan, antara lain:

  1. Pemeriksaan kadar gula darah puasa: Mengukur kadar gula darah setelah berpuasa selama 8-10 jam.
  2. Tes hemoglobin A1c: Mengukur rata-rata kadar gula darah dalam 2-3 bulan terakhir.
  3. Tes toleransi glukosa oral (OGTT): Mengukur kadar gula darah setelah mengonsumsi minuman yang mengandung glukosa.

Penting bagi orang kurus dengan faktor risiko untuk melakukan pemeriksaan rutin guna mendeteksi diabetes sejak dini.

Perbedaan Penanganan Diabetes pada Orang Kurus dan Gemuk

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Penanganan diabetes pada orang kurus mungkin berbeda dengan orang gemuk. Pada orang kurus, fokusnya mungkin pada penambahan massa otot dan perbaikan metabolisme, bukan penurunan berat badan. Terapi nutrisi difokuskan pada peningkatan asupan kalori dan nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan otot.

Penting untuk menyesuaikan dosis obat dan insulin sesuai dengan kondisi individu. Aktivitas fisik, terutama latihan kekuatan, sangat penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme tubuh.

Konsultasi dengan dokter spesialis diabetes sangat dianjurkan untuk mendapatkan rencana perawatan yang tepat dan terpersonalisasi.

Dengan pendekatan yang tepat, orang kurus dengan diabetes dapat mengelola kondisi mereka secara efektif dan mencegah komplikasi.

Cara Mencegah Diabetes pada Orang Kurus

Peningkatan diabetes
Peningkatan diabetes/unsplash... Selengkapnya

Meskipun kurus, Anda tetap dapat mencegah diabetes dengan menerapkan gaya hidup sehat:

  1. Pola makan seimbang: Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, kaya serat, dan nutrisi penting.
  2. Aktivitas fisik teratur: Lakukan olahraga minimal 150 menit per minggu, termasuk latihan kekuatan.
  3. Pemantauan kesehatan berkala: Periksa kadar gula darah secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko.
  4. Manajemen stres dan kualitas tidur: Pastikan tidur cukup dan kelola stres dengan baik.

Tanda-Tanda Anda Perlu Konsultasi Dokter

Konsultasi
Pastikan untuk selalu mencari informasi dari sumber yang terpercaya, seperti dokter, ahli, atau lembaga kesehatan yang kredibel. (Foto: Pexels.com)... Selengkapnya

Jika Anda mengalami beberapa gejala diabetes, seperti sering buang air kecil, haus berlebihan, penurunan berat badan drastis, kelelahan, atau gangguan penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter.

Faktor risiko seperti riwayat keluarga diabetes, gaya hidup sedentari, atau pola makan tidak sehat juga perlu diwaspadai. Jangan menunda untuk memeriksakan diri jika Anda mengalami gejala atau memiliki faktor risiko tersebut.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis kondisi Anda dan memberikan rencana perawatan yang tepat.

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat ditimbulkan oleh diabetes.

Diabetes bukanlah penyakit eksklusif bagi orang gemuk. Orang kurus pun berisiko terkena diabetes, dan penting untuk mengenali ciri-ciri diabetes agar dapat melakukan pencegahan dan penanganan dini. Perhatikan gejala-gejala yang muncul dan segera konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa khawatir.

Ingatlah bahwa gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan aktivitas fisik teratur, sangat penting untuk mencegah diabetes, terlepas dari bentuk tubuh Anda. Hilangkan stigma bahwa diabetes hanya menyerang orang gemuk dan prioritaskan kesehatan Anda!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya